Ketapang , Alasannews.com - Imunisasi Japanese Enchephalitis (JE) hal ini bertujuan melindungi baik mencegah anak-anak generasi penerus dari penyakit serta kecacatan, kematian yang diakibatkan radang otak, sebab mencegah lebih baik daripada mengobati.
Dengan memberikan imunisasi Japanese Enchephalitis JE pada anak terbukti efektif menurunkan penularan penyakit radang otak, hal itu disampaikan oleh Bupati Kabupaten Ketapang (KAL-BAR) Kalimantan Barat, melalui Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan kesra (Ass.II) Heryadi, M.Si, dalam sambutan launching imunisasi Japanese Enchephalitis (JE), tepat di SDN 07 Kecamatan Delta Pawan.
PJ.Gubenur Kalbar Dr.Harison melaunching melalui vidio conference secara serentak di 14 kabupaten kota se-kalimantan Barat.
Radang Otak merupakan infeksi otak yang umumnya disebabkan oleh virus atau jamur, sampai saat ini belum ada obatnya, adapun langkah medis yang dapat dilakukan, yaitu hanya sebagai upaya meredakan rasa nyeri, dan penyakit ini bisa menyerang siapa saja.
Dengan imunisasi cara efektif untuk melindungi buah hati kita/anak-anak, dari segala penyakit, oleh karena itu Bupati Ketapang melalui Asisten Sekda, mengajak serta menghimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Ketapang (KAL-BAR), secara tertib mengimunisasikan anak mereka, supaya memiliki anti body yang baik, menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.
Dapatkan jadwal imunisasi yang tepat dan jangan sampai terlambat, agar terbentuk daya tahan tubuh yang kuat bagi anak-anak, dan di dalam kegiatan tsb, Bunda Paud Ketapang Ny. Elizabeth Betty Martin, yang ikut menyaksikan pemberian vaksinasi pada siswa-siswi SDN 07 Ketapang.
Untuk diketahui dikutip dari primayahospital, bahwa (JE) merupakan suatu infeksi peradangan otak akibat virus JE yang ditularkan oleh nyamuk, dan JE lebih sering di temukan di daerah beriklim tropis, dibanding beriklim dingin terutama musim penghujan.
Sebagian orang yang terinfeksi virus JE tidak bergejala atau gejala tidak spesifik menyerupai flu, adapun tandanya muncul antara 4-14 hari stelah gigitan nyamuk (masa inkubasi), dengan gejala utama demam tinggi yang mendadak, perubahan status mental, gejala gastrointestinal, sakit kepala, disertai perubahan gradual gangguan bicara dan berjalan, serta khususnya pada anak gejala awal berupa demam, anak tampak rewel, muntah, dan kejang-kejang,"pungkasnya.
Teguh
Editor : Gugun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar