Bogor, Alasannews.com – Untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang holistik dan berkarakter di Kabupaten Bogor, Forum Doktor Manajemen Pendidikan (FDMP) bekerja sama dengan Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) mengadakan pelatihan Social Emotional Learning (SEL). Kegiatan ini ditujukan bagi para guru SD dan SMP swasta se-Kabupaten Bogor dan berlangsung di Kampus Madinah, Cibinong, Kabupaten Bogor pada enam November. Tujuan utama dari pelatihan ini adalah agar para pendidik memiliki keterampilan pengelolaan emosi yang lebih baik serta kemampuan membangun hubungan antarpribadi yang sehat dan efektif di lingkungan belajar.
Pelatihan ini dibuka oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Dr. Nina Kumalasari, M.Pd., serta Ketua Umum Yayasan Almadinah, Dr. H.R. Agus Ariyanto, M.Pd., yang juga bertindak sebagai tuan rumah. Dalam sambutannya, Dr. Nina menekankan pentingnya pendidikan karakter berbasis sosial emosional, yang dinilai sangat relevan dalam membentuk generasi muda dengan karakter kuat dan berkepribadian luhur.
Pelatihan SEL ini terbagi dalam tiga sesi, masing-masing dipandu oleh narasumber berpengalaman:
Pada sesi pertama, Dr. Suratni, S.E., M.M., memberikan materi pengenalan tentang konsep dasar SEL. Pendekatan ini berfokus pada pengembangan kesadaran diri, kemampuan manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan relasional, serta kemampuan mengambil keputusan. Dr. Suratni menjelaskan bahwa SEL memiliki peran penting dalam membentuk karakter yang tidak hanya sukses secara akademis, namun juga berperan positif dalam masyarakat. Di samping itu, pendekatan SEL membantu dalam pencegahan perilaku negatif dan menjawab kebutuhan keterampilan abad ini.
Sesi kedua dipandu oleh Dr. Sudarno, S.Pd., M.M., yang menampilkan video studi kasus tentang dinamika di dalam kelas. Dr. Sudarno mengajarkan para peserta teknik untuk mengajarkan kompetensi sosial emosional secara eksplisit, mengintegrasikan kurikulum akademik dengan praktik mengajar guru, dan membentuk budaya tim kelas yang kuat. Teknik "STOP" (Take a breath, Observe, Proceed) diperkenalkan sebagai cara praktis untuk menciptakan suasana kelas yang kondusif. Para peserta juga membentuk kelompok untuk mencoba menganalisis dan menyelesaikan masalah kelas dengan teknik yang diberikan.
Sesi terakhir dibawakan oleh Dr. Daisy Radnawati, M.Si., yang memberikan strategi untuk mengatasi berbagai masalah siswa di sekolah. Di antaranya, Dr. Daisy menyarankan pelaksanaan "morning circle" guna meningkatkan kepercayaan diri siswa, metode "voting ide" dalam pembelajaran, pemberian tanggung jawab "peran kelas" bergilir, hingga proyek kreatif yang sesuai minat siswa. Ia juga mendorong penggunaan papan prestasi kelas dan sesi refleksi di akhir hari untuk memperkuat hubungan guru dan murid, serta mendorong motivasi siswa.
Di akhir kegiatan, para peserta memperoleh berbagai wawasan mengenai pengelolaan sosial emosional, serta berbagai teknik ice breaking dan permainan “tepuk” yang mampu menciptakan suasana belajar yang lebih nyaman dan menyenangkan. Teknik-teknik ini diharapkan dapat membantu guru menciptakan suasana belajar yang positif sehingga siswa merasa nyaman dan terbuka dalam berkomunikasi.
Anna, perwakilan MENTARI yang hadir dalam acara ini, menyatakan bahwa pelatihan ini memberikan manfaat besar dalam meningkatkan keterampilan sosial emosional guru yang akan berdampak positif bagi pembelajaran di Kabupaten Bogor.
Dengan adanya pelatihan SEL ini, BMPS dan FDMP berharap agar pendidikan di Kabupaten Bogor mampu menghadirkan pendekatan yang lebih menyeluruh, yang tidak hanya berfokus pada akademik, namun juga pada pembentukan karakter dan penguatan kompetensi sosial emosional bagi guru.
Pewarta : Anna(Mentari)
Red || Gugun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar