Sabtu 12 Apr 2025

Notification

×
Sabtu, 12 Apr 2025

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Gubernur Anwar Hafid akan kunjungi Warga Terdampak Banjir di Morut

| 06:40 WIB | 39 Views Last Updated 2025-04-07T23:41:16Z


ALASANnews  Palu-Melalui pesan singkatnya di aplikasi whatsAppnya Selasa pagi (8/4-2025) Gubernur Sulteng

Anwar Hafid mengatakan rabu besok (9/4-2025), segera mengunjungi warga terdampak banjir di Kabupaten Morowali Utara (Morut).


Kata Gubernur Anwar bersama rombongan akan menggunakan pesawat komersil dalam kunjungannya ke  Morut besok untuk melihat langsung bagi masyarakat terdampak bencana banjir itu.


"Insya Allah rabu besok saya akan mengunjungi daerah terdanpak bencana banjir di Morut tersebut. Dan Kami akan menggunakan pesawat komersil dari Palu ke bandara Morowali, kemudian menggunakan mobil atau motor ke lokasi-lokasi terdampak bencana banjir tersebut,"jelas mantan bupati morowali dua periode itu.


Menurutnya beberapa hari lalu juga telah menelpon bupati Morut dr.Delis  untuk langkah penanganan dampak bencana banjir di sana.


"Beberapa hari lalu saya juga sudah nenelpin langsung bupati morut pak Delis untuk langkah penanganan bencana banjir tersebut," kata Gubernur Anwar Hafid.


Kepala badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Dr.Akris Fattah Yunus menjawab media ini senin malam (7/4-2025) mengatakan ada beberapan  Lokasi terdampak bencana banjir Morut yakni  4 Kecamatan dan 9 desa yakni : 


Kecamatan Petasia Timur yakni Desa Bunta dengan jumlah warga terdampak  743 kepala keluarga (KK) atau 2.827 Jiwa.


Sedangkan jumlah pengungsi 96 KK  atau 194 Jiwa. Kemudian jumlah rumah rerdampak sebanyak 351 unit (terendam) dan 4 unit Gereja terendam.


Sementara di  desa Peboa jumlah warga rerdampak  sebanyak 21 KK  atau 84 Jiwa. Sedangkan jumlah pengungsi 11 KK atau 44 Jiwa. Kemudian rumak warga terdampak 17 unit (terendam).


Selanjutnya di Desa Mahoni jumlah warga terdampak sebanyak 300 KK  atau 84 Jiwa sementara rumah terdampak  sejumlah 250 unit terendam. Kemudian fasilitas umum (fasum) terdapat  1 unit Pustu terndam.


Di Kecamatan Petasia Barat yakni Desa Oneput warga terdampak sebanyak 209 KK  atau 695 Jiwa dan 8 unit rumah terendam.


Kemudian di Desa Sampalowo

Sebanyak  86 KK atau 286 Jiwa terdampak. Dan 80 unit rumah terendam serta fasum yakni ruas jalan 15 Meter terndam.


Kemudian di Desa Ulula’a warga terdampak sebanyak 160 KK atau 490 Jiwa. Namun  begitu tak ada yang pengungsi. Begitupun rumak tidak ada yang terdampak. Namun terdapat 1 unit  fasum  terdampak yakni 1 unit Rumah Ibadah terendam.


Di  desa Togo Mulyo terdapat 

  281 KK  atau 940 Jiwa terdampak dan 1 unit fasilitas pendidikan yakni  SMA 1 Atap terndam banjir.


Di Kecamatan Lembo Raya, Desa Lembobelala sebanyak  90 KK atau 270 Jiwa terdampak,  8 unit rumah terendam,  dan  1 unit Jembatan Gantung Dusun 2 rubuh.


Di Kecamatan Lembo 

Desa Terdampak yakni Desa Korompeli namun tak ada warganya mengungsi, tapi 

Fasum 1 unit Jembatan Gantung rubuh.


"Dari jumlah 9 desa tersebut, sejak tanggal 27 maret 2025 Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah telah melakukan langkah-langkah penanganan kepada masyarakat terdampak mulai dari evakuasi warga ke tempat pengungsi dan pemberian batuan berupa peralatan tidur dan bahan makanan,"terang Akris.


Kata Akris pada hari  minggu (6/4- 2025), Gubernur Sulteng bapak Anwar Hafid menginstruksikan kembali kepada Kepala BPBD Sulteng dan Kepala Dinas Sosial Sulteng untuk melakukan koordinasi terkait bagaimana Pemenuhan kebutuhan warga terdampak dan warga yang masih berada ditempat pengungsian.


"Dan berdasarkan hasil koordinasi kami pada senin 7 April 2025 dengan Kepala BPBD Morut  dan Kadis Sosial Morut terhadap penanganan bencana banjir diperoleh hasil sbb :


Diperlukan tambahan perahu Evakuasi.


Kepala BPBD Sulteng Akris langsung menindak lanjutinya  hari ini senin tgl 7 april 2025  dengan mengirimkan perahu Fiber 2 unit berserta tambahan personil TRC.


Kemudian terkait keperluan tambahan logistik, Kadis Sosial Sulteng juga sudah menindak lanjutinya hari ini senin tgl 7 april 2025 dengan mengrimkan logistik.


Selanjutnya diperlukan tambahan Mobil Tangki Air. 

Kepala BPBD Sulteng hari ini senin tgl 7 april 2025 juga telah menindaklanjutinya dengan mengirim 1 unit Mobil Tangki Air untuk melayani kebutuhan air bersih ke lokasi titik pengungsian yakni : 


Bunta  di Balai desa bunta, Balai Dusun 5 Trans, dan Rumah warga. Dan Tompira di Balai desa Tompira.


"Berdasarkan informasi terkait masa tanggap darurat akan berakhir tanggal 10 April 2025, sebagaimana penyampaian dari Kepala BPBD Kabupaten Morowali Utara akan dilakukan evaluasi terhadap penanganan tanggap darurat, sehingga dapat mengambil langkah-langkah,  apakah diperlukan perpanjangan masa tanggap darurat atau tidak?,"ujar Akris. ***

×
Berita Terbaru Update