Alasannews.com||Sambas – Aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) kembali mencuat di wilayah Kabupaten Sambas, tepatnya di lahan perkebunan kelapa sawit milik PT WHS Divisi 6 dan Divisi 8 yang diketahui merupakan anak perusahaan dari DUTA PALMA GROUP yang kini dikelola oleh PT AGIRINAS PALMA NUSANTARA. Lokasi kegiatan tersebut berada di Berdjongkong, Dusun Beruang, Kecamatan Sajingan Besar. Praktik ilegal ini telah berlangsung selama kurang lebih dua tahun, namun belum tampak adanya tindakan tegas dari manajemen perusahaan.(12/4).
Menurut keterangan dari beberapa pekerja di lokasi, aktivitas PETI telah mengakibatkan kerusakan parah pada lahan perusahaan. “Tanah jadi rusak, kebun sawit tumbang, dan ini sudah berlangsung lama. Sayangnya pihak perusahaan terkesan membiarkan,” ujar salah satu pekerja yang enggan disebutkan namanya.
Kegiatan ilegal di atas lahan korporasi ini menimbulkan pertanyaan besar terkait pengawasan dan tanggung jawab perusahaan. Sejumlah pihak menilai bahwa manajemen perusahaan seharusnya lebih proaktif dalam menangani persoalan ini agar tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar, baik secara ekonomi maupun lingkungan.
Ad, salah satu sumber yang mengenal struktur internal di lokasi tersebut, mengungkapkan bahwa aktivitas PETI telah merambah dua titik, yakni di Divisi 6 dan Divisi 8. “Yang lebih parah, salah satu titik tambang itu berada di atas lahan plasma milik masyarakat. Jadi bukan hanya aset perusahaan yang rusak, tapi juga hak masyarakat yang dikorbankan,” ujarnya.
Lebih jauh, informasi yang dihimpun menyebutkan adanya keterlibatan seorang yang diduga menjadi otak operasi tambang ilegal ini, berinisial Mr. M (Mr. Marno). Menurut pengakuan para pekerja, Mr. M dikenal sebagai ‘Bos’ dari aktivitas PETI tersebut. Yang mencurigakan, ketika ada informasi tentang razia, para pekerja kecil tampak panik dan melarikan diri, sementara anak buah Mr. M tetap bekerja seperti biasa.
“Kalau razia datang, kami semua langsung kabur, tapi anak buah bos Mr. M itu santai saja. Kadang kami bertanya-tanya, apa mereka punya bekingan atau relasi kuat?” ungkap salah satu pekerja. Pernyataan ini diperkuat oleh Ad yang menyebut bahwa Mr. M kerap disebut-sebut memiliki ‘bekingan Bintang-Bintang’, merujuk pada dugaan keterlibatan oknum aparat dalam melindungi operasi tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak PT WHS maupun instansi berwenang terkait langkah-langkah penanganan atas aktivitas PETI yang merugikan lingkungan dan masyarakat ini.
Sumber : Ad(warga masyarakat)
Redaksi