Bogor, ALASANnews ---Menindaklanjuti Surat Menteri Kesehatan RI Nomor IM.02.03/Menkes/311/2024, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mengikuti Advokasi dan Sosialisasi Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio Tahap 2 (dua). Bertempat, di The Mirah Hotel Bogor. Selasa, (25/6/2024)
Nampak hadir OPD lingkup Provinsi Sulteng yakni, Kepala Dinas Pendidikan Yudiawati V. Windarrusliana, Dinas Kesehatan dr. Jumriani, Dinas Kominfo Santik Aswin Saudo, TP-PKK Eriewahyuningtias, Kanwil Kemenag Moh. Taslim dan Bappeda.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI. Dan pertemuan ini juga dihadiri, Kementrian dan Lembaga serta Gubernur di 27 Provinsi se-Indonesia.
Kegiatan ini dilaksanakan secara Hybrid yakni daring dan luring. Berlangsung selama 3 (tiga) hari, dimulai dari Senin, 24 Juni sampai dengan Rabu, 26 Juni 2024.
Secara Virtual, Plt. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Yudhi Pramono mengatakan, terjadinya Pandemi Covid-19 mengakibatkan pelaksanaan imunisasi rutin tidak berjalan optimal. Beberapa tahun terakhir menunjukkan terjadinya penurunan cakupan imunisasi rutin yang cukup signifikan. Termasuk salah satunya adalah imunisasi polio.
"Penyakit ini sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan kelumpuhan seumur hidup bahkan kematian", ucap Yudhi
Yudhi menjelaskan, Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai target global, salah satunya adalah era dekalisasi polio yang ditargetkan untuk dicapai pada tahun 2026.
"Era dekalisasi berarti memberantas seluruh penyakit sehingga tidak ada lagi suatu penyakit di muka bumi", ucap Yudhi
Selain itu kata Yudhi, berdasarkan penilaian resiko menggunakan tools standar WHO ada 32 Provinsi yaitu, 84 persen, 399 Kabupaten/Kota 78 persen di Indonesia masih masuk kategori resiko tinggi terjadinya KLB Polio.
Ia juga mengungkapkan, total kasus polio yang sudah di laporkan sejak tahun 2022 sebanyak 11 kasus yang tersebar di tujuh provinsi yaitu, Aceh, Jawa barat, Jawa tengah, Jawa timur, Papua tengah, Papua pegunungan dan Papua selatan.
"Tahun 2024 masih dilaporkan 3 kasus polio yaitu, dari Papua Pegunungan, Papua Tengah dan Papua Selatan", sebutnya
Komite Ahli Eradikalisasi Polio dan Komite Imunisasi Nasional telah merekomendasikan agar dilakukan pemberian imunisasi novel oral vaksin tipe 2, kepada seluruh sasaran anak usia 0 sampai 7 tahun.
PIN ini akan dilaksanakan dalam dua tahap, dimana tahap satu di 6 (enam) Provinsi dan dilaksanakan sejak 27 Mei 2024. Sedangkan, PIN tahap dua dilaksanakan di 27 Provinsi pada 23 Juli 2024.
Untuk itu, ia berharap dukungan dan komitmen seluruh perangkat daerah serta partisipasi aktif dari seluruh masyarakat sangat di butuhkan dalam menyukseskan kegiatan ini.
"Saya berharap, tidak ada satu pun anak tertinggal dan tidak mendapatkan imunisasi polio, ini menjadi PR kita bersama", tambahnya
Adapun narasumber pada kegiatan ini yakni, Ketua Komite Imunisasi Nasional, Ketua Tim Kerja Imunisasi Tambahan dan Khusus, Ketua Tim Kerja Imunisasi WUS, Surveilans PD3I dan KIPI, WHO Indonesia dan UNICEF Indonesia. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar