Bogor, Alasannews.com - Dalam rangka seminar Pendekatan multidimensional pada studi Intelejen di STIN Bogor, Mayjen Rido Hermawan. M.Sc, memberikan sharing materi tentang adaptasi analisis intelegen keamanan dalam mengahadapi tantangan jaman yang multidimensi pada saat ini
( Bogor/26/09/2023)
Materi seminar diawali dengan sejarah Indonesia dan awal terbentuknya rasa kebangsaan tahun 1928 , hingga perjuangan bersama untuk mengusir penjajah, berkonsesus hingga kemerdekaan RI yang diploklamirkan pada hari kemerdekaan RI, tanggal 17 Agustus 1945 dan kemudian di sepakatinya 4 konsensus nasional, sebagai pengikat bahwa anak bangsa ini rela hidup di Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan berdasarkan Pancasila, UUD NRI 1945 dalam senantiasa Bhineka Tunggal Ika.
Menurut Mayjen Rido Hermawan, apabila membahas tentang negara maka tidak akan terlepas dari unsur-unsur sahnya suatu negara utuh, yaitu sebagai satu kesatuan utuh dari suatu wilayah, pemerintah dan rakyatnya. Dalam ajaran kehidupan berbangsa dan bernegara, kita mengenal adanya ajaran: Geopolitik yaitu Wawasan Nusantara yang memaknai tentang cara pandang kita sebagai sebuah bangsa terhadap ruang hidup yang kita tempati sebagai satu kesatuan yg utuh berdasarkan pancasila dan UUD 1945; Geostrategi (Ketahanan Sosial) yang mengajarkan tentang cara mengelola segenap potensi kehidupan yang dimiliki dan di arahkan untuk kentingan dalam meraih cita-cita nasional serta membangun ketahanan nasional dalam menghadapi AGHT; Ajaran Kewaspadaan Nasional yang mengajarkan tentang cara membentuk jiwa anak bangsa untuk peduli terhadap keselamatan bangsa dan negaranya sekaligus sebagai antisipasi dalam kecenderungan masalah strategis yang sedang dan akan kita hadapi, ujarnya; Dan ketiga komponen tersebut tidak dapat terselenggara tanpa adanya Ajaran tentang Kepemimpinan Nasional dan Sistem Manajemen Penyelenggaraan Negara yang baik dan harus berorientasi terhadap kepentingan nasional.
Ajaran- ajaran tersebut diimplementasikan dengan melaksanakan pembangunan nasional yang terus menerus dan berkelanjutan yang berkarakter never ending proses dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur melalui pendekatan kesejahteraan dan keamanan sebagaimana diamanatkan oleh cita cita nasional bangsa ini. Masalahnya adalah bahwa di dalam proses pembangunan itu, akan selalu ada rongrongan yang bisa saja menggagalkan pembangunan nasional.
Dan untuk menjamin berlangsungnya pembangunan nasional dengan baik, maka pemeran tugas dan fungsi intelejen harus profesional, proporsional dan berdaya guna. Selain itu, analisisnya dituntut produk Intelijen yang bersifat integral, komprenhensif dan holistik. Analisis yang tepat seperti, didapatkan dari analisa yang menggunakan pisau analisis dari berbagai disiplin ilmu dengan pendekatan yang multidimensi, baik dalam bidang yang ditangani maupun ilmu ilmu yang relevan.
Dari materi yang dipaparkan di acara seminar, Mayjen Rido Hermawan, M.Sc. menyampaikan alasan-alasan penting, mengapa analisis intelejen membutuhkan adaptasi orientasi dengan pendekatan multidimensional. Dia menjelaskan, diantaranya adalah kompleksitas masalah global, perkembangan tehknologi dan inovasi, mendesaknya penanganan tantangan kontemporer yang serba cepat dan kompleks, perlunya keterlibatan masyarakat, solusi-solusi yang lebih efektif, serta perlunya pengambilan keputusan yang lebih baik bagi para pengguna Intelijen.
Dikatakan juga bahwa beberapa permasalahan yang perlu disempurnakan dalam permasalahan intelijen, secara umum adalah seperti anggaran personel dan tehnologi yang terbatas, adanya keterpecahan lembaga intelegen dan keamanan, kurangnya koordinasi tentang informasi, kurang terlatihnya para analisis intelejen dalam menganalisis permasalahan yang komplek dan multidimensi, tekanan dan campur tangan politik, kurang antisipatif dan kurangnya fokus terhadap isu-isu multidisiplin.
Untuk melangkah menuju perbaikan, menurut Mayjen Rido, perlu direkomendasikan beberapa hal berikut :
1. Penguatan kordinasi dan kolaborasi antar semua pihak yang berkepentingan dengan intelejen.
2. Perlunya berinvestasi dalam sumber daya dan tehnologi
3. Meningkatkan pelatihan untuk mendapatkan aparatur intelejen yang lebih profesional.
4. Penyelenggaraan kegiatan intelejen lebih berorientasi pada analisis prediktif.
5.Meningkatkan keahlian multidisiplin
6. Perlu adanya wadah untuk menyediakan wawasan kebijakan yang mendalam
7. Menjalin hubungan kerja sana internasional bidang intelejen
8. Mengupayakan adanya perlindungan independensi intelejen.
9. Melakukan evaluasi dan penyempurnaan berkelanjutan, serta
10. Perlunya dukungan yang baik untuk kegiatan riset dan inovasi, Pungkasnya di akhir materi.
Source : Anna
Editor : Gugun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar