BANGKA BELITUNG - Kawasan Industri Sadai (KIS) yang dikembangkan oleh PT Ration Bangka Abadi (RBA) di Toboali Kabupaten Bangka Selatan (Basel) tengah dihantui skandal besar terkait proyek mega senilai triliunan rupiah. Berita ini mencuat setelah sejumlah persoalan terkait status lahan dan penandatanganan nota perjanjian kerja sama (MoA) menjadi sorotan publik. Kini, tanda tangan palsu dalam MoA antara PT RBA dengan investor asal Singapura, Ding Lishen Pte Ltd, menjadi fokus investigasi.
Pemalsuan Tanda Tangan Pimpinan PT STIL dalam MoA Menambah Kekacauan
Kejanggalan dalam proyek KIS-Basel semakin terkuak dengan dugaan pemalsuan tanda tangan pimpinan PT Sadai Terminal Internasional Logistix (STIL), Hangga Oktafandany, dalam MoA. Tim Kantor Berita Online Bangka Belitung (KBO Babel) berhasil mendapatkan kopian MoA yang mengindikasikan adanya tanda tangan palsu atas nama Hangga Oktafandany. Seiring berita ini mencuat, Hangga menegaskan bahwa tanda tangan tersebut bukan asli dan menyatakan kesediaan untuk diangkat sumpah terkait hal ini.
Dirut PT RBA Mencoba Tutupi Kejanggalan dengan Pendekatan Investasi Asing
Meski terjadi kekacauan dalam proyek KIS-Basel, Direktur Utama PT RBA, Yanto Purba, mencoba menutupi kejanggalan dengan mengatakan bahwa pihaknya telah menggandeng investor asing, Ding Lishen, sebagai pemodal dalam proyek tersebut. Namun, fakta bahwa nama investornya tidak muncul dalam draft berkas data dan penandatanganan MoA yang diduga palsu menimbulkan keraguan terhadap kredibilitas perusahaan.
Langkah Pertama Menuju Klarifikasi: Konfirmasi Pihak Terkait
Jejaring Media KBO Babel mencoba untuk mendekati pihak terkait, terutama Hangga Oktafandany dari PT STIL, untuk mendapatkan klarifikasi terkait tanda tangan palsu dalam MoA. Hangga dengan tegas membantah keterlibatannya dalam penandatanganan MoA dan menyatakan niatnya untuk mengkonfirmasi hal ini kepada pihak terkait, termasuk PT RBA dan pimpinan perusahaan lain yang terlibat dalam MoA.
Ancaman Masalah Hukum dan Reputasi Bagi PT RBA
Dugaan pemalsuan tanda tangan dalam MoA menjadi ancaman serius bagi PT RBA, bukan hanya secara hukum tetapi juga dari segi reputasi. Keterlibatan perusahaan dalam praktik-praktik yang meragukan dapat merusak kepercayaan investor dan masyarakat, membawa dampak negatif terhadap kelangsungan proyek, dan menimbulkan kerugian finansial.
Jejaring Media KBO Babel berkomitmen untuk melanjutkan investigasi mendalam terkait skandal ini. Dengan adanya tanda tangan palsu dalam MoA, terbuka kemungkinan adanya upaya yang tidak jujur dan modus-modus tipu daya dalam proyek ini. Langkah-langkah selanjutnya termasuk mengonfirmasi pernyataan Hangga Oktafandany dan meminta keterangan resmi dari pihak-pihak terkait.
KIS-Basel: Skandal Pemalsuan Tanda Tangan, PT RBA Berada di Ambang Krisis Kepercayaan
Proyek KIS-Basel yang seharusnya menjadi lokomotif pembangunan di Kabupaten Bangka Selatan kini terjerat dalam skandal pemalsuan tanda tangan yang meruncing. Dengan adanya dugaan tanda tangan palsu dari pimpinan PT STIL, PT RBA berada di ambang krisis kepercayaan masyarakat dan investor. Langkah selanjutnya akan menentukan nasib proyek ini dan bagaimana PT RBA memulihkan reputasinya. (Sumber : KBO Babel, Editor : Lapor Pak)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar