Ketapang , Alasannews.com || Belakangan maraknya terjadi penebar isu dan Black Campaign(Kampanye Hitam) melalui Media serta memicu konflik sosial khususnya di Kabupaten Ketapang.
Isu yang dikembangkan oleh beberapa Media terkait persaingan politik yang menjatuhkan salah satu pasangan calon Bupati dan Calon Wakil Bupati yang ikut dalam kontestasi politik pemilukada, secara tidak langsung dan secara tidak sehat.
Perihal tersebut mengundang perhatian dan dengan kondisi yang sangat memprihatinkan kepada pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Ketapang nomor urut 01 yaitu H.Farhan-Leonardus Rantan yang menjadi korban bullian yang terbit di sejumlah media online terkait isu dan desas-desus informasi terkait permasalahan yang membuka cerita lama, yang seharusnya tidak perlu menyerang secara pribadi, menghumbar kebencian kepada publik.
Apa yang di narasikan membuat rasa tidak nyaman dan telah mengusik ketenangan seseorang, serta dapat memicu kesenjangan sosial dengan memfull-up permasalahan yang menyesatkan.
Salah satu narasumber menyayangkan adanya isu menyesatkan yang sebarkan dikala pasangan tersebut pada saat menghadapai pesta demokrasi.
"Mengapa
Kasus lama yang belum tentu jelas ceritanya yang sudah sekian tahun ditutup tidak tau kebenarannya sebagai aib dibuka kembali ke meja redaksi pada saat Pilkada ini berlangsung?" ujar Sumber.
Lebih lanjut sumber mempertanyakan motif dari salah seorang yang ditokohkan namun menebar isu kontroversi, yang menurutnya hal itu hanya untuk menjatuhkan serta merugikan pasangan Calon Urut 1, karena tokoh yang dimaksud adalah pendukung dari paslon lain.
"Apakah para awak media yang memihak kepada Pascalon urut 02 dan 03 diperbolehkan menghujat, dengan memfull-up, berita Hoax ke publik..? patut diduga ini ada kerjasama antara oknum media dengan pasangan Calon untuk menjatuhkan pasangan calon urut 1," kata sumber kesal.
Sumber berharap agar APH
dan Instansi terkait untuk menyelidiki kasus ini, sebelum terjadinya sesuatu yang tidak di inginkan, demi menjaga keberlangsungan pemilihan ini tetap berjalan damai, tanpa adanya isu-isu yang menyesatkan publik.
"Janganlah menimbulkan kesan-kesan yang kurang baik menjadi asumsi kotor dikalangan masyarakat, sebaiknya bersainglah secara sehat tanpa harus menjatuhkan baik secara terang-terangan, atau secara tidak langsung menciptakan politik kotor dikalangan masyarakat, "tandasnya.
Dia juga meminta agar masyarakat jangan mudah terpancing atau terprovokasi dengan isu yang tidak benar.
" Kita harus bisa memilah dan jangan menelan informasi secara mentah-mentah yang mana isu yang disebar adalah isu yang menyesatkan, itu adalah cara kotor politik yang tidak sehat dari para pecundang.
H. Farhan Calon Bupati nomor urut 01 kepada sejumlah media menyampaikan, kalau dirinya merasa tidak nyaman dan diperlakukan tidak menyenangkan.
"Harapan saya agar media bekerja secara profesional tanpa harus menjelek-jelekkan salah satu Pasangan calon, bersifat independen, profesional, tanpa memihak terlalu berlebih-lebihan kepada salah satu Pasangan calon, jangan menimbulkan kericuhan, maupun terpengaruh pada segala sesuatu yang menyesatkan, tanpa harus memikirkan konsekuensi yang bakal kita hadapi baik sekarang maupun di masa yang akan datang, " ungkap Farhan.
Farhan mengingatkan agar bersainglah secara dengan sehat dan edukatif, propesional, tanpa harus menjatuhkan dan merugikan salah satu Pasangan calon.
"Jika permasalahan ini terus berlanjut, maka saya secara pribadi selain bakal melaporkan perihal ini, tentu tidak akan sungkan-sungkan membuat suatu tindakan tegas menempuh jalur hukum atas perbuatan yang tidak menyenangkan, dan saya tidak akan memaafkan sebelum adanya permintaan maaf secara terbuka dari oknum penebar isu menyesatkan, serta bagi para oknum yang sudah menjatuhkan secara tidak langsung nama baik saya maupun Bupati Ketapang, " tegas H.Farhan.
Ketua Persatuan Wartawan Kalbar(PWK) Ali Muhamad saat dimintai pendapatnya mengatakan, bahwa selaku Media harusnya bersikap netral dan independen, tidak menampakan keberpihakan kepada salah satu Paslon.
Menurutnya jika awak media secara pribadi ingin mendukung salah satu Paslon, itu sah saja namun dalam pemberitaan media harus menyampaikan berita yang real, yang tidak menggiring opini yang dapat menyesatkan atau merugikan salah satu pihak.
Jika ada media atau oknum yang melanggar tentunya pihak yang merasa dirugikan bisa mengambil langkah hukum.
" Jika dirasa apa yang diberitakan itu tidak benar dan sengaja untuk menjatuhkan, pihak yang merasa dirugikan bisa melaporkan ke dewan Pers atau melaporkan ke Pihak APH. Karena Pers ada aturan mainnya, tidak bisa seenaknya membuat berita harus memenuhi Etik, "tutur Ali yang bisa disapa Verry Liem.
Ali menegaskan agar anggota PWK tidak ikut-ikutan dan harus mendukung terciptanya situasi yang aman dan kondusif.
" Jangan kita ikut ikutan menebar berita yang tidak benar, cari data yang benar dan pastikan langsung kepada sumbernya agar tidak ada yang merasa dirugikan, kita sebagai media harus bersikap netral dan kita juga tidak kebal hukum, jika melanggar ketentuan tentu ada konsekwensi dan sanksinya. Jangan sampai karena dukungan malah kita berurusan dengan hukum, "tutupnya.
Sumber : Doni
Redaksi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar