Sanggau || Alasannews.com – Warga Desa Kuala Buayan, Kecamatan Meliau, Kabupaten Sanggau, resah dengan kondisi Jembatan Sungai Buayan yang baru selesai dibangun namun sudah menunjukkan kerusakan serius. Jembatan yang berfungsi sebagai penghubung utama dari jalan PT BHD ke sejumlah desa di Kecamatan Meliau dan Kapuas ini dilaporkan mengalami keretakan dan penurunan pondasi, meski baru rampung pada Maret 2024.
Jembatan ini menjadi satu-satunya akses penting bagi warga Desa Kuala Buayan serta desa-desa lain, seperti Desa Penyelimau dan Desa Bhakti Jaya. Namun, beberapa bagian struktural jembatan kini rusak, membuat warga khawatir jembatan akan ambruk. Sejumlah pengendara, terutama mereka yang menggunakan kendaraan berat, merasa cemas setiap kali harus melintasi jembatan tersebut.
Dari hasil penelusuran lapangan, tim media menemukan bahwa pondasi jembatan telah mengalami penurunan. Beberapa susunan batu penahan tanah di bawah jembatan juga terlihat longsor, dan baut-baut penahan besi mulai lepas atau hilang. “Kalau pondasinya saja sudah mulai turun dan longsor, ditambah banyak baut yang hilang, jelas ini membahayakan keselamatan warga. Jembatan ini belum setahun, tapi kondisinya sudah memprihatinkan,” kata seorang warga.
Ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Sanggau, Aris, membenarkan bahwa proyek tersebut masih berada dalam masa pemeliharaan. “Masih di masa pemeliharaan, nanti diperbaiki oleh pelaksana,” tegas Arif singkat. Namun, ia tidak memberikan keterangan lebih lanjut terkait identitas pelaksana proyek.
Aris menyatakan bahwa detail teknis proyek, termasuk siapa yang bertanggung jawab sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), diketahui oleh pihak yang bertugas tahun lalu. Sayangnya, upaya konfirmasi kepada kontraktor berinisial A yang disebut-sebut mengerjakan proyek ini belum berhasil dilakukan.
Warga berharap pemerintah segera melakukan pemeriksaan mendalam atas kondisi jembatan tersebut. “Situasi ini seharusnya tidak terjadi jika pihak pengawas bekerja sesuai fungsinya. Ada dugaan kuat proyek ini tidak dikerjakan sesuai dengan kontrak, atau bahkan ada pembagian keuntungan yang merugikan negara,” kata seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya.
Warga mendesak agar pihak berwenang melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kualitas proyek jembatan ini, sekaligus memastikan agar kejadian serupa tidak terulang. Mereka juga berharap agar proyek infrastruktur di daerah pedalaman tidak hanya dibangun dengan cepat, namun juga dengan kualitas yang terjamin demi keselamatan dan kemudahan akses warga.
Red/Tim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar