Tolitoli, Alasannews.com - Ahmad Pombang Direktur LSM Bumi Bakti Tolitoli mengatakan pihaknya mempertanyakan sistim pengawasan pekerjaan proyek preservasi jalan Tolitoli Silondou oleh kontraktor penyedia. Terutama pekerjaan pasangan tanggul dan drainase matrialnya diduga menggunakan batuan tak sesuai spesifikasi yakni batu gunung dipecah domato
"Untuk menjaga kualitas pekerjaan proyek infastruktur sesuai spesifikasi standar fungsi pengawasan sangat menentukan terhadap kualitas proyek dibiaya uang negara.Maaf meskipun pihak penyedia PT AKAS mengatakan bahwa matrial batu digunakan pemasangan tanggul dan drsinase adalah gunakan batu quari dari lokasi Tanjung Kulon yang miliki SIPB dan sudah lolos tes uji lab Dinas PU Tolitoli" kata Ahmad Pombang Direktur LSM Bumi Bakti Tolitoli kepada koran berira Alasannews.com lewat pesan WhatsApp Kamis (25/1/2024)
Ahmad Pombang pertanyakan apakah benar batu yang digunakan batu quari ini sesuai hasil uji lab? Hal ini perlu diteliti lagi, apa sudah sesuai. Bisa saja oleh kontraktor penyedia dikatakan matrial itu sudah sesuai hasil lab namun diduga matrial itu diambil dari tempat lain
"Kami soroti pekerjaan proyek jalan nasional ini dari segi kualitas. Dan wajar jika hal ini jadi perhatian kami sebab infrastruktur daerah jalur Trans Sulawesi Tolitoli Buol jalan ini sangat penting bagi memacu pertumbuhan ekonomi daerah. Apalagi dananya dikucurkan pemerintah pusat lewat APBN Ditjen Bina Marga PUPR BPJN Sulteng cukup besar mencapai ratusan miliar rupiah" ujar Ahmad Pimbang
Dikatakan pekerjaan pasangan tanggul dan drainase matrialnya diduga menggunakan batuan domato dan itu tidak sesuai spesifikasi konntrak.Karena itu menurut Ahmad Pombang terkait menjaga kualitas sesuai spesifikasi standar, perlu pengawasan untuk diteliti lagi.
Disisi lain Ahmad Pombang juga menyoroti karena prihatin melihat kualitas pekerjaan pengusuran di ruas puncak Pangi. Karena dimusim hujan terkesan seperti kubangan berlumpur dan licin rawan kecekakaan. Apalagi didaerah ini curah hujan cukup tinggi
"Sudah banyak terjadi kecelakaan karena jalan maaf seperti kubangan licin berlumpur serta lambat dalam pekerjaan. Kondisi seperti ini butuh ketegasan dari instansi terkait serta pengawasan yang ketat sehingga bisa tercapai target waktu maupun volume" kata Ahmad Pombang.
Masyarakat kata Direktur LSM Bumi Bakti Tolitoli itu butuh ketegasan dari instansi terkait serta pengawasan yang ketat sehingga proyek jalan ini bisa tercapai sesuai target tepat waktu sesuai progres maupun volume. Tidak seperti saat ini, sangat prihatin dan setiap saat bisa mengancam keselamatan jiwa pengguna jalan
Jemmy Jusuf Wakil Ketua DPRD Tolitoli mengatakan terkait dugaan penggunaan batu gunung Domato pengerjaan tanggul drainase diruas trans Sulawesi Tolitoli Silondou pihaknya akan melakukan pengecekaan terhadap izin penggunaan galian C oleh kobtraktor penyedia PT AKAS apa ada dan apakah lokasi pengambilan galian C sesuai perunrukan.
"Kami akan cek kembali tentang izin tersebut.Karena fungsi perizinan selain untuk menjaga kualitas sesuai spesifikaai standar" kata Jemmy Jusuf Wakil Ketua DPRD Tolitoli kepada koran berita Alasannews.com Selasa (30/1/2024) lewat pesan WhatsApp
Politisi Parrai Golkar Tolitoli itu juga kritisi pekerjaan jalan trans Sulawesi ruas pendakian puncak Pangi saat memasuki musim hujan kondisi parah berlumpur licin serta rawan lakalantas.
"Saya meminta pada Kepala BPJN Sulteng untuk melakukan pengawasan agar setiap selesai pengerjaan jalan tersebut, agar dapat dibersikan dari lumpur tanah liat sehingga kondisi jalan tidak licin juga membahayakan pengguna jalan, serta mobilitas masyarakat dan logistik/bbm tidak terhambat.
PPK PJN 1 Tolitoli Silondou Ari Subarda yang dikonfirmaai
mengatakan untuk pengawasan dan konsultan selalu ada dilapangan.
"Maaf untuk pengawas dan konsultan ada di lokasi pak. Dan begitupun terkait kualitas matrial digunakan setahu kami matrial batu miliki izin dan uji lab batu quari dari tanjung Kulon" kata Ari Subarda kepada koran berita Alasannews.com Rabu ( 24/1/2023) lewat pesan WhatsApp.
Manager Proyek PT AKAS Rory Habibuw, ST menepis jika pihaknya dalam mengerjakan proyek preservasi jalan Batas Tolitoli-Silondou, 34,100 KM tahun APBN 2022- 2024 dengan nilai kontrak Rp 243,2 Miliar menggunakan material tak sesuai spek .
"Untuk pekerjaan tanggul dan drainase material pekerjaan
batunya dari quary tanjung kulon
dan sudah melalui hasi uji lab UPTD Dinas PU Tolitoli. Demikian terkait ruas puncak Pangi, itu sedang tahapan dikerjakan dan masih akan diturunkan ketinggiannya.Kalau banyak kendaraan disitu akibat jadwal buka tutup dari pukul 12.00 - 13.00 Wita kata Roy kepada koran berita Alasannews.com Palu Rabu (24/1/2024) saat konfirmasi llewat pesan WhatsApp.
Yakob Dewantoro Konsultan Pengawas proyek preservasi jalan trans Sulawesi Tolitoli Silondou ini mengatakan kalau terkait kualitas batu yang di gunakan sudah di uji dulu sebelum di gunakan,
"Namun mengenai SIPB, batu galian C, kami sebagai konsultan pengawas tidak mengetahui prosesnya. Untuk ruas jalan puncak Pangi masih dalam proses pekerjaan dan waktu penyelesaian sesuai jadwal. Tetapi yang menjadi kendala saat ini sehingga untuk percepatan pekerjaan belum bisa tercapai . Karena yang jadi kendala banyak batu, dan kendala setiap mau buka jalan harus perbaikan kembali jalan agar kendaraan bisa lewat itu butuh 1 jam sebelum buka jalan, jadi banyak kehilangan waktu kerja" kata Yakob Konsultan Pengawas kepada koran berita Alasannews.com lewat pesan WhatsApp Sabtu (27/1/2024)
Sebelumnya koran berita Akasannews.com juga melakukan konfirmasi ke Kasatker PJN 1 Tolitoli Edwin baik lewat kontak maupun pesan terkait pengawasan pekerjaan proyek preservasi jalan trans Sulawesi Tolitoli Silondou melalui WhatsApp namun tak pernah dibalas. (PP)
[31/1 10.52] Elkana Lengkong: Pengerjaan tanggul drainase diruas jalan Trans Sulawesi Tolitoli Silondou diduga matrial tidak sesuai spesifikasi standar.
(Foto: LSM Bumi Bakti Tolitoli)
Red : Gugun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar