Palu, Alasannews.com - Kinerja Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) III, dibawah kepemimpinan Dedi Yudha Lesmana ST,MT perlu diapresiasi karena berhasil menata sejumlah proyek bidang irigasi untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat bisa dilaksanakan dengan baik.
Sejumlah proyek yang dibiaya dana Loan Asian Development Bank (ADB) dan juga JICA Japan guna membiayai proyek rehab dan rekon pasaca gempa tsunami dan likuefaksi Pasigala di tangani BWSS III Sulawesi Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR selesai dikerjakan.
Selesainya proyek-proyek ini diawali dengan ditandai penyelesaian proyek rehab dan rekon bendungan Gumbasa diresmikan Presiden Jokowi saat kunjungan kerja ke Palu Sulteng belum lama ini.
Pertengahan Mei tahun 2024 proyek rehab dan rekon Air Baku Saluki Sigi juga telah selesai dikerjakan. Kini proyek air baku Saluki Gumbasa Kabupaten Sigi dan setelah ini oleh pihak proyek dilakukan Penyerahan Pengelolaan ke UPT Uveta.
PPK Proyek Air Baku Saluki Ricky Pondaag ST, MT membenarkan proyek air baku Saluki Gumbasa Sigi saat ini pekerjaannya sudah selesai. Keberadaan intake air baku Saluki Gumbasa Sigi yang sebelumnya pernah mengalami rusak total dihantam gempa tsunami likuefaksi 28 September 2018. Melihat hal ini oleh Ditjen Sumber Daya Air PUPR , BWSS III dilakukan rehab dan rekon.
"Proyek ini sesuai kontrak dengan pihak kontraktor penyedia PT WIKA-Minarta KSO
sudah selesai dikerjakan. Namun Air Baku ini merupakan aset dari balai. Saat pelaksanaan pekerjaan terjadi kendala terkait masalah sosial warga , seperti lahan yang di bebaskan hanya 6 m bahkan permah terjadi penutupan akses oleh warga karena minta di berikan jaringan air. Proyek ini pelaksanaannya dalam waktu 32 bulan" ungkap Ricky
Kasatker SNVT Air Tanah dan Air Baku Elieser Palantik, S.T., M.T. menjelaskan, proyek air baku Saluki Sigi pelaksanaan pekerjaan telah selesai.
"Selanjutnya pihak kontraktor penyedia akan lakukan masa pemeliharaan selama satu tahun dan untuk pemanfaatannya akan dilakukan penyerahan pengelolaan ke UPT Uveta" kata Elieser Palantik ST, MT kepada koran berita Alasannews.com Kamis (13/6/2024) lewat pesan WhatsApp
Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) III Dedi Yudha Lesmana ST, MT mengatakan prpyek air baku Saluki Gumbasa Sigu sudah selesai. Dengan selesainya pekerjaan intake air baku Saluki beserta jaringan pipa distribusinya, diharapkan dapat dimaanfatkan oleh masyarakat Kabupateb Sigi dan Kota Palu dengan pengelolaan oleh UPT Uveta atau dahulu disebut Pasigala dengan Pola Spam Regional.
"Air Baku Pasigala mempunyai Kapasitas 600 liter Perdetik dengan Sambungan SR 9.000 lebih dan tentunya kebutuhan akan air bersih dengan proyeksi 10 sd 20 tahun kedepan dapat teratasi" kata Dedi Yudha Lesmana ST, MT kepada koran berita Alasannews.com Jumat (14/6/2024) lewat pesan WhatsApp.
Dedi juga menyampaikan terima kasih atas perhatian masyarakat atas pelaksanaan pekerjaan proyek-proyek dilakukan BWWS III terutama proyek rehab rekon pasca bencana tsunami likuefaksi Pasigala.
Pekerjaan dua paket proyek dibiayai dana Loan Asian Developmen Bank (ADB) masing-masing: Paket satu kontraktor penyedia : PT WIKA-Minarta KSO dengan nilai kontrak Rp 250.869.435.000 dan paket dua kontraktor penyedia PT Adhi-Nindya-BRP KSO dengan nilai kontrak Rp 300.702.020.000. Total dana keseluruhan dari dua peket ini Rp 551.571.455.000
Pengamat Ekonomi Bisnis Moh Ahlis Djirimu Ph.D mengatakan Asian Development Bank (ADB) merupakan lembaga multilateral donor pembangunan yang bermarkas di Manila. Lembaga ini memberikan pinjaman bersyarat lunak pada negara anggota yang memerlukan. Saham terbesar dimiliki oleh Jepang dan beberapa negara lain. Japan International Coperation Agency (JICA) merupakan lembaga donor milik Jepang yang fokusnya dominan pada pembangunan infrastruktur.
"Sumbangsih JICA pada Sulteng berupa hibah termasuk sejumlah proyek rehab dan rekon baik infrastruktur bidang irigasi maupun infrastruktur pembangunan kembali jembatan dan jalan Palu IV yang mendekati penyelesaian. Oleh karena sumber dana ini berasal dari pinjaman (loan) harus dimanfaatkan sebaik mungkin pinjaman ini bagi proyek yang terdampak bencana gempa yang meluluh lantahkan sejumlah infrakstruktur wilayah Pasigala. Seperti irigasi Gumbasa dan Air Baku Saluki Gumbasa Sigi" kata Moh Ahlis Djirimu Ph.D Lektor Kepala Fekon Bisnis Universitas Tadulako (Untad) Palu kepada koran berita Alasannees.com Kamis (13/6/2024) lewat pesan WhatsApp
Menurut dia sebaiknya proyek-proyek infrastruktur dibiayai dari dana loan ADB dan JICA Japan harus dimanfaatkan sebaik mungkin pinjaman ini bagi proyek yang terdampak bencana gempa yang meluluh lantahkan sejumlah infrakstruktur wilayah Pasigala. Seperti irigasi Gumbasa dan Air Baku Saluki.
Menurut Moh Ahlis Djirimu Ph.D wilayah sejumlah yang terdampak berada diwilayah Kabupaten Sigi yang merupakan lumbung pangan sulteng baik di sisi barat maupun di sisi timur.
"Saya berharap jangan sampai terjadi permukaan aliran sungai lebih rendah dari aliran dituju. Kedua, air menjadi sumber vital bagi semua orang. World Water Forum yang baru saja selesai di Bali Mei 2024 bersamaan hari air sedunia tiap Mei dapat menjadikan kita jangan sampai mubazir air karena air dapat menjadi sumber hidup dan menjadi bencana pula" kata Ahlis Djirimu. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar