ALASANNEWS, Palu: PPK Irigasi Rawa 1 BWSS III Aji Widyatmoko ST, M.Eng mengatakan progres pekerjaan Proyek Peningkatan Jalur Utama Gumbasa (BGKn 54 BGkn 59) sebagai saluran pembuangan yang tujuannya guna mengatasi banjir dikota Palu sebagai ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah.
"Realisasi
progres pekerjaan saat ini capai 85,02%
dari rencana
83,159%
. Deviasi
: 1,861%
Pekerjaan proyek ini rencana sesuai kontrak penyelesaian pekerjaan Oktober 2024. Dan rencana perpanjangan waktu hingga Desember 2024 mengingat ada beberapa ruas
saluran yang sedang dalam proses pengadaan lahan" kata PPK Irigasi Rawa 1 BWSS III Aji Widyatmoko ST, M.Eng kepada Alasannews Selasa (16/7/2024).
PPK Irigasi Rawa 1 BWSS III itu beralasan dalam menyelesaikan pekerjaan proyek ini terjadi kendala-kendala curah hujan cukup tinggi saat proses pemasangan box precast di
ruas jalan Abdul Rahman Saleh. Proses pemasangan box precast hanya bisa dioptimalkan
pada malam hari karena lalu lintas cukup padat pada pagi hingga sore hari.
Dikatakan terjadinya beberapa spot longsor di ruas pemasangan karena kondisi tanah yang berpasir.
Hal ini segera diantisipasi dengan pemasangan cerucuk dan precast type “L" untuk
meminimalisir garis longsoran.
Kemudian padatnya bangunan yang berhimpitan dengan ruas saluran yang sedang dikerjakan
. Ada beberapa utilitas (Tiang PLN, Tiang Telkom, dan PDAM) yang belum dipindahkan
pada ruas saluran yang mengakibatkan ruang gerak cukup terbatas. Hal ini diantisipasi
dengan terus berkoordinasi dengan pemilik utilitas dan sebagian besar sudah teratasi
Saluran ini menurut Aji Widyatmoko merupakan saluran pembuangan guna mengatasi banjir terjadi di Kota Palu sebagai ibu kota Provinsi. Bagian hulu, mengalirkan air irigasi untuk areal seluas 80 ha (meneruskan dari BGKn 54 - BGKn 57). Bagian tengah untuk menyalurkan sisa debit air irigasi dan drainase dari ruas jalan Nambo ke saluran pembuang di Tanggul Selatan. Dan bagian Hilir, mengalirkan debit dari Bagian tengah, debit aliran sungai Ngia serta sebagian debit drainase jalan menuju ke Sungai Kawatuna.
"Debit sungai Ngia ini yang menyumbang debit dan sedimen terbesar ke saluran pembuang" kata Aji
Terpisah Kepala BWSS III Dedi Yudha Lesmana ST,MT mengatakan untuk menyelesaikan pekerjaan proyek ini melihat adanya bangunan-bangunan rumah dilokasi padat permukiman pihaknya tidak melakukan penataan.
"Kalau ada bagian-bagian yang terkena dampak dari pelebaran Saluran Pembuang akan kami perbaiki dan kembalikan seperti semula, pihak kami hanya melakukan perbaikan-perbaikan jalan yabg menjadi akses kerja sekaligus mungkin nanti disekitar saluran untuk pengamanan masyarakat sekitar" kata Dedi Yudha Lesmana ST, MT kepada Alasannews Selasa (16/7/2024)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar