Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

H Mohtar Deluma SH, MM: Bicara Visi Wujudkan Tolitoli Penuh Perubahan Pangan Sumber Kemakmuran Rakyat di Pilkada Tahun 2024

| 13:10 WIB | 0 Views Last Updated 2023-11-16T09:23:53Z

muhtar
Mohtar Deluma SH MM

Tolitoli, Alasannews.com- Kabupaten Tolitoli sebagai daerah otonom yang kaya dengan potensi alam dengan luas areal lahan dapat memacu pertumbuhan ekonomi daerah yang berdampak bagi kesejahteraan masyarakat.

H Mohtar Deluma SH, MM mengatakan jika dia diberi amanah untuk wujudkan visinya memajukan daerah Tolitoli tercinta di Pilkada Tahun 2024 penuh perubahan harus lebih fokus hidupkan program pangan sebagai sumber kemakmuran rakyat

Bagi H Mohtar Deluma harus ada komitmen bagi pengambil kebijakan jadikan daerah ini sebagai lumbung pangan, dan kekayaan kelautan perikanan yang hingga saat ini belum terkelolah maksimal.Karena hasil produksi perkebunan cengkeh di Tolitoli saat ini belum memberikan dampak nilai tukar petani dengan tidak stabil harga jual dan tidak sebanding ongkos pemeliharaan juga upah petik

"Ini yang harus diwujudkan.Termasuk potensi perkebunan cengkeh yang selama ini jadi kebanggaan sebagai daerah penghasil cengkeh terbesar di Sulteng namun maaf dengan harga juak tidak tetap justru yang nikmati hasilnya Pedagang Antar Pulau (PAP). Karena itu sebaiknya yang patut dikembangkan program pangan yang langsung menyentuh Nilai Tukar Petani (NTP) dirasakan langsung masyarakat" kata H Mohtar Deluma SH, MM kepada koran Berita Alasannews.com lewat pesan WhatsApp Kamis (16/21/2023)

Bagi Mohtar Deluma Bupati pendahulu dari awal daerah otomom Buol/Tolitoli terbentuk mereka telah meletakan dasar termasuk saat ini Bupati H Amran Hi Yahya dan Wakil Bupati M Besar Bantilan sudah berbuat terbaik bagi daerah ini dan itu perlu diapresiasi. Hanya tentu untuk pertumbuhan ekonomi lebih maksimal memang dibutuhkan manajemen penuh lompatan dari setiap pemimpin" kata Mohtar Deluma

Yang harus dicermati kata Mohtar yakni pengelolaan dana APBD. Ada Rp 1,2 Triliun anggaran disitu, mengapa untuk membayar TPP sering terlambat. Mengapa dana program berdampak bagi masyarakat miskin tidak dibuat. Mengapa tidak menggenjot investasi usaha bidang kelautan, perikanan, peternakan sapi, ayam buras padahal daerah ini sangat potensi  termasuk potensi ikan tuna kualitas eksport greet nomor satu ada di perairan Selat Makassar diwilayah Tolitoli.

"Saya prihatin jika melihat hal ini dan tentu sebagai pemimpin didaerah harus berbuat penuh lompatan.Daerah ini miliki luas lahan pertanian beririgasi sekitar 8.000 hektar, yang  non irigasi sekitar 4.000 hektar. Jika dihitung hasil lahan pertanian perhektar menghasilkan beras 2 ton jika dikalikan 8.000 hektar 16.000 ton dan itu setahun 2 kali panen total 32.000 ton beras dihasilkan dari Tolitoli. Apalagi telah miliki irigasi Salugan Lampasio yang mampu mengairi lahan pertanian 3.530 hektar kata Mohtar Deluma 

Menurut Mohtar dengan jumlah penduduk Tolitoli 225.000 jiwa. Jika setiap jiwa penduduk makan setengah ton/hari berarti butuh 112.000 ton/ hari. Jika 32.000 ton dibagi 360 hari berarti hanya 88.000 ton/ hari yang perlu disiapkan, berarti daerah kita minus 24.000 ton/ hari. Suatu hal memprihatinkan, mengapa tidak itensifikasi lahan yang rawa-rawa itu. Hal lain mengapa kita tidak lakukan one day no rice (sehari tidak makan nasi) digantikan kita makan jagung, dan umbian yang miliki kadar sama dengan beras. Ada sekitar 5.000 hekar lahan yang tidak diberdayakan, kita manfaatkan tanami jagung untuk dieksport. Saya jadi heran jika selama ini Tolitoli tidak punya database dan data itu sangat penting untuk memudahkan para investor yang ingin datang berinvestasi.

"Untuk mendatangkan investor ke Tolitoli harus ada komitmen aparat memberikan karpet merah sebagai tanda jika perlu semua proses untuk investasi izin dan yang dibutuhkan ada kemudahan.Dengan masuknya investasi akan membuka peluang besar terutama lapangan kerja, menambah pertumbuhan ekonomi dan berdampak Pendapatan Asli Daerah (PAD)" kata Mohtar Deluma

Mohtar Deluma mengatakan dirinya terpanggil sebagai mantan birokrat entrepreneur, ingin mengabdikan dirinya bagi kemajuan daerah dan wujudkan masyarakat Tolitoli sejahtera meminimalis kemiskinan dan juga stunting, membuat desa smart village
yang merupakan sebuah pengembangan dari konsep smart city.

"Pada dasarnya, sebuah konsep dimana sebuah desa dapat menyelesaikan permasalahannya dengan cerdas. Konsep smart village juga harus didukung oleh beberapa komponen agar penerapannya memberikan dampak positif dan maksimal.Juga bagi saya hal terpenting membangun Tolitoli dengan konsep perubahan yakni menaikan Nilai Tukar Petani (NTP)" ujar Mohtar.

Dikatakan wilayah Tolitoli sebahagian masyarakat miliki mata pencaharian petani. Dengan adanya IKN di Kaltim daerah Tolitoli berpeluang sebagai penyangga suplay bahan kebutuhan peangan masyarakat di IKN apalagi jarak tempuh cukup dekat.

Pengamat Kebijakan Publik Prof Dr Slamet Riadi Cante M.Si menyabut H Mochtar Deluma, SH, MM selain sosok yang visioner juga memiliki pengalaman sebagai birokrat yang sudah teruji serta memiliki integritas yg cukup baik.

"Ketika di beri amanah menjadi pejabat di beberapa daerah beliau cukup banyak inovasi  dan terobosan yang beliau lakukan untuk kemajuan institusinya" kata Guru Besar Fisipol Untad Palu kepada koran berita Alasannews.com lewat pesan WhatsApp Kamis (16/11/2023)***
×
Berita Terbaru Update