Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Paket Proyek Perbaikan Sungai Dan Pengendalian Sedimen Sungai Miu Dan Sungai Tuva Sigi Dibiayai Dana Loan JICA Japan Rp 117,9 Miliar Akhir September 2024 Selesai Dikerjakan

9/20/2024 | 18:26 WIB | 0 Views Last Updated 2024-09-20T11:26:20Z


ALASANNEWS, Palu: Setelah mengalami perpanjangan waktu satu kali akhirnya paket proyek perbaikan sungai dan pengendalian sedimen di Sungai Miu dan Sungai Tuva  Sigi melalui BWSS III Ditjen Sumber Daya Air PUPR sebesar Rp 117,9 miliar ini tinggal nenghitung hari kedepan akan selesai dikerjakan tepatnya 30 September 2024.


Sebelumnya bagi warga diwilayah Gumbasa dan sebahagian Kulawi Kabupaten Sigi, aliran sungai Miu dan Tuva jika curah hujan tinggi dapat menjadi ancaman kehidupan warga. Namun dengan selesainya dikerjakan paket proyek ini  diharapkan sebagai pengendali banjir untuk membawa kesejahteraan masyarakat setempat terutama didaerah permukiman warga dibantaran sungai serta lahan kebun yang jadi mata pencaharian. 


PPK Sungai dan Pantai 1, SNVT PJSA Sulteng, Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS)  III Palu Hariadi Indra Mantong, S.T., M. Sc  membenarkan kalau paket proyek perbaikan sungai dan pengendalian sedimen di Sungai Miu dan Sungai Tuva Sigi yang dikerjakan kontraktor penyedia BUMN PT Adhi Karya diharapkan sebagai pengendali banjir untuk kesejahteraan kemakmuran masyarakat setempat terutama bisa melundungi permukiman warga dibantaran sungai serta lahan kebun.


 "Paket proyek  perbaikan sungai dan pengendalian sedimen di Sungai Miu dan Sungai Tuva Sigi

ini guna menata mengendalikan aliran sungai disebut berpindah-pindah lebih baik. Untuk menunjang pembangunan proyek ini pihak BWSS III Ditjen Sumber Daya Air PUPR melalui dana Loan JICA Japan Rp 117,9 miliar. Saat ini  progres pekerjaan sudah capai 98.714% dan akhir bulan selesai" kata Hariadi Indra Mantong kepada Alasannews Jumat (20/9/2024)


Lanjut Hariadi, paket ini jika selesai sangat membantu bagi peningkayan taraf hidiup masyarakat lebih khusus petani diwilayah Kabupaten Sigi dan sekitarnya. Terutama melindungi permukiman warga yang ada dibantaran sungai dan juga mrlindungi lahan kebun warga tergerus oleh banjir sebab kebun sebagai mata pencaharian. Dan paket ini bangunkan jembatan penyeberangan.


Terpisah Herdiyanto ST Proyek Manager (PM) PT Adhi Karya mengatakan selama setahun setengah lebih pihaknya melaksanakan pekerjaan paket proyek perbaikan sungai dan pengendalian sedimen di Sungai Miu dan Sungai Tuva Sigi dengan serius meskipun harus terjadi kendala cuaca ekstrim curah hujan tinggi terjadi banjir, pihaknya tetap lakukan bekerja dengan tenaga teknis 42 personil yang ada dibawa pengawasan konsultan pengawas untuk paket proyek ini selesai dengan baik sesuai spec.


"Insah Allah paket proyek ini akan selesai akhir bulan September 2024 yang tinggal hitung hari. Kami membangun proyek ini berupaya yang terbaik untuk warga bisa peroleh dampak, terhindar dari banjir bandang terutama permukiman warga yang ada dibantaran sungai dan juga kebun warga terhindar tergerus bsnjir sebagai mata pencaharian. Apalagi kebun warga harus  gunakan jembatan penyeberangan" kata Herdiyanto ST kepada Alasannews Jumat (20/9/2024).


Menurut Herdiyanto dalam pelaksanaan pihaknya selaku penyedia dengan dukungan 42 personil tenaga teknik  serta banyak melibatkan tenaga kerja warga setempat, termasuk para vendor miliki Isin Usaha Pertambangan (IUP) Galian C yang memproduksi batu bonder dan batu split kualitas dan alhamdulilah paket proyek ini nantinya bisa selesai dengan baik seperti apa diharapkan.


Yohanan Heri Konsultan JICA Japan KSO PT Yachiyo Engginering sebagai konsultan pengawas paket proyek perbaikan sungai dan pengendalian sedimen di Sungai Miu dan Sungai Tuva Sigi mengatakan paket proyek ini jika selesai dikerjakan bisa bertahan minimal 30 tahun kedepan.


"Kalau pemeliharaan paket proyek ini filakukan secara lebih baik , usia bisa lebih dari 30 tahun itu tergantung pemeliharaan. Setelah selesai ada  masa pemeliharaan penyedia jasa  PT Adhi Karya hanya 1 tahun. Penyedia jasa masih bertanggung jawab atas bangunan tersebut apabila ada kerusakan harus diperbaiki sampai Fho (serah terima kedua)" kata Yohanan Heri kepada Alasannews Jumat (20/9/2024).


Menurut Konsultan JICA Japan KSO PT Yachiyo Engginering ini serah terima itu sebanyak dua  kali. Serah terima pertama saat kontrak selesai,  Fho (serah terima kedua) setelah masa pemeliharaan berakhir 360 hari. Terhitung dari serah terima pertama


Kasatker SNVT Pelaksana Jaringan Sumber Air BWSS III H Muhamad Ismaun ST, MT menyebut paket proyek perbaikan sungai dan pengendalian sedimen di Sungai Miu dan Sungai Tuva Sigi setelah selesai dikerjakan ada masa pemeliharaan oleh penyedia jasa selama satu tahun.


"Kontraktor penyedia bertanggung jawab memelihara paket proyek ini selama satu tahun. Setelah selesai masa pemeliharaan oleh kontramtor,  proyek ini dalam pengawasan  BWSS III" ujar H Muhamad Ismaun  ST, MT kepada Alasannews Jumat (20/9/2024)


Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi (VWSS) III Dedi Yudha Lesmana ST, MT mengatakan

penanganan banjir khususnya di Sungai Miu dan Sungai Tuva Sigi dengan program IRSL yang dibiayai oleh Loan JICA, diharapkan dapat mengurangi potensi terjadinya banjir bandang yang membawa material seperti Batu, Pasir dan Tumbuhan.  Dengan membangun Sabo Dam Series, Canal Work dan Revetmen yang berfungsi guna menahan material yang dibawa saat hujan intensitas tinggi. Sehinga tidak berdampak terhadap masyarakat sekitar.


"Kami berharap masyarakat dan pemerintah setempat dapat membantu menjaga infrastruktur yang telah dibangun debgan biaya cukup mahal sekaligus dengan tidak melakukan pengrusakan. Dari pada itu menjaga Cathmen Area dari pembabatan hutan atau pembukaan lahan secara masiv oleh aktifitas masyarakat /penduduk" kata Dedi Yudha Lesmana ST, MT kepada Alasannews Jumat (20/9/2024).


Lebih lanjut Dedi berharap dengan dibantu edukasi oleh pemda jauh lebih utama, sehingga apabila terjadi hujan dihulu masih ada tanaman/tumbuhan yang menahan sehingga  fungsi Sabo dam, dan bangunan pengendali banjir lainnya dapat optimal dan mempunyai umur konstruksi yang panjang, dan yang paling utama potensi banjir bandang dapat diminimalisir.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update