Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Atlet Voli Ketapang Bertolak ke Singkawang dengan Dana Pribadi, Dana Hibah Dispora Ditahan

10/22/2024 | 17:40 WIB | 0 Views Last Updated 2024-10-22T10:40:49Z


Ketapang || Alasannews.com – Sebanyak 14 atlet bola voli putra dari Kabupaten Ketapang terpaksa menggunakan mobil pickup dan dana pribadi untuk bertolak ke Kota Singkawang pada Senin (21/10/2024) siang, guna mengikuti Kejuaraan Daerah (Kejurda) Junior Bola Voli Indoor Kalbar 2024. Ajang ini akan berlangsung dari 23 hingga 27 Oktober, namun keberangkatan mereka diwarnai dengan kekecewaan lantaran tidak ada bantuan dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Ketapang.


Kapten tim, Jagad, mengungkapkan kekecewaannya terhadap Dispora yang tidak memberikan dukungan apa pun. "Kami sampai harus menggadaikan motor, menjual HP, semua demi bisa berangkat. Ini sungguh memprihatinkan karena kami berjuang untuk nama baik Kabupaten Ketapang," kata Jagad. Meski demikian, mereka bertekad mempertahankan gelar juara bertahan yang dimiliki.

Para atlet bersama pelatih berangkat dari pusat kota menuju pelabuhan Teluk Batang, kemudian menumpang kapal klotok ke Kabupaten Kubu Raya sebelum melanjutkan perjalanan darat ke Singkawang. Pelatih tim, Jefri Nenggolan, memotivasi timnya agar tetap semangat meski tanpa fasilitas yang memadai. "Kita tetap berjuang dengan dana seadanya. Meski terbatas, kita saling menutupi kekurangan," ujarnya.


Ketua PBVSI Kabupaten Ketapang, Uti Royden Top (Otop), juga mengungkapkan kekecewaannya atas keterlambatan pencairan dana hibah dari Dispora. Menurutnya, dana untuk cabang olahraga voli sudah tersedia melalui alokasi anggaran hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), namun Dispora menahan pencairannya dengan alasan belum lengkapnya laporan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) dari KONI terkait penggunaan dana hibah tahap pertama.

"Padahal, SPJ masih bisa dilaporkan sampai 31 Desember sesuai Perbup. Namun Dispora tetap menahan pencairan dana tahap kedua ini. Akibatnya, atlet-atlet kami terpaksa menggunakan dana pribadi," jelas Otop. Dia juga menyayangkan pernyataan Kepala Dispora yang sebelumnya menolak memasukkan pokok pikiran dari anggota DPRD terkait anggaran olahraga.

Kepala Dispora Kabupaten Ketapang, Satuki Huddin, menjelaskan bahwa pencairan dana hibah tahap kedua terganjal oleh belum lengkapnya SPJ tahap pertama dari KONI. "Kami bukan mempersulit, jika SPJ selesai besok, pencairan bisa langsung dilakukan. Namun sejauh ini SPJ yang diserahkan belum lengkap. Itu sebabnya dana tahap kedua belum bisa kami cairkan," ungkap Satuki.

Menurut Satuki, dari total dana hibah sebesar Rp2,8 miliar, sekitar Rp1,7 miliar telah dicairkan untuk delapan cabang olahraga pada tahap pertama. Namun, pencairan tahap kedua yang sebesar 40 persen atau sekitar Rp1,1 miliar masih tertahan menunggu laporan lengkap dari KONI.

Sementara itu, Ketua KONI Ketapang, Sarjan Zaini, menjelaskan bahwa dari delapan cabang olahraga yang menerima dana hibah tahap pertama, lima sudah menyelesaikan kegiatan dan SPJ, sementara tiga cabang lainnya belum melaksanakan kegiatan yang dijadwalkan pada bulan Desember mendatang.

"Kami sudah mengusulkan solusi berupa pembuatan fakta integritas sebagai jaminan bahwa kegiatan tiga cabang ini akan dilaksanakan. Kami berharap hal ini bisa mempercepat pencairan dana tahap kedua," kata Sarjan. Ia juga menekankan bahwa sesuai prosedur, KONI memiliki waktu hingga 31 Desember untuk melaporkan SPJ secara lengkap.

Dengan situasi ini, atlet bola voli Ketapang tetap maju dengan segala keterbatasan, menunjukkan semangat juang yang kuat meski tanpa dukungan maksimal dari pemerintah daerah.



Tim || Liputan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update