Lampung Tengah , Alasannews.com - Miris dan memilukan bila melihat perjuangan para siswa-siswa Kelas lll (Tiga) Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Gunung Agung, kecamatan Terusan Nunyai, kabupaten Lampung Tengah. Dimana mereka terpaksa harus melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) di Mushola sekolah. Senin, (18/09/2023)
“Hal ini terjadi sebenarnya akibat keterbatasan ruangan kelas yang kita miliki, sehingga mereka terpaksa melaksanakan KBM di Mushola serta duduk hanya beralaskan lantai yang ada,” kata Agnes Sumartini, selaku Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 1 Gunung Agung ketika di temui di ruangan perpustakaan yang saat ini dipungsikan sebagai kantor dan ruang guru.
Kepsek Agnes Sumartini menjelaskan, bahwa untuk saat ini jumlah kelas yang di miliki SDN 1 Gunung Agung hanya memiliki 6(Enam) ruangan, sedangkan dari 167 jumlah keseluruhan Siswa-siswi yang ada itu terbagi menjadi 7 (Tujuh) kelas. Karena pada siswa kelas V (Lima) terdapat dua Rombel kelas VA dan VB.
“Pada tahun-tahun sebelumnya kita bagi menjadi dua shift kelas pagi dan siang. Namun karena kami merasa kurang efektif dan maksimal dalam proses belajar dan mengajar sehingga pada tahun ini dibuat kelas pagi semua,” jelasnya.
Masih Kepsek Agnes Sumartini mengungkapkan, selain kekurangan ruang kelas, SDN 1 Gunung Agung selama ini juga belum memiliki kantor dan ruang Guru serta pagar pembatas sekolah.
“Untuk ruang yang digunakan ini saja sebenarnya ruangan perpustakaan, tapi kita gunakan untuk kantor dan ruang guru,” ungkapnya.
Selain itu, sambungnya, “Sekolahan kita juga tidak memiliki pagar pembatas sekolah. Sehingga pada saat jam istirahat anak-anak kerap kali berlarian keluar (kebun warga-red), itu menjadi satu kekahwatiran dan kewaspadaan kita takut-takut mereka akan merusak tanam tumbuh yang ada,” keluh Kepsek yang baru saja menjabat beberapa bulan itu, kepada rekan media Teropongindonesianews.com.
Saat ditanyakan, apakah untuk permasalahan dan keluhan ini, pernah disampaikan atau diajukan kepada Dinas terkait yaitu Dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten Lampung Tengah, untuk meminta bantuan DAK (Dana Alokasi Khusus) pembangunan.
Kepsek Agnes Sumartini mengatakan, “Semuanya sudah kita ajukan. Bahkan sejak zaman pak Nasir sampai Buk Margaretha kemarin saat mereka menjabat sebagai Kepala sekolah, setiap ada anjuran dari Dinas mengajukan pembangunan, sudah diajukan. Tapi sampai saat ini kita masih belum dapat,” terangnya.
Sementara selaku Wali kelas lll Endang Ragilis Setiawati mengatakan, dengan suasana proses belajar mengajar yang di lakukan di Mushola dirinya merasa sangat tidak nyaman dan optimal dalam memberikan materi pelajaran.
“Salah satu contoh kecinya saja, ketika saya ingin mamajangkan hasil karya dari anak-anak, tentunya hal itu tidak mungkin karena ini kan Mushola. Dan ketika mereka bawa pulang akhirnya hilang serta masih banyak kendala yang lainnya,” tuturnya.
Lanjutnya, “Sebagai wali kelas terkadang saya merasa sedih saat melihat anak-anak belajar dengan kondisi yang bisa bapak lihat sekarang” sembari ia menunjuk kearah siswa-siswinya yang tampak begitu semangat dan ceria mengikuti pelajaran meski dengan kondisi dan keadaan yang sedang mereka alami saat ini.
Baik Kepsek Agnes Sumartini maupun Wali Kelas lll Endang Ragilis Setiawati, mereka berharap tentunya kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Lampung Tengah, semoga apa yang menjadi keluhan yang ada di SDN 1 Gunung Agung ini segera dapat ditanggapi dan mendapatkan solusi/bantuan guana menunjang kemajuan pendidikan kedepanya, harap kedua pendidik tersebut.
(Nurhasan/h)
Editor : Gugun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar