Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Dinas BMPR Sulteng Diminta Segera Sikapi Penggunaan Material Jalan Ruas Momunu Air Terang

11/21/2023 | 19:18 WIB | 0 Views Last Updated 2023-11-21T12:18:59Z

tampak
Tampak kondisi material  LPA yang digunakan pada jalan ruas Momunu Air Terang


Penulis Suleman Dj.Latantu 


Buol,  AlasanNews com.  Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Sulteng diminta segera menyikapi masalah penanganan pekerjaan rekontruksi jalan ruas Momunu Air Terang sepanjang 10 kilometer yang dilaksanakan PT. Wahana Cipta Lestari tahun 2022 s/d 2024

Permintaan itu diungkapkan sejumlah  tokoh masyarakat di Wilayah tersebut, menyusul adanya penggunaan material yang dinilai tidak memenuhi standar dan kualitas yang baik, terutama  material untuk LPA dan jenis material pecahan batu halus untuk sprin yang digoreng sekaligus dengan aspal.

Jika hal ini tidak segera  disikapi oleh Dinas Bina Marga selaku OPD tehnis yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan tersebut, maka dikhawatirkan berdampak buruk terhadap kualitas dan kondisi jalan ruas tersebut.

" Kalau hal ini tidak digubris, saya yakin kondisi hasil pekerjaanya itu tidak bisa  bertahan lama, dan konsekuensinya ruas jalan itu akan cepat rusak. Masalahnya  kualitas meterial yang digunakan saat ini yang diambil dari sungai Air Terang diduga tidak memenuhi standar kualitas meskipun sebelumnya telah dilakukan pemeriksaan dan uji  laboratorium" papar mereka menambahkan. 

Sementara menanggapi penjelasan Kepala Bidang Pembangunan Jalan Ir. Asbudianto, M.Si seperti dilansir media ini bahwa sebelumnya telah dilakukan  pemeriksaan dan uji tim laboratorium terhadap material yang akan  digunakan, menurut salah seorang tokoh masyarakat, itu mungkin ada benarnya 

Akan tetapi pemeriksaan meterial yang dilakukan tim laboratorium itu, diduga hanya sekedar formalitas dan pada prakteknya material yang digunakan di lapangan justru meterial yang dinilai tidak berkualitas. Ini perlu dievaluasi  kembali oleh tim tehnis sebelum pekerjaan pengaspalan itu selesai.

Dia menyebutkan material batu untuk  LPA yang digunakan oleh pihak pelaksana pekerjaan saat ini jenisnya sangat berbeda jauh dengan meterial  LPA yang digunakan oleh kebanyakan perusahaan lainnya yang biasa mengerjakan jalan pada umumnya 

" Untuk material LPA pengasapalan jalan yang biasa  digunakan,  saya liat umumnya menggunakan meterial batu pecah berkualitas yang didatangkan dari Kota Palu. Tapi untuk jalan ruas Momunu Air Terang saya liat umumnya batu kerikil utuh yang diambil dari sungai Air Terang" tuturnya 

Seperti diberitakan sebelumnya, pekerjaan rekonstruksi Jalan ruas air terang momunu yang  dikerjakan oleh pihak PT Wahana Cipta Lestari  sepanjang 10 kilometer tahun 2022 s/d 2024  disoroti. 

Sebuah sumber media ini menyebutkan, pekerjaan rekonstruksi jalan yang saat ini dalam tahapan pengaspalan diduga kuat menggunakan material lokalan yang dinilai tidak memenuhi standar kualitas terutama dalam hal penggunaan hamparan material LPA pada permukaan badan jalan yang diaspal 

Material LPA berupa batu utuh yang telah dihampar pada permukaan badan jalan yang akan diaspal itu umumnya  diambil dari sungai di Desa Air Terang 

" Jadi  material LPA yang digunakan itu diduga adalah meterial yang mereka olah sendiri di lokasi yang kandungan tanahnya cukup tinggi. Dan kemungkinanya  material LPA yang mereka hampar pada pada permukaan jalan itu bukan batu pecah berkualitas asal Kota Palu " sebut sumber itu. 

Dikatakan, terkait penggunaan material yang dihampar untuk LPA, tampaknya sangat jelas materil batu yang diambil dari sungai Air Terang itu kandungan tanahnya sangat banyak. Bahkan menurutnya batu meterial itu juga dinilai kualitasnya  sangat tidak layak untuk LPB. 

" Pada prinsipnya kita tidak bermaksud untuk usil. Hanya saja kita sebagai pengguna jalan tersebut sangat keberatan terhadap meterial yang mereka gunakan untuk alas hotmix" ujarnya kepada media ini 

Selain itu menyusul soal  hotmixnya, lanjut sumber itu campuran gorengan aspal yang digunakan itu rata rata hanya material jenis   pasir dan tidak ada terlihat kandungan batu sprin halus yang telah digiling yang dicampurkan sekaligus saat penggorengan aspal dilakukan. Sebab kalau ada batu sprit pasti kelihatan ada pecahanya saat dilakukan penggorengan sekaligus dengan aspal itu. Tapi faktanya yang nama terlihat  rata rata hanya pasir saja yang bercampur dengan aspal. 

" Dan saya juga tidak tau mereka ambil dari mana pasir itu. Karena saya cek di Desa  Balau mereka tidak pernah  ambil pasir di Balau" tambahnya. 

Batu sprit dimaksud lanjutnya adalah jenis pecahan batu kecil yang sudah digiling yang  digoreng sekaligus dengan aspal. Dan yang terlihat umumnya hanya pasir saja.

"Jujur saya sangat prihatin jika sekiranya pasir yang digoreng itu  tidak ada campuran batu sprinya. Dan untuk mengetahui apakah pasir itu bercampur dengan sprin atau tidak, itu memang sulit karena sudah terbungkus dengan aspal. Dan sebelumnya saya pernah cek, saya  tidak pernah melihat pasir yang digoreng dengan aspal itu bercampur dengan batu sprinya" tuturnya meyakinkan

Sementara sebelumnya Kepala Bidang Pembangunan Jalan pada Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Wilayah Provinsi Sulteng, Ir Asbudianto, M.Si mengatakan terkait material yang digunakan pada jalan ruas Momunu Air Terang sudah diperiksa oleh tim dari Laboratorium

 " Jadi sebelumnya pemeriksaan dan pengujian material itu sudah dilakukan oleh tim laboratorium" ujar Asbudianto kepada media ini melalui chat Watshaf

Hal itu juga disampaikan PPTK rekonstruksi jalan ruas Momunu Air Terang Ir. Meidy Sumual, ST. MM kepada media ini beberapa waktu lalu di ruang kerjanya 

Menurutnya, bahwa penggunaan material batu  tersebut, sebelumnya semuanya sudah melalui pengujian di laboratorium. Dan meterial batu yang digunakan itu benar diambil dari sungai Air Terang. Dan selanjutnya dipecahkan dengan alat stone crusher yang ada di Base Camp. Nah salahnya dimana pak ?, ujar Meidy.

Sebagai informasi, biaya  rekonstruksi jalan ruas Momunu Air Terang sepanjang 10 km di Kabupaten Buol adalah sebesar Rp 28 Miliar lebih yang  bersumber dari APBD Propinsi Sulteng tahun anggaran 2022 s/d 2024, ***



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update