ALASANnews -- Komandan Pusat Penerbangan TNl Angkatan Laut (Danpuspenerbal), Laksda TNl Sisyani Jaffar mengikuti Focus Group Discussion (FGD) Integrated Maritime Surveillance System (lMSS) 2024 melalui sambungan vidio conference di Rupatama Gedung R. Kasenda Mako Puspenerbal Juanda, Senin (29/7/2024).
Dalam mengikuti FGD IMSS ini, Danpuspenerbal didampingi Wakil Komandan Puspenerbal (Wadan Puspenerbal) Laksma TNl Bayu Alisyahbana, Ir Puspenerbal, Kolonel Laut (T) Bambang Yunianto, Dirops Puspenerbal Kolonel Laut (P) Andri Wahyudi, Danwing 2 Kolonel Laut (P) Adam Firmansyah, Danron 700 Mayor Laut (P) Bani Safangat.
FGD lMSS TA. 2024 yang diselenggarakan oleh Dinas Materiel Senjata dan Elektronika Angkatan Laut (Dissenlekal) ini, dibuka Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali sekaligus sebagai Keynote Speech di Auditorium Denma Mabesal, Cilangkap Jakarta Timur.
Kegiatan FGD ini diikuti peserta perwakilan dari Mabes TNI, Mabesal, Mabesau, Koarmada RI, Kolinlamil, Pushidrosal, dan Kormar yang hadir secara tatap muka, serta secara virtual yang diikuti oleh jajaran Koarmada I, Koarmada II, Koarmada III, Puspenerbal, serta Lantamal jajaran IMSS.
Kasal mengatakan, pertahanan yang tangguh dimulai dari kesadaran situasi atau situation awareness yang baik. Kesadaran ini memungkinkan kita untuk selalu mampu memahami situasi yang terjadi dan berkembang, mengidentifikasi potensi bahaya serta memprediksi kemungkinan ancaman.
Dalam mewujudkan keamanan nasional kata Kasal, setiap negara kepulauan harus menyadari, memahami dan mewujudkan adanya tiga fungsi utama maritim yaitu, safety (keselamatan), security (keamanan) dan defence (pertahanan).
IMSS mengintegrasikan berbagai peralatan deteksi elektronik untuk memberikan pemantauan yang efektif terhadap aktivitas di laut, memungkinkan respons cepat terhadap ancaman atau kejadian yang tidak diinginkan, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap lingkungan maritim secara keseluruhan.
“Hasil dari surveillance system yang terintegrasi harus dapat dimanfaatkan oleh semua pihak yang memerlukan sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawab masing-masing, sehingga sistem terintegrasi ini akan mampu menjaga kedaulatan, hak berdaulat, keamanan dan keutuhan wilayah maritim indonesia, serta meningkatkan kesejahteraan bangsa dan negara,” tegas Kasal.
Kasal berharap melalui FGD yang mengambil tema “Optimalisasi IMSS Untuk Mendukung Network Centric Warfare (NCW) Dalam Rangka Mewujudkan TNI AL Yang Modern, Berdaya Gentar Kawasan Dan Berproyeksi Global” ini, dapat lahir ide, pemikiran, saran ataupun masukan dalam memajukan fungsi serta kemampuan IMSS baik secara teknis, operasional, organisasi maupun personel pengawak IMSS, sehingga dapat berfungsi secara optimal dalam mewujudkan situation awereness untuk mendukung pelaksanaan tugas-tugas TNI AL.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar