Sabtu 12 Apr 2025

Notification

×
Sabtu, 12 Apr 2025

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Desa Indah dan Nyaman, Tak Sekadar Mengejar Juara Lomba Desa 2025

| 07:47 WIB | 43 Views Last Updated 2025-04-07T00:47:48Z

 

Tolitoli – Pelaksanaan Lomba Desa Tahun 2025 kembali digelar dengan semangat membara di seluruh penjuru Indonesia, termasuk di Kabupaten Tolitoli. Namun berbeda dari biasanya, tahun ini ada satu pesan kuat yang menggema dari balik kompetisi antar-desa itu: "Soal juara, no problem. Asal desa indah dan nyaman."

Penilaian lomba desa bukan semata soal menang atau kalah. Ini adalah cermin keberhasilan pembangunan di tingkat akar rumput. Seperti yang diamanatkan dalam Permendagri Nomor 81 Tahun 2015, evaluasi perkembangan desa dilakukan setiap tahun untuk melihat sejauh mana kemajuan dalam bidang pemerintahan, kewilayahan, dan kemasyarakatan.

Di tengah semangat kompetitif, muncul filosofi baru dari para tokoh masyarakat dan perangkat desa: membangun desa bukan untuk lomba, tapi untuk kehidupan. Juara memang membanggakan, tapi menciptakan desa yang bersih, tertata, aman, dan harmonis jauh lebih penting dan berdampak jangka panjang.

“Juara itu bonus. Tapi jika masyarakat sudah merasa betah tinggal di desanya sendiri, lingkungan sehat, pelayanan cepat, itu sudah lebih dari cukup,” ujar seorang kepala desa Anggasan yang mengikuti lomba tahun ini.

Salah satu desa yang mencuri perhatian adalah Desa Tuweley di Kecamatan Baolan. Meski belum tahu apakah akan menyabet gelar juara atau tidak, desa ini sukses menunjukkan wajahnya sebagai tempat tinggal yang nyaman. Taman-taman kecil dirawat bersama, gotong royong rutin digelar, dan warga saling menyapa dengan ramah di setiap sudut jalan.

Lomba Desa 2025 ini pun menjadi lebih dari sekadar agenda rutin. Ia berubah menjadi momentum refleksi: bagaimana desa-desa bisa berbenah, memperkuat pelayanan publik, melestarikan budaya lokal, serta merangkul generasi muda untuk ikut ambil bagian.

Panitia penilai pun menyambut baik semangat baru ini. “Kami tidak hanya melihat angka-angka dan laporan. Yang kami nilai adalah bagaimana desa benar-benar hidup dan bergerak untuk warganya,” ujar salah satu anggota tim penilai.

Akhirnya, Lomba Desa bukan lagi panggung adu strategi jangka pendek. Ia menjadi panggilan untuk menciptakan ruang hidup yang lebih baik, tempat di mana anak-anak bisa tumbuh dengan aman, lansia dihormati, dan semua warga merasa memiliki.

Karena di balik plakat juara, ada impian besar yang lebih bermakna: menjadikan desa sebagai rumah yang membanggakan bagi semua.***

Reporter: paje

×
Berita Terbaru Update