JAKARTA , ALASANNEWS.COM - Khonghucu di Indonesia baru diakui sebagai agama oleh negara pada era kepemimpinan Abdurahman Wahid (Gusdur) Presiden RI ke 4, maka dari itu Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI, Syaiful Rahmat Dasuki melalui Kepala Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu (Pusbimdik) untuk segera diselesaikan administrasi kependudukannya.
"Dan masalah administrasi yang hari ini umat Khonghucu yang hanya berjumlah 1700an tercatat, ini juga bagian dari proses lama yang harus kita selesaikan", ujarnya.
Hal tersebut disampaikannya saat pidato pembukaan “SEMINAR MODERASI BERAGAMA
LINTAS AGAMA, MENEBAR KEBAJIKAN
BAGI SESAMA” di Kantor Wilayah Kemenag DKI Jakarta, Jl. DI. Panjaitan, Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa, (30/1/2024).
Selama zaman orde baru menurut Wamenag Syaiful umat Khonghucu belum diakui sebagai agama oleh negara sehingga secara administratif dimasukan ke dalam Agama lain.
"Dan inilah yang harus kita selesaikan secepatnya, Pak Kabid pak Suparno agar umat Khonghucu bisa benar-benar merasa bahwa mereka tidak menjadi warga kelas dua di Republik ini", imbuhnya.
Untuk menyambut Tahun Baru Imlek, Kementerian Agama juga menyarankan agar seluruh kantor-kantor Kementerian Agama untuk menghiasi ornamen-ornamen Khonghucu.
'"Baik Kanwil maupun Kakanmenag di tingkat kotamadya kabupaten untuk memasang, untuk menghiasi ornamen-ornamen kantor dengan ornamen-ornamen yang menyambut tahun baru Imlek", kata Wamenag Syaiful yang juga salah satu politisi PPP di DKI Jakarta.
Seminar yang diikuti oleh 150 peserta ini juga dihadiri oleh Kepala Kantor Kemenag (Kakanwil) DKI Jakarta, H. Cecep Khairul Anwar, Kepala Bidang Khonghucu Suparno, Jubir Menteri Agama, Ana Hasbi dan Ketua MATAKIN DKI Jakarta, Liem Liliany Lontoh.
(Source : Ana Iwa)
Editor : Gugun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar