Alasannews.com|Gorontalo - Makam mahasiswa baru IAIN Sultan Amai Gorontalo dibongkar, diiduga meninggal tidak wajar, makam seorang mahasiswa terpaksa harus dibongkar untuk penyelidikan. Pembongkaran dilakukan oleh petugas dengan melibatkan sejumlah tim dari Polres Bone Bolango.
Kematian mahasiswa tersebut, yang dinilai tidak wajar oleh pihak keluarga, membuat polisi dengan terpaksa membongkar makam mahasiswa baru ini untuk melakukan autopsi.
Pembongkaran ini dilakukan terhadap makam almarhum Hasan Saputra Mahasiswa IAIN Sultan Amai Gorontalo, dan almarhum adalah warga Desa Diloniyohu, Kecamatan Boliyohuto Kabupaten Gorontalo, yang meninggal dunia 1 Oktober 2023.
Ekshumasi ini dilakukan di pemakaman keluarga korban di Desa Diloniyohu, Kecamatan Boliyohuto, Kabupaten Gorontalo, dan di saksikan oleh Pemerintah Desa Diloniyohu, Pemerintah Kecamatan maupun warga setempat pada Kamis 9/11/2023 pukul. 10.015 wita.
Makam itu dibongkar untuk mencari penyebab pasti kematian korban, yang sebelumnya tewas saat mengikuti kegiatan pengkaderan.
Kasat Reskrim Polres Bone Bolango, AKP Mohamad Ariyanto mengatakan" dari hasil autopsi, ditemukan gumpalan darah di bagian kepala korban akibat benturan. Namun, polisi belum memastikan luka di bagian kepala korban", kata AKP Mohamad Ariyanto.
Petugas masih akan melakukan pemeriksaan lanjutan di laboratorium Rumah Sakit Panua Pohuwato, setelah mengambil cairan dari kepala, lambung, dan hati.
"Untuk sementara setelah berkoordinasi dengan dokter forensik, ditemukan gumpalan darah di bagian jidat atau kepala, dari hasil pemeriksaan forensik, ada benturan di belakang kepala yang menyebabkan pendarahan di depan, darahnya itu terkumpul di bagian jidat," ucap Mohamad Ariyanto.
Mohamad Ariyanto mengungkapkan, dari hasil prarekonstruksi, almarhum sempat terjatuh dan menghantam kepala bagian belakang. "Jadi penyebab kematian almarhum akibat gumpalan darah di kepala, tapi penyebab dia jatuh itu, kami akan dalami lagi, apakah karena sakit atau ada penyebab lain,"sambungnya.
Sementara itu pihak keluarga berharap kasus kematian korban segera terungkap, dan pelaku yang bertanggung jawab dalam peristiwa tersebut harus mempertanggung jawabkan.
"Harus ada langkah-langkah hukum untuk penetapan tersangka. Pada dasarnya kami tidak menduga akan terjadi seperti ini karena kami mendapatkan informasi secara tiba-tiba dan beberapa kejanggalan kami temukan dari kematian almarhum," kata kakak korban.
Kakak korban Mohamad Apriansyah meminta kepada kepolisian untuk segera melakukan tindakan hukum kepada orang-orang yang harus bertanggung jawab atas kematian almarhum.
"Sejauh ini dari pihak kampus tidak melakukan komunikasi dengan kami keluarga. Katanya mereka pihak kampus sudah membentuk investigasi tapi tidak diberikan hasil karena kami belum mendapatkan hasil dari investigasi itu,"tandasnya.
Dalam kasus ini, Polres Bone Bolango sudah memeriksa 78 orang saksi dan belum menetapkan tersangka.
Sebelumnya, kematian korban yang menyeruak dikaitkan dengan
kegiatan pengkaderan jurusan di Desa Lompotoo, Kecamatan Suwawa Tengah, Kabupaten Bone Bolango, pada Kamis 28 September 2023 lalu.
Saat mengikuti di hari terakhir pengkaderan, korban kemudian pingsan dan dilarikan ke Rumah Sakit Aloei Saboe Kota Gorontalo, sayangnya nyawa Almarhum Hasan Saputra tak terselamatkan dan korban dinyatakan meninggal dunia.
Zep/kr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar