Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pidato Perdana Presiden Prabowo: Soroti Korupsi, Kolusi, dan Pengusaha Nakal

10/20/2024 | 15:46 WIB | 0 Views Last Updated 2024-10-20T08:46:16Z


Jakarta || Alasannews.com - Dalam pidato pertamanya sebagai Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029, Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk memberantas korupsi dan kolusi yang masih marak terjadi di berbagai tingkat pemerintahan. Berbicara di hadapan anggota MPR RI serta puluhan perwakilan negara sahabat, Prabowo menyampaikan keprihatinannya terhadap praktik korupsi dan kebocoran keuangan negara yang menghambat pembangunan bangsa.(20/10/2024).

Prabowo dengan tegas menyatakan bahwa masih banyak kebocoran dalam anggaran pemerintah dan penyimpangan yang dilakukan oleh pejabat politik. “Kita harus menghadapi kenyataan, masih terlalu banyak kebocoran, penyelewengan, korupsi di negara kita. Ini membahayakan masa depan negara kita, masa depan anak-anak dan cucu-cucu kita,” ujar Prabowo disambut tepuk tangan meriah.


Dalam pidatonya, ia juga mengkritik perilaku pengusaha yang menurutnya tidak menunjukkan sikap patriotik. "Pengusaha-pengusaha yang tidak patriotik," tegas Prabowo, merujuk pada pihak-pihak yang ia sebut sebagai 'pengusaha nakal' yang memanfaatkan hubungan dengan pejabat politik untuk keuntungan pribadi.

Sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo menjanjikan penegakan hukum yang tegas dan keras terhadap tindakan korupsi di masa pemerintahannya. Ia menekankan pentingnya perbaikan sistem pemerintahan yang lebih transparan dengan memanfaatkan teknologi digital sebagai salah satu solusi untuk meminimalkan penyimpangan. 

Menurutnya, Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang luar biasa besar, namun pengelolaannya belum dilakukan dengan optimal dan masih banyak penyimpangan. Hal ini, menurut Prabowo, berdampak pada tingginya angka kemiskinan dan kesenjangan sosial di tengah kekayaan alam yang melimpah.

"Masih banyak yang belum menikmati hasil kemerdekaan, berada dalam garis kemiskinan, banyak anak-anak berangkat sekolah tidak makan pagi," kata Prabowo dengan nada serius, menyoroti realitas kemiskinan yang masih dihadapi bangsa.

Ia juga mengingatkan agar para pemimpin politik tidak cepat puas dengan angka-angka statistik yang terlihat positif di permukaan, namun tidak sepenuhnya menggambarkan realitas yang ada. “Bangga diterima G20, bangga disebut ekonomi terbesar ke-16 di dunia, tapi apakah kita sungguh-sungguh paham dan melihat keadaan yang utuh dari keadaan kita? Apakah kita sadar kemiskinan masih sungguh besar, banyak anak kurang gizi,” tambahnya.

Prabowo menutup pidatonya dengan pepatah tentang ikan busuk yang berasal dari kepala, menegaskan bahwa para pemimpin dan pejabat harus menjadi teladan dalam menjalankan pemerintahan yang bersih. Ia menekankan bahwa keteladanan dari pimpinan atas sangat penting untuk menghapus korupsi di semua tingkatan.

"Semua pejabat dari semua eselon dan tingkatan, harus memberi contoh untuk menjalankan pemerintahan yang sebersih-bersihnya. Mulai contoh dari atas dan sesudah itu penegakan hukum yang tegas dan keras," tutupnya.

Redaksi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update