Alasannews.com -- Gubernur Sulteng H. Rusdi Mastura diwakili Kadis Kesehatan dr. Komang Adi Sujendra, Sp.PD menghadiri acara Monitoring dan Evaluasi KAFE OM (KKN Asyik Fasilitator Edukasi Obat dan Makanan) yang diselenggarakan BPOM di Palu pada Rabu (13/9), bertempat di gedung Pogombo.
KAFE OM sebagaimana laporan Kepala Balai POM di Palu Agus Riyanto S.Farm, Apt, adalah program KKN tematik bekerjasama dengan Universitas Tadulako.
Program ini tuturnya dimulai sejak tahun 2020 dan kali ini mengangkat tema percepatan penurunan stunting lewat edukasi kepada 10 ribu komunitas di 13 kabupaten kota se Sulteng.
"Dari 3 fakultas (di Untad) tersaring 100 mahasiswa yang sudah dibimbing selama 2 hari dari tanggal 2 sampai 3 Agustus tentang materi-materi yang akan disampaikan ke lapangan," kata Kepala BPOM melaporkan.
Hasil dari KKN tematik lapornya lagi sangat menggembirakan karena sukses menjangkau 10.265 komunitas atau melampaui target 10 ribu komunitas.
Merespon laporan Kepala BPOM, gubernur lewat kadis kesehatan menyampaikan terima kasih dan apresiasi terhadap program KKN Tematik KAFE OM sebagai upaya holistik dan kolaboratif menurunkan prevalensi stunting.
"Peran lintas sektor dan program sangat diperlukan termasuk mahasiswa dalam memberi edukasi stunting dan keamanan pangan," kata kadis kesehatan.
Ia juga menekankan integrasi upaya penurunan prevalensi stunting dengan pengawasan keamanan bahan pangan yang jadi wewenang BPOM.
Termasuk pula pemberian asupan gizi tambahan bagi ibu hamil dan bayinya yang terindikasi stunting dalam periode 1000 Hari Pertama Kehidupan.
"Sangat penting untuk diperhatikan (asupan gizi) apabila ada indikasi kurang gizi (supaya diintervensi) agar tidak menjadi stunting," tandasnya.
Turut hadir di acara, pejabat mewakili BKKBN, Dinas P2KB, Dinas Pendidikan, Dinas P3A, Sekretaris LPPM Untad, Perwakilan Akademi Farmasi Tadulako Farma, dan mahasiswa peserta program KKN Tematik Angkatan IV Untad.sy/ gus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar