Gawat : Lelang Proyek, Renovasi Terminal Bandar Udara Rahadi Oesman Ketapang Diduga Dikendalikan Sistem Orang Dalam ! |
KETAPANG , Alasannews.com - Pelaksanaan kegiatan proyek : Renovasi terminal Bandar Udara Rahadi Oesman Ketapang sebesar Rp.19.300.000.000,- (Sembilan Belas Miliyar Tiga Ratus Juta Rupiah), bersumber dari Dana APBD Pusat tahun anggaran 2024 masih dalam proses lelang, yang dimana berdasarkan informasi yang didapat adanya dugaan indikasi-indikasi penyimpangan yang dilakukan oleh Samsi selaku PPK pelaksana kegiatan tersebut. |
Yang dimana terkait penawaran pemenang tender proyek belum ada calon pemenangnya, yang menjadi pertanyaan dan masalahnya di sini adalah kapan bakal terlaksanakannya kegiatan, serta persyaratan yang diajukan PPK juga tidak mendasar, serta memenuhi standarisasi berdasarkan teknis pekerjaan, dengan kapasitas alat yang ditentukan tidak sesuai harapan bagi para peserta calon pemenang tender lelang proyek, standar kualitas, dan kapasitas kemampuan kekuatan berdasarkan teknis di lapangan tidak akan menjamin dengan kedalaman berdasarkan Bore File yang diminta tidak tidak akan mampu mencampai kedalaman yang sudah ditentukan.
Salah satunya yaitu, alat yang diminta dengan kapasitas kemampuan pengeboran tidak ada dengan kapasitas ukuran sebesar itu, secara kedalaman yang dicapai 150 hingga 200-an Meternya, dengan kapasitas Bor File yang dimiliki para peminat peserta calon pemenang tender proyek, persyaratan ini dibuat dikarenakan adanya indikasi dugaan campur tangan orang dalam dari pihak PPK maupun yang mengasfirasikan proyek tersebut, sebab dilihat dari peserta ada beberapa perusahaan yang masuk ikut penawaran, salah satunya adalah orang mereka yang sudah diatur sejak awal, sebagaimana contohnya jika Pokja punya jagoannya sendiri, maka begitupun yang lainnya, dimana pekerjaan tersebut sudah ada campur tangan pengendali dalam pengawasan mereka.
Bor File yang dipakai, dengan kedalaman 6 meter sudah cukup standar, secara logika jika sudah melebihi kapasitas tentu tidak menutup kemungkinan, secara tidak langsung, cara ini dipakai demi menggugurkan para peserta calon pemenang tender proyek, mensiasati untuk kepentingan segelompok oknum yang tidak bertanggung jawab, demi memenangkan peserta calon tender yang sudah ditentukan, dan diatur oleh mereka sendiri.
Bor File yang hanya bisa mencapai kedalaman 60 Meter satu-satunya yang ada dan dimiliki di kota Pontianak Kalbar, itupun sudah maksimal, selain itu, secara gambar 30 Meter sudah menyalahi aturan, kemudian 145 Pas Power dengan ke dalaman 150-hingga 200 Meter kedalamanya, dan alat Bor File yang diinginkan tidak mungkin ada di Kalimantan Barat, melainkan harus memesan di luar Kalbar/Daerah, yang mirisnya berdasarkan informasi bahwa, persyaratan tersebut dikarenakan sudah di Kunci oleh SAMSI selaku PPK, yang terindikasi pengaturan Tender, dan kesalahan PPK yang Patal yaitu, sudah berani menentukan peralatan Bor File itu sendiri.
Apabila hal ini menjadi hambatan pada saat pelaksanaan kegiatan proyek sudah dilaksanakan nantinya maka kita sudah tau apa penyebab utama proyek tersebut itu bermasalah, dan jika persyaratan yang sudah ditentukan PPK, tidak sesuai gambar spekulasi mutu pekerjaannya, maka diharapkan kepada APH (Aparat Penegak Hukum) dan instansi terkait untuk mengambil tindakan tegas agar memeriksa, dan memproses pelaku serta para oknum yang sudah ikut turut serta dalam mendukung aksi tindak kejahatan sesuai pasal dan UU yang berlaku.
Adapun tambahan bagi peserta lelang pemenang tender proyek yang sebelumnya sudah pernah mengerjakan proyek di tahun sebelumnya untuk mendapatkan kegiatan kembali sebelumnya bermasalah, lalu diikut sertakan apalagi ia sebagai pemenangnya sudah jelas patut dicurigai (?)
Adapun hal ini berdasarkan laporan, narasumber, dan informasi yang diperoleh olah tim awak media Alasannews com di lapangan.
SAMSI selaku PPK ketika ingin ditemui oleh tim awak media Alasannews.com selalu beralasan sedang tidak berada ditempat, adapun melalui telepon seluler via WhatsApp messenger SAMSI ketika dihubungi belum bisa memberikan jawaban,"pungkasnya.
(Tim-Liputan)
Editor/Gugun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar