Palu, Alasannews.com- BWSS (Balai Wilayah Sungai Sulawesi) III berterima kasih adanya kritikan dari berbagai pihak termasuk media sebagai fungsi kontrol terhadap pelaksanaan pekerjaan sejumlah paket proyek dengan Sistim Civil Dam Series baik yang biayai JICA Japan dan ADB bisa selesai Mei, Juli dan akhir Desember 2024. Kritikan itu bagi BWSS III upaya memicu pengawasan untuk menghasilkan pekerjaan lebih baik dan sesuai spesifikasi standar.
Kepala BWSS (Balai Wilayah Sungai Sulawesi) III Dedi Yudha Lesmana ST, MT mengatakan sejumlah proyek baik proyek rehab dan rekon pasca bencana gempa tsunami likuefaksi dibiayai dana loan JICA Japan dan ADB Ditjen Sumber Daya Air Kementeeian PUPR saat ini sedang dalam tahapan pekerjaan direncanakan akan selesai sesuai kontrak masing-masing: akhir Mei, Juli dan Desember 2024
"Terima kasih kepada berbagai pihak termasuk media yang telah menjalankan fungsi kontrol dengan baik terhadap pihak BWSS III dalam penanganan serta pengawasan terhadqp pelaksanaan paket proyek sehingga memicu pihaknya untuk bekerja lebih baik sesuai spesifikasi standar dan Insya Allah proyek-proyek ini akan selesai sesuai dengan rencana dan kontrak khususnya ADB yang masa akhir closingnya di Akhir tahun" kata Dedi Yudha Lesmana ST, MT kepada koran berita Alasannews Sabtu (1/6/2024) lewat pesan WhatApp
Menurut Dedi untuk paket proyek yang dibiaya dana loan JICA juga demikian. Masing-masing sesuai kontrak, ada yang kontraknya berakhir bulan Mei, Juli dan ada juga yang berakhir Desember 2024. Kecuali paket-paket pekerjaan yang baru terkontrak seperti sabo dam sungai Saluki yang saat ini semua progres ADB (Asia Development Bank) progres pekerjaannya sudah mencapai di atas 90%.
Dan untuk paket proyek dibiayai JICA Japan progresnya bervariatif dan rata-rata diatas 65 %
Sesuai catatan koran berita Alasannews.com sejumlah paket proyek yang saat ini dalam pekerjaan dibawa pengawasan BWSS III diantaranya paket proyek aliran Sungai Miu dan Sungai Tuva
di Wilayah Kabupaten Sigi yang bermuara ke Sungai Palu dikerjakan kontraktor penyedia PT Adhi Karya dijadwalkan akan selesai akhir Juli 2024 .
Yohanan Herry Konsultan Pengawas dari PT Yachiyo Engginering. co.Ltd mengatakan dari segi teknis konstruksi sangat baik dan semua sudah penuhi spek yang ada dalam kontrak. Proyek penataan sungai Miu dan sungai Tuva ini secara konstruksi sudah baik sesuai spek semua yang ada, dimulai dari awal meyiapkan bahan material (sudah sesuai dan diuji di lab), dan proses pelaksanaan metodologi pelaksanaan degan baik dan benar sehingga mengasilkan yang maksimal.
"Proyek River Improvement And Sendimen Control In Miu River And Tuva River dikerjakan oleh kontraktor penyedia BUMN berpengalam PT Adhi Karya sejak February tahun 2023 dan dijadwalkan akhir bulan Juli 2024 selesai untuk dapat digunakan dan kini proges kerja sampai dengan akhir bulan Mei 2024 capai 87% dan paket proyek ini bulan Juli 2024 akan selesai dikerjakan" kata Yohanan Heri Konsultan JICA Japan KSO PT Yachiyo Engginering. co.Ltd kepada koran berita Alasannews. com Sabtu (1/6/2024)
Proyek Dam dan Tanggul Sungai Miu dan Tuva menurut Yohanan merupakan proyek BWSS Sulteng yang dibiayai dana Loan JICA Japan sebesar Rp 117,9 miliar di wilayah Kecamatan Kulawi dan Kecamatan Gumbasa Kabupaten Sigi
Sebelumnya Manager Proyek PT Adhi Karya Herdijanto ST, MT mengatakan pelaksanaan pekerjaan proyek dam dan tanggul sungai Miu dan Tuva cukup mendapatkan apresiasi warga didesa sekitar lokasi proyek dan juga pemerintah Kecamatan maupun desa. Tak ada masalah yang signifikan.
"Kendala saat ini curah hujan dan sungai banjir namun tidak mengurangi progres pekerjaan. akibat sungai banjir tetapi alhamdulilah tidak menghambat progres pekerjaan yang bulan Mei 2024 mencapai 87%. Dan insah Allah paket proyek ini akan sekesai akhir Juli 2024 sesuai kontrak " kata Herdiyanto ST,MT kepada koran berita Alasannews. com lewat pesan WhatsApp.
Demikian juga paket River Inprovment Cedimen Countrol (RICC) Sistim Sabo Dam Gumbasa, Rogo, Pondo Dan Pulu Dibiayai Dana Loan JICA Japan Rp 164 Miliar pun dijadwalkan sesuai kontrak akan rampung akhir Desember 2024
Kasatker SNVT Pelaksana Jaringan Sumber Air BWSS III Muhamad Ismaun ST, MT mengatakan meskipun terjadi pergantian manejemen yang tadinya terkendala operasional kontraktor dilapangan dan tenaga kerja, setelah adanya pembenahan.
"Paket River Inprovment Cedimen Countrol (RICC) sistim Sabo Dam di sungai Gumbasa Pakuli dan sungai Pondo ,sungai Rogo dan Pulu Dolo Selatan Sigi hingga saat ini tak bermasalah meskipun oleh kontraktor penyedia telah dilakukan pergantian manajemen, sebagai salah satu upaya untuk benahi terjadinya kelambatan namun sesuai kontrak proyek ini akan selesai 31 Desember 2024" kata Muhamad Ismaun ST, MT kepada koran berita Alasannews.com Sabtu (1/6/2023) lewat pesan WhatsApp
Proyek pembangunan intake air baku Saluki Gumbasa Sigi yang pernah rusak total dihantam gempa tsunami likuefaksi 28 September 2018 oleh Ditjen Sumber Daya Air PUPR , BWSS III telah dilakukan rehab dan rekon sesuai progres telah selesai dikerjakan pertengahan bulan Mei 2024.
Paket proyek air baku Pasigala yang nantinya akan dikelola dengan konsep SPAM Regional UVETA, dimana SPAM Regional ini melayani dua wilayah yakni Kabupaten Sigi dan Kota Palu. Maka Pihak Pemerintah Provinsi Sulteng untuk segera membuat regulasi dan kelembagaannya/UPT nya. Sehingga pengelolaan Air Baku SPAM Regional Pasigala/Uveta dapat maksimal melayani Masyarakat di dua daerah itu.
"Proyek berkapasitas 600 liter/detik ini dapat melayani 60.000 SR untuk 20 tahun kedepan sehingga supply air bersih untuk masyarakat Kota Palu dan Sigi dapat terjamin. Dan Ini yang di harapkan oleh Kementerian PUPR Ditjen Sumber Daya Air melalui Kegiatan Rehab dan Rekon Pasca Gempa" kata PPK Air Baku Ricky Pondaag ST, MT kepada koran berita Alasannews.com lewat pesan WhatsApp belum lama ini.
Sebelumnya paket proyek rehabilitasi pasca bencana gempa tsunami dan likuefaksi bendungan Gumbasa Kabupaten Sigi merupakan proyek sesuai tahapan yang pertama selesai dikerjakan dan ditandai pengresmiannya oleh Presiden Ir Joko Widodo 28 Maret 2024 yang lalu
Proyek rehabilitasi irigasi Gumbasa ini merupakan pekerjaan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III Palu telah menyelesaikan Rehabilitasi Bendung dan Saluran Irigasi Daerah Irigasi (DI) Gumbasa tahap I untuk areal pertanian seluas 1.070 hektar (ha) yang rusak akibat gempa berkekuatan 7,4 skala Richter yang terjadi pada 28 September 2018 lalu. Untuk selanjutnya saat ini tengah dipersiapkan pekerjaan rehabilitasi tahap V.
Irigasi Gumbasa telah menopang perekonomian Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Propinsi Sulawesi Tengah pada umumnya. Selain itu, Jaringan Irigasi Gumbasa juga menyediakan air yang menciptakan tataruang serta budaya disepanjang alur jaringannya.
Kasatker PJPA BWSS III Dwi Cahyo Romadhoni, ST.,MT
sebelumnya kepada koran berita Alasannews.com mengatakan dari 8.180 hektar saat ini lahan yang berfungsi sekitar 5.800 hektar lebih, dan itupun banyak lahan alih fungsi jadi permukiman, bahkan ada yang telah tidak terkelola karena telah dijual pemiliknya. Bukan hanya itu debet air pun ikut berkurang diduga terjadi perambahan hutan dihulu sungai mengingat irigasi gumbasa merupakan sumber utama pemasok air lahan sawah pertanian di Lembah Palu yakni kabupaten Sigi dan Kota Palu Sulawesi Tengah
Dijelaskan saat terjadi gempa likuefaksi berdampak bagi wilayah Kabupaten Sigi DI Gumbasa ikut kena dampak total sekitar 50% mengalami kerusakan dan sudah dilakukan perbaikan dan tahun 2024 sudah selesai siap berfungsi mengairi sawah petani di wilayah lembah Palu.
"Begitu juga dampak kerusakan akibat bencana gempa tsunami likuefaksi berdampak sekitar daerah Petobo saat ini dalam tahapan pekerjaan dan sesuai kontrak akan berakhir Desember 2024 fungsinya akan dikembalikan sebagai saluran irigasi dan saluran pembuang yang juga mengurangi banjir dari arah sungai Ngia di atas bandara Mutiara Sis Al Djufri Palu" kata Dwi Cahyo Romadhoni, ST, MT Ka Satker PJPA BWSS Sulawesi Tengah kepada koran berita Alasannews.com lewat pesan WhatsApp. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar