ALASANnews, PALU -- Niat dan cita-cita besar Anwar Hafid untuk masyarakat Sulawesi Terngah, di bidang pendidikan serta kesehatan. Mungkin dalam waktu tidak begitu lama, akan dapat dirasakan secara langsung oleh rakyat miskin Sulawesi Tengah.
Betul saat ini Anwar selaku Gubernur tengan mencari formulasinya. Demi kepentingan rakyat yang ia pimpin selaku gubernur terpilih bersama Renny Lamadjido sebagai wakilnya.
Yang paling memungkinkan, agar program beasiswa SMA, dan Mahasiswa serta kesehatan gratis dengan hanya menunjukan KTP saja.
Agar bisa cepat terealisasi tentu saja pemda Sulteng, harus menggunakan APBD yang ada dalam situasi efisiensi saat ini.Selain penggunaan dana APBD tentu yang paling realistis yaitu menggunakan dana CESR
dari pihak swasta.
Bahkan Anwar Ingin pula membangun satu rumah sakit bertaraf internasional di kota Palu, bahkan penjajakan untuk pembangunan pun telah ia lakukan dengan beberapa jaringan di jakarta termasuk dengan beberapa dokter ahli tegas Anwar.
Agar memastikan kesiapan pemda Sulteng untuk rencana tersebut. Semua tentu selain untuk investasi bagi daerah Sulawesi Tengah terkusus adalah memberi kemudahan bagi masyarakat.
Agar bisa berobat di kota Palu dengan rumah sakit yang memadai dan dengan layanan para dokter-dokter ahli.
Sedangkan Prof. Amar selaku rektor Untad yang hadir pada koordinasi pagi itu. Menyambut positif niat Gubernur Sulawesi Tengah itu, dalam memberi layanan beasiswa bagi mahasiswa baik yang telah kuliah maupun yang baru masuk jenjang kuliah.
Menurut Rektor jika hal itu tereslisasi maka universitas Tadulako. Telah terbantu dari segi pembiayaan persemester. Di untad sendiri masih tergolong bea siswa kelas duafa kisaran 1,7 juta hingga 3.500.000 rupiah.bagi mahasiswa jika memenuhi syarat untuk dapat beasiswa pemerintah tambah Rektor Untad lagi. Kalau tiap tahunnya untad menerima mahasiswa baru hingga 9000 orang. Pihak Untad hingga kini terus melakukan pengembangan kwalitasnya.
Diantaranya akan ada lagi pendidikan bahasa tiongkok, pembangunan laboraturium penelitian gempa yang di beri nama Nadodo.
Namun kondisi laboraturium tersebut banyak mengalami kerusakan diakibatkan gempa 2018.
Kemudian untud pun tahun ini akan memiliki rumah sakit pendidikan. Prof. Amar pun menawarkan kepada Gubernur untuk kerjasama untuk pelayanan pasien bpjs di rumah sakit tersebut. Az