Penulis : Suleman Latantu
Buol. Alasanews com Video beredar yang bernuansa dugaan ujaran kebencian yang dilakukan salah satu calon Bupati Buol urut 1 AB kepada calon Bupati Buol urut 2 Risharyudi Triwibowo, secara pribadi mendapat tanggapan klarifikasi dari H Sofyan Timumun yang notabene paman dari Risharyudi Triwibowo.
Menurutnya, narasi video yang berdurasi sekitar 22 menit itu terjadi saat berlangsungnya kampanye terbuka AB di Kecamatan Momunu pekan lalu, dan pada intinya menyasar ke Risharyudi alias Bowo.
Terkait unggahan vidio yang menyebut bahwa latar belakang asal usul Risharyudi alias Bowo bukan putra Buol, menurut Sofyan itu adalah kekeliruan besar yang perlu diklarifikasi agar tidak menimbulkan bias yang dapat mempengaruhi opini masyarakat buol terhadap keberadaan Risharyudi sebagai salah satu pasangan calon Bupati Buol 2024.
Dia menegaskan, latar belakang Risharyudi alias Bowo adalah putra buol. Dia adalah anak ke 3 dari pasangan Drs. Idris Rachman Timumun ( almarhum) dan Ibu Sri Hartati. Dan tempat kelahiranya Bowo di Sentani Jayapura 3 Mei 1975. Bowo lahir di Sentani Jayapura se waktu ayah nya mengemban tugas Negara sebagai sukarelawan Trikora Pembebasan Irian Barat, Provinsi Papua.
Menyusul kakek Bowo adalah almarhum Abdurahman Timumun atau kerap disapa Mantri Timumun, pada tahun 50 - 60an pernah bertugas pantai Timur wilayah Kecamatan Tinombo Selatan Kabupaten Parigi Moutong. Sedang istrinya bernama Aslin Mongi perempuan asli kelahiran Tawaili Kota Palu.
" Jadi, ayah kandung dan kakeknya Bowo itu adalah buol asli bermarga. Timumun. Sehingga apapun alasanya, darah Timumun tetap mengalir dalam tubuhnya Bowo. Dan daerah Papua hanya tempat kelahiranya ketika ayahnya bertugas disana " jelas Sofyan
Lebih jauh Sofyan yang notabene mantan Kakandepag Buol mengungkapkan, perlakuan serupa terhadap Bowo sudah sering kali terjadi. Sebelumnya pada Pileg 2019 juga pernah berhembus ujaran yang sama termasuk pada pileg 2024
" Jadi peristiwa yang dialamatkan ke Bowo ini hanya pengulangan saja yang dilakukan terus menerus pada setiap momentum politik oleh segelintir orang yang tidak menerima kehadirannya di Buol. Dan selaku Paman dekat Bowo saya tidak merasa tersinggung begitupun halnya pak Bowo sendiri juga demikian " tandas Sofyan
Ujaran kebencian yang dialamatkan ke Bowo lanjut Sofyan, itu tidak membuat Bowo menjadi hina dihadapan sang pencipta. Dan orang yang menyanjungnya juga tidak membuat dirinya semakin mulia.
" Yang membuat kita mulai dan hina itu, semuanya tergantung pada perkataan apa keluar dari mulut kita" imbuhnya
Terkait hal itu Sofyan meminta kepada seluruh masyarakat dan simpatisan yang mendukung calon Bupati Buol Risharyudi Triwibowo, agar bisa menahan diri dan tidak terlalu reaktif merespon masalah tersebut. Karena apa yang sudah terjadi, itu adalah bagian dari dinamika politik pilkada.
"Percayalah, tidak ada akhir yang menyedihkan kalau kita menempuh sesuatu dengan baik, berjalan dengan keyakinan, berusaha dengan kesungguhan dan berdoa kepada Allah SWT. Insyaallah kalau hal itu kita lakukan, segalanya dapat dipermudah. Hati Boleh Panas tetapi Kepala Harus Dingin", ujar Sofyan
Seperti diketahui narasi pidato yang disampaikan AB saat kegiatan Kampanye di Kecamatan Momunu pekan lalu diduga bernuansa ujaran kebencian sebagaima unggahan video yang beredar. Dan ungkapan itu berpotensi memicu munculnya kegaduhan dan situasi menjadi tidak kondusif terutama dikalangan pendukung dan para simpatisan.
Dan terkait hal itu, atas nama pribadi dan keluarga besar Timumun, tetap memberi maaf kepada oknum yang melakukanya. Akan tetapi, disisi lain dia meminta secara hukum agar pihak penegak hukum tetap menindaklanjutinya sesuai laporan dan bukti yang telah disampaikan pihak tim Paslon nomor 2, tandas Sofyan menambahkan ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar