Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Proyek Rp 200 Miliar Jalan Silondou-Tolitoli Diduga Bermasalah, Material Tidak Sesuai Spesifikasi

| 16:22 WIB | 0 Views Last Updated 2025-01-08T09:22:19Z

 


ALASANnews Silondou, Tolitoli – Kondisi proyek pembangunan ruas jalan nasional Silondou-Tolitoli kembali menjadi sorotan. Meski telah diberikan waktu pengerjaan selama dua tahun anggaran 2023/2024, proyek dengan dana APBD lebih dari Rp 200 miliar ini belum juga rampung. Bahkan, sejumlah pihak mencurigai adanya penggunaan material yang tidak sesuai spesifikasi.


Pantauan terkini di lokasi pada saat hujan menunjukkan jalan tersebut dalam kondisi yang memprihatinkan. Salah satu box culvert yang baru dibangun tampak mulai retak, diduga karena material yang digunakan tidak memenuhi standar kualitas. Pengendara yang melintas mengeluhkan genangan air yang kerap terjadi, memperparah kerusakan jalan.


Kritik dari LSM Bumi Bakti

Direktur LSM Bumi Bakti, Ahmad Pombang, turut menyoroti proyek ini. Ia menduga ada sejumlah kejanggalan dalam pelaksanaannya, termasuk kemungkinan praktik korupsi.


"Kami menduga ada ketidaksesuaian spesifikasi material dengan yang seharusnya. Selain itu, ada indikasi kuat bahwa proyek ini tidak diawasi dengan baik, sehingga kualitas pekerjaan jauh dari standar," ujar Ahmad Pombang.


Ia juga menyoroti lambannya progres pengerjaan, yang menurutnya mencerminkan lemahnya manajemen proyek dan pengawasan. "Anggaran sebesar Rp 200 miliar lebih ini seharusnya memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Tapi yang terjadi justru potensi kerugian besar karena pekerjaan tidak sesuai dengan rencana," tegasnya.


Ahmad juga meminta penegak hukum untuk segera melakukan investigasi terkait dugaan penyimpangan dalam proyek ini. "Kami mendesak aparat penegak hukum untuk turun tangan. Jangan sampai proyek besar seperti ini malah menjadi ajang penyalahgunaan anggaran," tambahnya.


Kritik terhadap Kualitas Pekerjaan

Selain kritik dari LSM, sejumlah warga menyampaikan kekhawatiran mereka terhadap kualitas proyek ini. "Kami sangat kecewa karena jalan ini belum selesai, tetapi kondisinya sudah rusak. Material yang dipakai sepertinya tidak bagus," ujar Irwan, warga setempat.


Warga juga menyoroti lambannya penyelesaian proyek yang seharusnya menjadi akses utama penghubung Silondou dan Tolitoli. "Setiap hujan, air tergenang di badan jalan. Seharusnya dengan anggaran sebesar itu, kualitas jalannya lebih baik," tambahnya.



Proyek Tak Kunjung Selesai

Sejak dimulai pada awal 2023, proyek pembangunan jalan nasional Silondou-Tolitoli dijadwalkan selesai pada akhir 2024. Namun, hingga kini, progres di lapangan jauh dari harapan. Banyak yang mempertanyakan kemampuan kontraktor dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai tenggat waktu.


Minimnya pengawasan dari pihak terkait juga menjadi sorotan utama. "Kalau pengawasan dilakukan secara ketat, tidak mungkin ada pekerjaan yang asal-asalan seperti ini," ujar Siti Rahma, warga lainnya.


Harapan Masyarakat

Masyarakat Silondou-Tolitoli berharap agar pemerintah segera mengambil langkah tegas untuk menyelesaikan masalah ini. Selain perbaikan kualitas jalan, evaluasi menyeluruh terhadap pihak kontraktor juga dinilai penting untuk menghindari kejadian serupa di masa depan.


"Kami butuh jalan yang layak, bukan proyek setengah jadi yang justru menambah masalah," tegas seorang warga.


Sampai berita ini diturunkan, pihak kontraktor dan instansi terkait belum memberikan tanggapan resmi terkait dugaan penggunaan material yang tidak sesuai spesifikasi, keterlambatan proyek, dan kritik dari LSM Bumi Bakti.***


×
Berita Terbaru Update