Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Workshop UMKM Petani Sawit Melenial Wilayah Perbatasan Kalbar,Kerja Sama Aspekpir Kalbar Dengan BPDPKS, Sukses di Gelar

3/27/2024 | 20:54 WIB | 0 Views Last Updated 2024-03-27T16:00:36Z
WORKSHOP UMKM PETANI SAWIT MILENIAL WILAYAH PERBATASAN KALBAR, KERJA SAMA ASPEKPIR KALBAR DENGAN BPDPKS BERLANGSUNG SUKSES.
WORKSHOP UMKM PETANI SAWIT MILENIAL WILAYAH PERBATASAN KALBAR, KERJA SAMA ASPEKPIR KALBAR DENGAN BPDPKS BERLANGSUNG SUKSES.
Bengkayang KALBAR, Alasannews.com - Kegiatan Workshop petani kelapa sawit milenial wilayah perbatasan negara Kalimantan Barat, khususnya kabupaten Sambas dan Kab. Bengkayang,dalam kegiatan Pelaksanaan kegiatan tersebut di pusatkan di hotel dangau Kota Singkawang,(21 dan 22 Maret 2024)berlangsung sukses.


Kegiatan Workshop UMKM petani sawit milenial ini dibuka secara resmi oleh PJ Walikota Singkawang Bapak Sumastro,Dalam pidatonya,"Ia memberikan apresiasi kepada Aspektir Kalimantan Barat dan BPDPKS yang telah menyelenggarakan kegiatan Workshop ini, menurutnya kegiatan ini sangat penting mengingat Kalbar adalah salah satu sentra produksi kelapa sawit nasional,"tuturnya.


"Sumastro berharap agar petani milenial ini dapat memberikan perhatiannya yang serius dalam merawat kelapa sawitnya agar memberikan hasil yang optimal,"terangnya.

Ketua Aspektir Kalbar Bapak Ys. Marjitan," menyampaikan bahwa kegiatan ini terselenggara atas kerjasama BPDPKS dengan Aspekpir Kalbar."


Lanjutnya,"Ia mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung secara moril maupun materil, sehingga acara ini dapat terselenggara dengan sukses."tambahnya.

Kegiatan Workshop UMKM ini di awali dengan sebuah tarian cidayu dari sanggar
Simpor kota Singkawang sebagai simbol penghormatan dan penyambutan para tamu undangan dan peserta Workshop.


Ir. Juwita Yandi selaku Wasekjen Aspektir Indonesia sekaligus sebagai pembina Aspektir Kalimantan Barat menyampaikan ,"bahwa kegiatan ini mengusung tema sukses dalam regenerasi kelapa sawit dan berjiwa enterpreneur kunci mewujudkan sawit berkelanjutan,
Menurut ir. Juwita Yandi, salah satu problem yang dihadapi dalam menjamin keberlanjutan perkebunan kelapa sawit di wilayah perbatasan adalah terjadinya fenomena tenaga kerja migran yang umumnya adalah anak-anak petani kebun sawit milenial oleh karena itu menurutnya, perlu menciptakan inovasi peluang usaha bagi mereka melalui optimalisasi potensi sumber daya kebun,"harapnya.


Kepala dinas perkebunan dan peternakan yang diwakili Bapak Hendarto,"menyatakan bahwa di provinsi Kalbar terdapat 5 Kabupaten daerah penghasil sawit yang secara geografis berada di perbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia. Dari ke 5 kabupaten tersebut luas areal nya tercatat 746.364 Ha,dimana melibatkan petani sawit sebanyak 106.835 KK atau 37% dari total areal sawit yang ada di Kalbar."


Sementara itu Ketua GAPKI Kalbar Ir. Purwati Munawir menyampaikan,"bahwa komoditi sawit memegang peran yang sangat strategis bagi perekonomian nasional maupun daerah, Menurutnya provinsi Kalbar telah berhasil memposisikan daerah ini sebagai salah satu Sentral Sawit Nasional."

Mantan walikota singkawang periode 2017 - 2022 sekaligus sebagai ketua HKTI kota singkawang,IbuTjhai Chui Mie dalam sambutannya mengharapkan," agar ketujuh narasumber dapat memberikan motivasi bagi petani sawit milenial untuk dapat menjadi petani yang makmur dan sejahtera."

Kepala divisi UMKM BPDPKS Bapak Helmi Muhansyah mengatakan," kami sangat mendukung kegiatan Workshop ini dan siap berkolaborasi dalam mendorong upaya pemanfaatan limbah kelapa sawit menjadi aneka produk turunan dan InshaAllah UMKM berbasis kelapa sawit binaan Aspektir Kalbar akan kami ikut sertakan pada event-event Nasional,"katanya.

Wakil Direktur Politeknik Negeri Universitas Tanjungpura,Bapak Topan selaku narasumber memberikan pencerahan kepada para peserta tentang aneka mesin-mesin pengelolah limbah kelapa sawit dan hal ini mendapat perhatian dari para peserta.

Tak kalah menarik materi yang disampaikan oleh Ir. Mei Irmoko tentang pemanfaatan limbah tandan kosong kelapa sawit untuk dijadikan pupuk organik cair.
Edukasi yang diberikan oleh Ir. Mei Irmoko kepada para petani milenial bahwa pengaplikasian pupuk organik cair dan biosaka yang dilatihnya dapat diaplikasikan pada kebun kelapa sawit karena hal ini dapat menurunkan biaya pemupukan kelapa sawit sebesar 40%.

Di acara tersebut ketua Aspekpir Kalbar Bapak Ys Marjitan menyerahkan satu alat pengolahan pupuk organik cair,yang di design oleh Ir. Mei Irmoko dan diserahkan kepada Bapak Liter selaku pembina Aspekpir, Kabupaten Sambar dan Kabupaten Bengkayang.

Red/Gugun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update