Kamis 17 Apr 2025

Notification

×
Kamis, 17 Apr 2025

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Tangis Bayi Pertama di Sungai: Jalan Rusak Paksa Persalinan Darurat di Tengah Arus, Begini Ulasanya!

| 22:12 WIB | 22 Views Last Updated 2025-04-10T15:12:49Z


Alasannews.com||Ketapang, 10 April 2025 – Sebuah peristiwa haru dan sekaligus ironis terjadi di wilayah pedalaman Kalimantan Barat. Seorang ibu bernama Usni (32), warga Desa Kelampai, Kecamatan Manis Mata, Kabupaten Ketapang, terpaksa melahirkan di atas angkutan sungai tradisional jenis sepit boat karena keterbatasan akses infrastruktur jalan darat.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.30 WIB di Pelabuhan Pasar Desa Ratu Elok. Dalam kondisi darurat, Usni melahirkan seorang bayi laki-laki dengan selamat dibantu oleh bidan Martini, tenaga medis dari Desa Kemuning. Bayi dan ibunya kemudian segera dievakuasi menuju Puskesmas Manis Mata untuk mendapatkan penanganan medis lanjutan.

Kondisi bayi maupun ibunya kini dalam keadaan sehat dan stabil. Proses evakuasi dilakukan dengan melibatkan warga sekitar dan tenaga kesehatan, yang sigap membopong sang ibu ke dalam ambulans untuk segera dirawat di fasilitas kesehatan terdekat.
Dodo F, pengemudi sepit boat asal Desa Kemuning yang turut mengantarkan pasien, menceritakan momen mendebarkan itu.

“Awalnya pasien hendak dirujuk ke Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah. Kami mampir di Pelabuhan Pasar Desa Ratu Elok bersama Bidan Martini untuk mengurus surat rujukan di Puskesmas Manis Mata. Namun tiba-tiba pasien mengalami kontraksi hebat. Dengan sigap bidan dan petugas Puskesmas langsung membantu proses persalinan di atas sepit boat,” jelasnya.

Dodo mengaku sempat panik, namun segera meminta bantuan warga sekitar untuk mengevakuasi sang ibu dan bayi ke fasilitas kesehatan.
Sementara itu, Diva, suami dari Usni, menyampaikan rasa syukur mendalam atas keselamatan istri dan anaknya. Ia tak lupa menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu, khususnya bidan Martini, pengemudi sepit boat Dodo, dan Pemerintah Desa Kemuning yang telah menyediakan alat transportasi air.

“Saya tidak bisa membayangkan jika kami memaksakan diri menempuh jalur darat. Kondisi jalan pada musim penghujan ini sangat buruk dan tidak bisa saya gambarkan. Syukur kepada Allah SWT, berkat bantuan alat transportasi desa dan tenaga medis, istri dan anak saya selamat,” ucap Diva haru.

Ia juga memanfaatkan momentum ini untuk menyampaikan aspirasi kepada Pemerintah Daerah Kalimantan Barat. Melalui media ini, Diva berharap adanya perhatian serius terhadap kondisi infrastruktur jalan di wilayah perbatasan antar kecamatan, khususnya akses dari dan menuju Desa Kelampai.
“Saya memohon kepada Pemerintah Daerah Kalimantan Barat agar jalan lintas kecamatan di daerah kami bisa diperbaiki. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang pada warga lain. Ini soal keselamatan nyawa manusia,” pungkasnya.

Peristiwa ini menjadi potret nyata bagaimana buruknya infrastruktur dapat berdampak langsung terhadap pelayanan kesehatan, keselamatan ibu dan anak, serta kualitas hidup masyarakat di daerah terpencil.

Sumber : Diva 
Editor : Gugun
×
Berita Terbaru Update