TOLITOLI - Wakil Bupati Tolitoli, Moh. Besar Bantilan, bersama Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Tolitoli, Ny. Caroline Moh. Besar Bantilan, menghadiri dialog publik Suara Pemuda Tolitoli yang berlangsung di Cafe Tamaki pada Jumat malam, 2 Agustus 2024, pukul 19:30.
Dalam acara tersebut, Wakil Bupati Tolitoli, Wakil Ketua Satu DPRD Tolitoli, serta Presiden Mahasiswa Universitas Madako Tolitoli bertindak sebagai narasumber, sementara Ketua GOW Tolitoli hadir sebagai perwakilan perempuan Tolitoli.
Wakil Bupati Tolitoli, Moh. Besar Bantilan, menyampaikan tanggapannya terhadap berbagai tantangan yang dihadapi pemuda Kabupaten Tolitoli. Beliau menyoroti sektor pertanian, perikanan, perkebunan, kesehatan, pendidikan, pengangguran, infrastruktur jalan, dan indeks pembangunan manusia. "Pemerintah memperhatikan dan melakukan berbagai upaya di semua sektor tersebut. Pemerintah tidak diam," tegasnya.
Wakil Bupati juga menekankan pentingnya peran aktif pemuda dalam memanfaatkan berbagai wadah yang telah disediakan oleh pemerintah. "Pemuda harus berbuat. Apalah gunanya pemerintah menyiapkan wadah jika pemudanya tidak memanfaatkannya, sehingga upaya pemerintah akan menjadi sia-sia atau mubazir," ujarnya.
Ia juga mengajak para pemuda untuk memanfaatkan peluang, fokus berusaha tanpa saling menjatuhkan, menggunakan media sosial dengan etika, berpikir membangun, bermusyawarah, serta peduli terhadap Kabupaten Tolitoli. Salah satu kendala yang disoroti adalah pengolahan bahan baku, seperti cengkeh, yang harganya turun saat musim panen. "Proses untuk menjadikan cengkeh berkualitas memerlukan waktu lama, bahkan lima sampai enam tahun," jelas Wakil Bupati.
Sementara itu, Wakil Ketua Satu DPRD Kabupaten Tolitoli, Jemy Yusuf, dalam dialog tersebut mengajak para pemuda untuk memiliki semangat juang seperti para pendahulu bangsa. "Pemuda harus memiliki pola pikir pembangunan hilirisasi di masa sekarang ini," jelasnya.
Ketua GOW Kabupaten Tolitoli, Ny. Caroline Moh. Besar Bantilan, memberikan solusi berdasarkan pengalamannya sebagai perempuan yang pernah bekerja sebagai pekerja pabrik dan sales. "Dengan mempelajari fesyen melalui studi banding dengan orang-orang sukses, kita bisa mencapai kesuksesan. Setelah kesuksesan itu kita dapatkan, kita harus bersyukur dan tidak mengikuti gaya hidup yang terlalu mewah," tuturnya.
Dialog publik ini dihadiri oleh para mahasiswa Tolitoli dari dalam dan luar daerah, serta para aktivis dan pemuda lainnya. Kehadiran mereka menunjukkan antusiasme dan keinginan untuk berkontribusi dalam pembangunan Kabupaten Tolitoli.
Wakil Bupati Moh. Besar Bantilan menutup dialog dengan ajakan kepada seluruh pemuda Tolitoli untuk terus berperan aktif dalam pembangunan daerah. "Manfaatkan setiap peluang yang ada, berkontribusi positif, dan teruslah berusaha demi kemajuan Tolitoli yang kita cintai," pungkasnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi para pemuda untuk lebih peduli dan terlibat dalam berbagai aspek pembangunan di Kabupaten Tolitoli. Pemerintah Kabupaten Tolitoli terus berkomitmen untuk mendukung dan memfasilitasi setiap inisiatif positif dari para pemuda demi kemajuan bersama.
Dialog publik seperti ini menjadi bukti nyata bahwa komunikasi antara pemerintah dan pemuda sangat penting dalam menciptakan sinergi untuk pembangunan daerah. Dengan semangat kebersamaan dan kerja keras, Tolitoli diharapkan dapat mencapai kemajuan yang lebih baik di masa depan.
WAHYU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar