Alasannews.com || Melawi, KALBAR – Jembatan gantung penghubung antara Dusun Menunuk dan Dusun Kederas Damai, Desa Menunuk, Kecamatan Belimbing, Kabupaten Melawi, roboh sebelum sempat diresmikan. Insiden terjadi pada Sabtu (23/11) sekitar pukul 09.00 WIB pagi, mengakibatkan enam orang mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke fasilitas kesehatan.
Menurut warga setempat, robohnya jembatan disebabkan putusnya salah satu komponen utama konstruksi, yakni turnbuckle (jarum keras) pengencang kabel sling. "Benar, itu pengait sling induk yang ke pondasi di ujung sana terlepas," ujar Gun, seorang warga, sembari menunjuk ke arah struktur yang rusak.
Keenam korban yang terluka telah dilarikan ke RS Batu Buil, Puskesmas Pemuar, dan salah satu rumah sakit swasta di Nanga Pinoh untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Identitas para korban masih dalam pendataan oleh pihak berwenang.
Di lokasi kejadian, sejumlah personel Polres Melawi terlihat melakukan investigasi. Polisi mendalami penyebab teknis di balik robohnya jembatan yang baru selesai dibangun kembali pada 2024 ini.
Jembatan Menunuk sebelumnya mengalami kerusakan total pada April 2022. Proyek rehabilitasi pertama dilakukan dengan nilai kontrak sebesar Rp807.500.000 melalui APBD Kabupaten Melawi tahun 2022. Namun, kualitas struktur tidak bertahan lama sehingga jembatan harus diperbaiki kembali pada tahun 2024.
Proyek lanjutan rehabilitasi tahun ini dibiayai melalui APBD 2024 dengan nilai kontrak Rp470.856.000 dan dilaksanakan oleh CV. Sulur Ransa. Proyek tersebut telah rampung dan hanya tinggal tahap pengecatan sebelum rencananya diresmikan oleh Bupati Melawi.
Namun, konsultan pengawas proyek, Wardiansayah, mengungkapkan adanya masalah sejak awal pengerjaan. "Pernah disampaikan ke saya terkait tutup jarum keras pengencang sling itu yang meragukan dan tidak sesuai spesifikasi," jelasnya.
Warga Desa Menunuk mengungkapkan kekecewaan atas peristiwa ini. Jembatan tersebut merupakan akses penting bagi aktivitas sehari-hari masyarakat, termasuk pendidikan dan ekonomi. Mereka berharap ada tindak lanjut serius, termasuk evaluasi menyeluruh terhadap kualitas proyek pemerintah daerah agar insiden serupa tidak terulang.
Hingga berita ini diturunkan, tim investigasi dari kepolisian dan Dinas PUPR Kabupaten Melawi masih melakukan analisis teknis untuk menentukan penyebab pasti robohnya jembatan. Pemerintah daerah juga diharapkan memberikan klarifikasi resmi terkait insiden ini.
Redaksi | Tim Liputan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar