Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

DI Salugan Lampasio Tolitoli Untuk Meningkatkan Produksi Pertanian Pangan Terkendala Lahan Perkebunan Sawit Dan Rawa

12/02/2023 | 16:10 WIB | 0 Views Last Updated 2023-12-02T09:10:35Z


Catatan: Elkana Lengkong

TUJUH TAHUN lamanya  petani sawah di wilayah Dondo Tolitoli merupakan lumbung pangan daerah yang terletak di bagian Utara Provinsi Sulawesi Tengah belum bisa melakukan musim tanam, akibat menunggu realisasi terbangunnya Dearah Irigasi (DI) Salugan Lampasio yang mulai pekerjaannya pada tahun 2017 dengan anggaran APBN Rp 220,7 M  multi years dan selesai tahun 2022.

Sesuai catatan di peroleh koran berita Alasannews.com awal pekerjaan proyek irigasi terbesar di Tolitoli ini dimulai pada tahun 2013 dilaksanakan Survei Investigasi Desain (SID) D.I Sibea, tahun 2016 dilaksanakan Studi LARAP D.I. Salugan Kabupaten Tolitoli dan tahun 2017 dilaksanakan Model Test dan Geologi Lanjutan Bendung D.I. Salugan Kabupaten Tolitoli. Berdasarkan Surat Wakil Bupati Tolitoli Nomor 613.421/2827/Adpum tanggal 26 Juli 2016, ketersediaan Lahan potensial irigasi D.I Salugan Seluas 3.158 Ha sehingga menjadi kewenangan pusat dalam hal ini Balai Wilayah Sungai Sulawesi III Palu Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat  untuk proses pembangunan.  

Kepala Balai Sungai Sulawesi (BWSS) III Sulteng, Dedy Yuda Lesmana. yang kepada koran berita Alasannews.com menjelaskan awal pelaksanaan pekerjaan pembangunan D.I. Salugan Kabupaten Tolitoli yang dimulai pada 09 November 2017 – 15 Desember 2022. Pekerjaan tersebut telah mengerjakan 1 Unit Bendung beserta landscape, Saluran Primer Salugan sepanjang 3 km, Saluran Sekunder Salugan sepanjang 8,2 km dan Saluran Sekunder Sibea sepanjang 2,4 km. Terhadap pekerjaan yang telah diselesaikan, Bendung DI Salugan beserta salurannya telah dapat mengairi areal sekitar 1.118 Ha. 

Kepala Balai Sungai Sulawesi (BWSS) III Sulteng, Dedy Yuda Lesmana. yang dikonfirmasi koran berita Alasannews.com  menjelaskan setelah melaksanaan tanda tangan kontrak pekerjaan Pembangunan D.I Salugan Kab. Tolitoli, berdasarkan hasil uitzet terdapat areal persawahan yang telah menjadi lahan sawit sehingga mengurangi luas potensial D.I Salugan. 
Sesuai hasil uitzet tersebut, BWSS III Palu bersurat ke Bupati Tolitoli pada tanggal 27 April 2018 untuk memastikan ketersediaan lahan potensial irigasi D.I Salugan. 

"Surat ditindak lanjuti pada tanggal 3 Juli 2018 (undangan rapat pembahasan identifikasi lahan) dan pada tanggal 06 Agustus 2018 terbit Surat Keputusan (SK) Bupati Tolitoli Nomor 470 Tahun 2018 Tentang Ketersediaan Lokasi Daerah Irigasi (D.I) Salugan Kecamatan Lampasio Kabupaten Tolitoli. Sesuai Diktum Ketiga Ketersediaan Lahan Daerah Irigasi (D.I) Salugan Kecamatan Lampasio sebesar 2.123 Ha.” kata  Kepala Balai Sungai Sulawesi (BWSS) III Sulteng, Dedy Yuda Lesmana ST,MT. kepada koran berita Alasannews.com lewat pesan WhatsApp Sabtu (2)12/2023)

Dalam penjelasannya, menurut Dedi mengapa lahan untuk diari irigasi Salugan berkurang? Selain digunakan untuk areal perkebunan sawit juga ditemukan rawa di areal lahan Kompi Janja.Tanggal 11 Mei 2023 dilaksanakan Uji Pengaliran Bendung D.I. Salugan yang dihadiri oleh Bappeda  Kabupaten Tolitoli, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Tolitoli, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tolitoli, Polsek Lampasio, PT. Brantas Abipraya sebagai kontraktor penyedia,  serta tokoh masyarakat setempat.

"Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka persiapan Operasi dan Pemeliharaan yang meliputi uji pengaliran, pemberdayaan P3A dan kelengkapan sarana pendukung irigasi. Sejak bulan Juli 2023, pembagian air telah dilaksanakan. Berkoordinasi dengan Pengamat Daerah Irigasi Salugan, telah dialokasikan air melalui Bangunan Induk Salugan 3 (BIS 3) dan Bangunan Sekunder Sibea 1 (BSSB 1) kepada Kelompok Tani khususnya pada sawah yang terletak di Desa Sibea; Dari luas lahan irigasi sekitar 225 Ha Desa Sibea, sekitar 50 Ha telah dialiri air dari saluran sekunder Sibea" kata Dedi. 

Kepala BWSS Sulawesi Tengah Dedi mensuport masyarakat pertanian pangan di wilayah itu untuk mulai bercocok tanam,  masyarakat kembali bergairah untuk mengelola lahan persawahannya didukung oleh dinas terkait untuk dapat mencetak lahan sawah baru, sehingga turut mendukung pemerintah dalam meningkatkan produktivitas padi.

"Daerah Irigasi Salugan untuk saat ini masih dalam tahap masa pemeliharaan hingga Desember 2023. Inventarisasi terhadap konstruksi bangunan utama, bangunan bagi dan saluran pembawa yang telah dibangun terus dilaksanakan. PT Brantas Abipraya merencanakan untuk memulai kegiatan perbaikan dan pembersihan pada akhir oktober untuk persiapan penyerahan akhir di bulan Desember ini" jelas Dedi

Menindaklanjuti kegiatan Pembangunan D.I Salugan, menurut Dedi pihak  BWS Sulawesi III Palu telah melakukan pengusulan untuk pelaksanaan Studi khusus untuk penanganan pada ruas saluran Sekunder Kompi, ruas ujung Saluran Sekunder Salugan, saluran pembuang dan bangunan bagi serta saluran tersier. Lokasi dimaksud merupakan tanah rawa dimana pada Saluran Sekunder Kompi terdapat 1166 Ha yang telah beralih fungsi menjadi lahan sawit. Studi ini perlu perhatian khusus agar dapat diketahui penanganan yang tepat dalam melaksanakan pembangunan saluran dan bangunan pada ruas tersebut.

"Saluran yang telah terbangun saat ini belum sepenuhnya dapat dimanfaatkan langsung oleh petani. Untuk dapat mengairi sawah, petani melakukan pembongkaran linning saluran, sehingga diperlukan pembangunan jaringan tersier pada lokasi tersebut namun kami belum dapat melaksanakannya dikarenakan desain jaringan  tersier yang belum ada. Selain penuntasan saluran sekunder dan pembangunan jaringan tersier, pembuatan saluran pembuang juga sangat diperlukan untuk membuang kelebihan air dari sawah dalam waktu yang sesingkat mungkin, mencegah terjadinya genangan dan kerusakan tanaman, serta mengatur muka air tanah sesuai dengan kebutuhan tanaman" ujar Dedi

Dikatakan  adapun lanjutan dalam  Penuntasan Pembangunan D.I Salugan Kab. Tolitoli  adalah  penuntasan saluran sekunder salugan dan sekunder kompi untuk penangan tanah rawa diperlukan review desain kembali; Rencana lokasi saluran pembuang merupakan lahan milik masyarakat dan belum dilaksanakan pembebasan lahan, Diperlukan Review kembali Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (DPPT) terhadap rencana lokasi saluran pembuang tersebu; Desain saluran pembuang tahun 2013 perlu dilakukan review desain kembali; Diperlukan Desain Jaringan Tersier D.I Salugan Kab. Tolitoli. Dan proyek DI Salugan tidak termasuk dalam proyek strategis nasional sesuai Perpres No. 109 Tahun 2O2O
Tentang 
Perubahan  Ketiga Atas  Perpres No.  3 Tahun 2016
 Tentang Percepatan  Pelakasanaan  Proyek  Strategis  Nasional***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update