Penulis Suleman Dj.Latantu
Buol, AlasanNews com. Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah diminta melakukan monitoring ke lapangan.
Guna melihat langsung kondisi pekerjaan jalan ruas Momunu Air Terang Kabupaten Buol yang dilaksanakan PT Wahana Cipta Lestari.
Menyusul adanya pernyataan singkat PLT Kasipenkum Kejati Sulteng Abdul Haris Kiay, SH.MH yang dilansir sebelumnya.
" Nanti kita panggil PPK nya" ujar PLT Kasipenkum Kejati Sulteng Abdul Haris Kiay, SH.MH melalui chat Watshafnya kepada media ini Rabu (29/11-2023). Setelah menanggapi pemberitaan media ini terkait masalah tersebut.
Anehnya setelah ditanyakan kembali hasil pemanggilanya terhadap PPK nya, Kasipenkum kepada media ini melalui chat Watshafnya mengatakan " sudah saya konfirmasi, nda ada masalah pekerjaannya" jawabnya singkat
Diberitakan sebelumnya, pagu kontrak pekerjaan rekonstruksi pekerjaan jalan ruas Momunu - Air Terang sepanjang 10 km sebesar Rp 28 Milyar lebih yang dialokasikan melalui APBD Propinsi Sulteng tahun 2022/2024, adalah nilai angka yang sangat pantasis untuk bisa menghasilkan kualitas dan mutu pekerjaan yang lebih bagus.
Namun fakta di lapangan menunjukan, pekerjaan rekonstruksi jalan tersebut yang saat ini dalam tahap pekerjaan hotmix, diduga tidak sesuai spesifikasi tehnis.
Sementara disatu pihak Dinas BMPR Sulteng melalui Kepala Bidang Pembangunan jalan Ir.Asbudianto dalam keterangan yang seperti dilansir sebelumnya ini terkesan melakukan pembiaran meskipun masalah itu sudah beberapa kali diinformasikan melalui pemberitaaan media ini
" Belum ada rencana saya ke Buol. Ada konsultan pengawas yang dibayar keahliannya untuk melakukan pengawasan terhadap semua jenis kegiatan yang dilaksanakan di lapangan, baik segi kualitas maupun kuantitasnya. Dan kami percaya mereka adalah ahli di bidangnya, silahkan cek" tandas Asbudianto melalui chat Watshafnya
Sementara pantauan media ini dilapangan Senin (4/12 -2023 menunjukkan, sebagian pekerjaan hotmix sudah dilaksanakan khususnya dari arah Desa Boilan Kecamatan Tiloan dan arah Desa Taluan Kecamatan Momunu.
Sementara sebagian ruas masuk Desa Momunu menuju Desa Maniala Kecamatan Tiloan pekerjaan hotmix hingga saat ini belum dilanjutkan.
Hal itu disebabkan karena timbunan LPA sepanjang jalan itu kondisinya sangat labil. Bahkan jika disiram air hujan timbunan LPA itu jadi licin akibat banyaknya kandungan tanah.
Melihat kondisi tersebut, seorang warga yang melintas berucap, " material timbunan LPA yang digunakan ini, sirtu bercampur tanah atau apa. Koq, jadi becek kalau disiram air hujan" ujarnya
Menurutnya timbunan LPA yang digunakan disepanjang jalan ruas Momunu Air Terang, kondisi dan kualitasnya berbeda jauh dengan timbunan LPA jalan ruas Panilan Jatimulya Kecamatan Tiloan yang dikerjakan perusahaan lain
"Kalau jalan ruas Momunu Air Terang yang saat ini sedang di Hotmix, saya lihat dasarnya bukan LPA. Tapi itu hanya timbunan meterial berupa sirtu yang dimiks. Kalau timbunan LPA yang digunakan pasti kelihatan ada abu batunya. Tapi abu batu sama sekali tidak ada kelihatan dalam pekerjaan jalan ruas Momunu Air Terang" terangnya
Kalau begitu kualitas pekerjaanya,. menurutnya jelas akan cepat rusak. Karena tidak ada kekuatan struktur timbunan LPA. Dan kondisi seperti itu, kuncinya ada sama konsultan pengawasnya di lapangan, tambahnya
Sementara salah seorang tokoh masyarakat Jasri A Pitua mengatakan pekerjaan jalan ruas Momunu Air Terang ini perlu pengawasan ketat.
" Ini perlu pengawasan ketat pak, karena selaku pengguna, saya melihat kondisi pekerjaanya ini tidak sesuai harapan masyarakat" ucapnya kepada media ini***