Sintang KALBAR , Alasannews.com - Masyarakat Kabupaten Sintang kini menghadapi kesulitan serius dalam mendapatkan gas elpiji ukuran 3 kg, yang harganya melonjak hingga mencapai Rp 30.000 per tabung. Kenaikan harga yang signifikan ini telah memicu dugaan adanya praktik korupsi dan permainan oleh oknum agen serta pangkalan. Kondisi ini menjadi perhatian mendalam bagi warga dan menimbulkan pertanyaan besar mengenai tanggung jawab pemerintah daerah dan anggota DPRD.(2/8).
Gas elpiji 3 kg merupakan barang subsidi yang seharusnya diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Namun, dalam beberapa pekan terakhir, masyarakat melaporkan kesulitan dalam mendapatkan gas ini dengan harga normal yang seharusnya Rp 18.000 per tabung. Kelangkaan ini telah menyebabkan harga melonjak tajam, memicu dugaan adanya penimbunan atau praktik korupsi oleh para agen dan pangkalan.
Banyak warga melaporkan bahwa mereka harus berkeliling untuk mendapatkan gas elpiji bersubsidi, dan ketika berhasil, harga yang dibayar jauh di atas HET. seorang warga Sintang, mengekspresikan keluhannya melalui media sosial dan mendesak agar pihak berwenang memantau dan menindaklanjuti dugaan penimbunan dan permainan harga oleh agen dan pangkalan.
Sejumlah pihak menilai bahwa pemerintah daerah, khususnya Bupati dan Wakil Bupati Sintang, kurang responsif terhadap masalah ini. Warga menilai bahwa ketidakpedulian pemerintah daerah terhadap keluhan masyarakat dapat mencederai kepercayaan publik menjelang pemilihan kepala daerah yang akan datang. Kritik juga ditujukan kepada anggota DPRD Sintang yang dinilai tidak cukup mengawasi dan menanggapi situasi ini.
Kritik pedas juga disampaikan oleh warga melalui media sosial dan forum publik. Seorang warga Masyarakat,menyebutkan bahwa kenaikan harga gas ini merupakan bentuk kegagalan pemerintahan dalam mengelola subsidi dan menunjukkan ketidakmampuan dalam melindungi kepentingan rakyat. Dia juga menyoroti bahwa DPRD seharusnya lebih aktif dalam mengatasi masalah ini, bukan hanya menikmati fasilitas yang ada.
Masyarakat berharap agar pihak berwenang segera mengambil tindakan tegas terhadap para oknum yang terlibat dalam permainan harga dan penimbunan gas elpiji. Mereka juga menuntut agar pemerintah daerah dan DPRD lebih transparan dan responsif dalam menangani keluhan masyarakat serta memastikan bahwa subsidi benar-benar sampai kepada yang membutuhkan.
Kenaikan harga gas elpiji 3 kg di Kabupaten Sintang mencerminkan ketidakmampuan dalam mengelola subsidi dan mengatasi dugaan korupsi. Tindakan tegas dari pemerintah daerah, DPRD, serta pihak berwenang lainnya sangat diharapkan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat dan memastikan bahwa bantuan subsidi benar-benar bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Dedy H
Redaksi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar