ALASANNEWS, Palu: Paket Proyek Preservasi Jalan Trans Sulawesi BTS Kota Toli-Toli – Silondou dibiayai dana APBN BPJN XIV Sulteng Ditjen Bina Marga PUPR Tahun 2022/2024 sebesar Rp. 261.318.856.000 yang dikerjakan oleh kontraktor penyedia PT Akas banyak jadi bahan keluhan warga pengguna jalan baik roda dua dan roda empat bahkan mobil truk pengangkut barang dijalur ekonomi ini akibat dugaan warga pekerjaan ruas jalan dinilai dikerjakan amburadul. Apalagi diruas jalan Bambuan sudah hampir selesai kontrak, masih tetap terendam air banjir saat curah hujan tinggi.
Kepala Balai Jalan Nasional (BPJN) XIV Sulteng Dadi Murdadi ST, MT menyebutkan kalau paket proyek jalan trans Sulawesi ini masa kontraknya akan berakhir 31 Desember 2024.
Menjawab pertanyaan nika paket proyek ini tak selesai sesuai kontrak adakah ada sanksi denda dan akan copot bagi Kasatker dan PPK yang dinilai kurang perhatian?
"Sesuai kontrak,jika pelaksanaan pekerjaan tidak tepat waktu pihak perusahan penyedia PT AKAS akan kami kenakan denda sesuai kontrak 1/1000. Sedangkan untuk pejabat Kasatker akan dilihat kinerjanya, kalau kurang baik tentunya akan kita evaluasi dan di laporkan ke pusat" kata Dadi Murdadi Kepala BPJN XIV Sulteng Senin (21/10/2024)
Nenanggapi adanya laporan KRAK terkait proses pekerjaan jalan ke Kejaksaan Tinggi Sultengbdi Palu, menurut DadibDan pihaknya mengerti atas kekecewaan masyarakat dan LSM tentunya sebagai Kepala BPJN XIV Sulteng pihaknya berupaya melaksanakan pekerjaan ini sesuai prosedur kontrak dan spesifikasi yang sudah di tetapkan.
"Khusus ruas jalan Bambuan memang karena metodenya dengan timbunan preeloading ada resiko ketika musim hujan , kondisi daerah tersebut juga berawa dan tanah lunak. Khusus yang di foto itu di sta 8+;700 terjadi longsoran ketika ditimbun sedang kami konsultasi kan ke litbang kami di pusat untuk penanganannya , akan tetapi kalau yang lain akan kita selesaikan sampai perkerasan aggregat sampai akhir tahun. Kalau pekerjaannya lewat dari kontrak akan kami berlakukan denda sesuai kontrak" ujar Dadi
Menepis informasi jika kontraktor penyedia dalam pekerjaan minim peralatan, menurut Dadi mobilisasi alat berat dilapangan cukup.
"PT AKAS mobilisasi alat berat dan tem peralatan dilapangan cukup bahkan kita juga sering mengecek , pekerjaan timbunan preeloading memang ada waktu tunggu supaya tanah menjadi padat nggak bisa langsung di aspal, terkait pihak kontraktor penyedia apakah gunakan BBM industri atau tidak kami tidak punya kewenangan untuk itu , karena yang kita bayar di item pembayaran produk jadi mungkin langsung bisa ditanyakan kepada kontraktor nya" kata Dadi
Berbicara ruas jalan Bambuan yang hingga kini masih terus tergenang air akibat curah hujan tinggi meskipun sudah ditimbun menggunakan konstruksi bambu. Menurut Dadi idealnya memang kontruksi nya adalah pileslabe seperti jembatan layang.
"saya sudah pelajari sejarah penanganan jalan ini , karena saya masuk sulteng januari 2024 .
Berapa alternatif yang ada antara lain : Kontruksi pile slabe elvated road. Timbunan ringan mortar busa. Timbunan preeloading yang sedang di laksanakan. Dari ketiga ini memang dilakukan kajian dan pertimbangan terutama faktor biaya " kata Dadi.
Untuk perbaikan jalan ruas bambuan sekitar 3 Km itu kata Dadi, butuh biaya sekitar total Rp 150 miliar. Jika dibangun konstruksi Pile slab Rp 50 miliar / km. Mortar busa Rp 30 miliar / km. Pree loading Rp 10 - Rp 15 miliar/ km. Kalau ruas bambuan panjang 3 km akan menghabiskan dana Rp 150 miliar hanya untuk 3 km. Sedangkan paket kita ini hanta anggaran Rp 250 Miliar dapat menangani panjang jalan 27 km bts kota toli2 - silondou termasuk tanjakan pangi, itu kira-kira yang jadi pertimbangannya kenapa kenapa dipilh kontruksi kayak sekarang.
"Metode ini sebenarnya sudah bnyak digunakan di jalan tol , memang waktu kontruksi cukup lama , mudah-mudahan ini dapat memberikan gambaran dan penjelasan terkait kondisi ruas jalan bambuan yang mengalami kondisi tergenang air saat curah hujan tiba dan itu terus diupayakan untuk menghasil pekerjaan yang terbaik" kata Dadi.
Namun lebih dari itu amatan Alasannews bahwa setiap kritik warga pengguna jalan trans Sulawesi terkait pelaksanaan paket proyek jalan Tolitoli Silondou merupakan nadi ekonomi warga Tolitoli dan Buol yang biayanya cukup mahal merupakan bentuk pengawasan langsung agar jalan ini bisa selesai tepat waktu dengan kualitas standar nasional.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar