Alasannews.com || Pontianak – Polemik pembangunan Puskesmas Telaga Biru di Kelurahan Siantan Hulu, Kecamatan Pontianak Utara, terus memanas. Selain menimbulkan keresahan warga akibat gangguan aktivitas proyek, kini muncul dugaan korupsi dan penyimpangan spesifikasi material yang digunakan dalam pengerjaan proyek tersebut (09/12/2024).
Menurut sejumlah sumber, material yang digunakan dalam pembangunan diduga tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. Salah satu bagian penting, seperti rangka besi, disebut-sebut menggunakan bahan dengan kualitas yang lebih rendah daripada yang tercantum dalam dokumen kontrak.
“Saya lihat langsung, besi yang digunakan terlihat tipis dan kurang kokoh, tidak seperti yang seharusnya untuk struktur bangunan puskesmas. Kalau begini, bagaimana bangunan bisa tahan lama dan aman?” ujar seorang warga yang memantau langsung pengerjaan proyek.
Proyek ini dilaporkan dikerjakan oleh saudara Bambang (BW), sementara pengawasan lapangan dilakukan oleh saudara Tomi. Namun, saat dikonfirmasi oleh tim media, Tomi memilih untuk tidak merespons. Sikap ini semakin memperkuat dugaan penyimpangan yang terjadi.
Seorang tokoh masyarakat setempat juga menyoroti potensi kerugian negara yang muncul akibat dugaan korupsi dalam proyek ini. Ia mendesak aparat penegak hukum untuk segera melakukan investigasi.
“Kalau benar material yang digunakan tidak sesuai spesifikasi, ini jelas melanggar hukum. Anggaran yang besar untuk proyek ini seharusnya menghasilkan fasilitas yang berkualitas, bukan justru memunculkan masalah baru,” ujarnya.
Untuk mengonfirmasi dugaan ini, tim media mencoba menghubungi pihak Dinas Kesehatan Kota Pontianak selaku instansi yang bertanggung jawab atas proyek tersebut. Namun, hingga berita ini diturunkan, tidak ada tanggapan atau pernyataan resmi yang diberikan. Sikap diam ini semakin menimbulkan dugaan dan tanda tanya di kalangan masyarakat.
“Kami berharap ada langkah tegas untuk menyelesaikan dugaan penyimpangan ini. Jangan sampai pembangunan puskesmas ini menjadi masalah baru bagi warga,” imbuh seorang warga lainnya.
Dugaan penyimpangan ini menambah daftar panjang persoalan dalam proyek yang seharusnya menjadi solusi layanan kesehatan bagi masyarakat. Kini, warga berharap adanya langkah konkret dari aparat penegak hukum dan audit independen untuk memastikan proyek ini berjalan sesuai standar dan aturan.
Tim - Liputan
Redaksi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar