Pontianak KALBAR, Alasannews.com - Kisruh keterlambatan pembayaran gaji sejumlah tenaga satpam dan cleaning service di Rumah Sakit Soedarso, kantor Gubernur dan di seluruh Dinas di lingkungan Pemda Kalbar yang di akibatkan ketidak profesionalan Perusahaan Outsourcing PT.BM Konstruksi dan PT.Kujang sebagai pengelola, sehingga banyak pekerja yang mengundurkan diri.
Pengelola Outsourcing tersebut ternyata adalah keluarga besar Mantan Gubernur yang dipimpin oleh seorang Oknum PNS yang bekerja pada Staf Biro Umum Kantor Gubernur bernama Rizal.
Adalah( putri) bukan nama sebenarnya salah seorang Cleaning service di salah satu Dinas di lingkungan Pemda Kalbar yang sudah bekerja selama 3 tahun akhirnya memilih berhenti karena sering ada masalah dalam hal penggajian / upah di Outsourcing tempat ia bekerja.
Putri membenarkan kalau Outsourcing PT.BM Konstruksi dan PT.Kujang dikelola oleh keluarga Mantan Gubernur,Bosnya Ifan namanya dan manajernya bernama Rizal adik dari Mantan Gubernur,Rizal ini sebenarnya PNS di kantor Gubernur tapi jarang masuk kantor karena mangurus perusahaan outsourcing tersebut. Hal senada juga di katakan oleh Budi bukan nama sebenarnya seorang Satpam pada salah satu instansi atau dinas di lingkungan Pemprov Kalbar yang juga memilih mengundurkan diri,"Ia membenarkan kalau perusahaan outsourcing ini memonopoli seluruh jasa tenaga Satpam dan Cleaning Service di Kantor Gubernur dan seluruh kantor milik Pemda Kalbar,"Benar katanya outsourcing ini milik keluarga Mantan Gubernur yang di kelola oleh sepupunya bernama ifan dan adiknya bernama Rizal serta ada 2 saudara yang lain yang kami tidak tau namanya,"ungkap Budi.
Mendapat informasi tersebut, Tim Media melakukan investigasi ke kantor Gubernur untuk mencari tau apakah benar Pengelola Outsourcing tersebut bernama Rizal yang di kabarkan adalah adik kandung Mantan Gubernur dan yang bersangkutan juga dikabarkan sebagai PNS aktif yang bekerja sebagai staf di Biro Umum Kantor Gubernur.
Tim Media juga masih meragukan informasi tersebut karena saat menjabat Gubernur Kalbar,Sutarmidji di ketahui sangat tidak suka ada keluarganya yang ikut campur soal proyek,Bahkan sering kali dalam setiap kesempatan pidatonya menantang dan memastikan tidak ada keluarganya yang ikut dalam proyek di lingkungan Pemda Kalbar selama ia menjadi Gubernur, Apakah pernyataan itu Benar adanya atau hanya untuk pencitraan semata agar terkesan bersih di mata masyarakat?.
Tim media berusaha mencari informasi ke sumber lain yaitu salah seorang Staf Biro Umum Kantor Gubernur yang tidak bersedia disebutkan namanya. Dalam bincang bincang santai kepada Media,"ia menyebutkan kalau Rizal memang tercatat dalam staf subbag Umum pada Biro Umum di Kantor Gubernur namun yang bersangkutan sangat jarang muncul di kantor,Saat absen masuk dan absen pulang juga tidak pernah kelihatan,"ujarnya.
"Hampir semua Pegawai Kantor Gubernur tau kalau Rizal adalah adik kandung dari Mantan Gubernur sehingga tidak ada yang berani mengusiknya,Jangankan kami sesama staf, Kasubbag umum ataupun kepala biro umum lebih mencari sikap aman ketimbang harus memberi teguran kepada Rizal,Semua atasan juga tau kalau Rizal yang disebut adik kandung mantan Gubernur itu menjadi pengelola Outsourcing Cleaning Service yang sekarang sedang bermasalah dalam penggajian karyawannya,"tuturnya.
"Sebelum pindah ke subbag umum Biro Umum, Rizal adalah Pegawai Pindahan dari Kab.Melawi dan saat abangnya menjadi Gubernur ia pindah ke Pemda Provinsi ditempatkan di Dinas Tenaga Kerja namun hanya masuk kantor beberapa hari saja.
"Sama hal nya saat pindah ke Biro Umum juga sangat jarang masuk kantor,Tapi anehnya tidak ada yang berani menegur ataupun memberi sangsi,Pihak BKD juga pasti tau terhadap yang bersangkutan tapi sama sekali tak berbuat apa apa,Berbeda dengan jika ada Pegawai Lain yang tidak masuk beberapa hari pasti diberi sangsi yang tegas,"tambahnya.
Sebelumnya juga sempat viral di media sosial ada ASN VIP di Pemda Kalbar bernama Dedi Sutomo ketua Pokja V Pengadaan Barang dan Jasa yang di laporkan LSM ke KPK karena diduga melakukan tindak pidana pencucian uang dan pengaturan pemenang lelang proyek ,yang bersangkutan juga menjadi buah pembicaraan ASN lain di Kantor Gubernur karena jarang masuk kantor
Tanpa berani diberi sangsi oleh atasannya.
Tim Media Online dan Gabungan LSM Kalbar juga mendapat laporan informasi ada Oknum ASN Pemda Kalbar yang terlibat dalam Penyalahgunaan Narkoba,Informasi ini masih didalami untuk di koordinasikan ke pihak berwenang terutama pihak Kepolisian dan BNN.
Beberapa ASN di Pemda Kalbar mengakui kalau saat Gubernur sebelumnya hampir tiap tahun selalu ada Kegiatan Test Urine bagi seluruh pegawai.Namun dalam 5 tahun terakhir ini sudah tidak pernah ada lagi test Urine bagi pegawai Pemda Provinsi Kalbar.
Kedepan di harapkan Gubernur baru nanti agar kegiatan test urine rutin dapat di hidupkan kembali agar ASN di lingkungan Pemda Kalbar dapat mendukung program pemberantasan Narkoba termasuk di kalangan ASN.
Sampai berita ini di terbit kan pihak perusahaan outsourching belum ada tanda tanda bertanggung jawab,atas keterlambatan pembayaran gaji para karyawan outsourching ,bahkan ada nya sedikit intimidasi jika hal ini sampai terjadi laporan ke pihak Depnaker atau viral di media online, atas kejadian ini semua pihak baik dari APH maupun APIP Aparat Pengawas Internal Pegawai segera bertindak,untuk melakukan perlindungan atas hak gaji karyawan yang telah bekerja demi kebutuhan hidup,"imbuh LSM dan Tim media online yang melakukan investigasi terhadap kinerja Perusahaaan outsourching.
Redaksi
(Tim-Liputan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar