Alasannews.com || Ketapang Petai, 5 Desember 2024 – Pada tanggal 12 November 2024, jembatan Sungai Sarap yang menghubungkan Kecamatan Sandai dengan Hulu Sungai di RT 12 Dusun Batu Kambing, Desa Petai, kembali ambruk untuk yang keempat kalinya. Kejadian tersebut menyusul beberapa kali perbaikan jembatan yang tidak bertahan lama, disebabkan oleh kualitas bahan yang digunakan, yaitu kayu dengan ketahanan yang tidak memadai. Jembatan yang memiliki panjang sekitar 19 meter ini, sering kali menjadi korban muatan berlebih dari kendaraan besar, termasuk truk.
Kepala Desa Petai, Normansyah, menjelaskan bahwa pihaknya bersama tokoh masyarakat langsung bergerak cepat setelah kejadian tersebut. "Kami segera berkoordinasi dengan tokoh masyarakat dan pihak terkait untuk membangun jembatan alternatif dengan menggunakan sistem swadaya masyarakat dan pemerintahan desa, demi memastikan kelancaran aktivitas warga, terutama anak-anak sekolah," ujar Normansyah.
Menurutnya, pembangunan jembatan alternatif ini akan menjadi solusi sementara sambil menunggu respons dan tindakan lebih lanjut dari pihak Pemerintah Kabupaten. “Kami berharap Pemerintah Kabupaten segera memberikan tanggapan untuk solusi permanen bagi jembatan utama. Kami tidak ingin kejadian ini berulang dan mengganggu mobilitas warga," lanjutnya.
Masalah utama yang dihadapi adalah jembatan yang terus rusak akibat kualitas bahan kayu yang digunakan dan muatan kendaraan yang melebihi kapasitas jembatan. Normansyah menyampaikan, jembatan tersebut telah beberapa kali diperbaiki, namun tetap tidak dapat bertahan lama. "Kami sudah kualahan dengan perbaikan yang bersifat sementara, dan berharap ada solusi yang lebih permanen," tambahnya.
Kepala Desa juga mengungkapkan bahwa pada Musrenbang Kecamatan Sandai tahun 2021 hingga 2024, telah diusulkan pembangunan jembatan beton yang lebih kuat dan tahan lama. "Kami mengusulkan pembangunan jembatan beton yang lebih kokoh sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan daya tahan jembatan. Kami berharap usulan ini dapat segera direalisasikan demi kesejahteraan masyarakat," tutupnya.
Sebagai langkah awal, Normansyah juga mengingatkan agar pihak BPBD melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian untuk memastikan bahwa kondisi jembatan benar-benar tidak membahayakan. Foto awal kejadian yang terjadi pada siang hari, serta laporan dari warga, segera diteruskan kepada pihak berwenang.
Dengan adanya upaya koordinasi antara pemerintah desa, masyarakat, dan pihak terkait, diharapkan masalah jembatan ini dapat segera ditangani demi kenyamanan dan keselamatan warga Desa Petai.
Sumber : Normansyah (Kades Petai)
Redaksi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar