Kubu Raya, 19 Januari 2025 – Program bantuan pemerintah berupa alat berat ekskavator di Kecamatan Terentang, Kabupaten Kubu Raya, menuai keluhan warga. Ekskavator yang diperoleh melalui inisiatif anggota DPR RI dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Danil Johan, diduga disalahgunakan untuk kepentingan pribadi.
Seorang warga berinisial R, yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa dirinya dikenakan biaya sebesar Rp550 ribu per jam saat ingin menggunakan alat berat tersebut. "Kami diberitahu ini bantuan pemerintah, tetapi kalau harus bayar sebesar itu, sama saja seperti menyewa ekskavator milik pribadi. Lalu di mana letak bantuan pemerintahnya?" keluh R.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, ekskavator tersebut diambil oleh (F), seorang tokoh masyarakat yang kini menjabat sebagai anggota DPRD Kubu Raya dan duduk di Komisi I. Proses pengajuan alat berat ini sempat melibatkan pengumpulan data pribadi warga, seperti fotokopi KTP, KK, sertifikat tanah, dan foto pemohon. Namun, setelah ekskavator tiba, alat berat itu disebut-sebut digunakan untuk kepentingan pribadi (F) dan timnya.
"Syarat pengambilan ekskavator sangat rumit. Banyak warga harus menyerahkan dokumen penting seperti KTP, KK, bahkan sertifikat tanah. Tapi setelah alat datang, malah digunakan oleh pihak tertentu untuk kepentingan mereka sendiri," ungkap salah satu warga Desa Teluk Empening, Kecamatan Terentang.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak (F)dan timnya belum memberikan klarifikasi terkait dugaan tersebut. Namun, sejumlah warga berharap adanya transparansi dan pengelolaan yang adil terhadap bantuan pemerintah ini.
Masyarakat setempat meminta pemerintah daerah maupun aparat terkait untuk segera turun tangan dan memastikan ekskavator bantuan ini benar-benar digunakan sesuai peruntukannya, yaitu membantu warga yang membutuhkan alat berat untuk pekerjaan pembangunan atau pertanian.
Sumber: Tim Liputan(Z)
Redaksi
