Minggu 16 Mar 2025

Notification

×
Minggu, 16 Mar 2025

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kaban Riset dan Inovasi Daerah, Penurunan Stunting di Tolitoli Harus Kolaboratif dan terintegrasi

| 15:57 WIB | 0 Views Last Updated 2023-09-11T08:57:56Z


Baca Juga :Dinas BMPR Sulteng Terkesan Lakukan Pembiaran Terkait Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Momunu Air Terang Penulis Suleman Dj.Latantu Buol, AlasanNews com. Pagu kontrak pekerjaan rekonstruksi pekerjaan jalan ruas Momunu - Air Terang sepanjang 10 km sebesar Rp 28 Milyar lebih yang dialokasikan melalui APBD Propinsi Sulteng tahun 2022/2024, adalah nilai angka yang sangat pantasis untuk bisa menghasilkan kualitas dan mutu pekerjaan yang lebih bagus. Namun fakta di lapangan menunjukan, pekerjaan rekonstruksi jalan tersebut yang saat ini dalam tahap pekerjaan hotmix, diduga tidak sesuai spesifikasi tehnis. Sementara disatu pihak Dinas BMPR Sulteng melalui Kepala Bidang Pembangunan jalan Ir.Asbudianto dalam keterangan yang seperti dilansir sebelumnya ini terkesan melakukan pembiaran meskipun masalah itu sudah beberapa kali diinformasikan melalui pemberitaaan media ini " Belum ada rencana saya ke Buol. Ada konsultan pengawas yang dibayar keahliannya untuk melakukan pengawasan terhadap semua jenis kegiatan yang dilaksanakan di lapangan, baik segi kualitas maupun kuantitasnya. Dan kami percaya mereka adalah ahli di bidangnya, silahkan cek" tandas Asbudianto melalui chat Watshafnya pekan lalu Sementara Kepala Dinas BMPR Sulteng Ir. Faidul Keteng yang dikonfirmasi melalui chat Watshafnya terkait masalah tersebut, hingga berita ini ditayang belum memberi jawabanya Seperti diberitakan sebelumnya, sorotan terhadap pekerjaan rekonstruksi jalan ruas Momunu Air Terang di Kabupaten Buol yang laksanakan PT. Wahana Cipta Lestari tahun 2022 hingga 2024, kini terus bergulir. Mulai dari penggunaan material hingga pelaksanaan pekerjaan dilapangan yang dinilai tidak memenuhi standar kualitas. Pantauan media ini dilapangan menunjukkan timbunan meterial LPA yang digunakan iti hanya batu utuh yang diambil dari sungai Air Terang. Menyusul kualitasnya sangat berbeda jauh dengan timbunan LPA yang digunakan pada jalan ruas Panilan Jatimulya Kecamatan Tiloan yang dikerjakan perusahaan lain " Kalau jalan ruas Momunu Air Terang yang saat ini sedang di Hotmix, saya lihat dasarnya bukan LPA. Tapi itu hanya timbunan meterial berupa sirtu yang dimiks. Kalau timbunan LPA yang digunakan pasti kelihatan ada abu batunya. Tapi abu batu sama sekali tidak ada kelihatan dalam pekerjaan jalan ruas Momunu Air Terang" papar sumber media ini Jika membandingkan pekerjaan yang sama antara jalan ruas Momunu Air Terang dengan jalan Ruas Panilan Jatimulya, lanjut sumber itu, kondisi dan kualitas pekerjaanya sangat berbeda jauh terutama dalam hal penggunaan material LPA serta ketebalan timbunan LPA tersebut. Untuk jalan ruas jalan Panilan Jatimulya yang dikerjakan perusahaan lainnya, timbunan LPA nya dinilai sudah memenuhi standar kualitas. Karena timbunan LPA tersebut rata rata menggunakan batu pecah dan abu batu yang didatangkan dari Kota Palu Sedangkan, timbunan LPA jalan ruas Momunu Air Terang hanya menggunakan meterial batu utuh yang diambil dari sungai air terang. Bahkan timbunan meterial LPA memiliki kandungan tanah yang cukup tinggi, ungkap sumber itu menambahkan " Kalau begitu kualitas pekerjaanya, saya yakin jalan itu jelas akan cepat rusak. Karena tidak ada kekuatan struktur timbunan LPA. Dan kondisi seperti itu, kuncinya ada sama konsultan pengawasnya di lapangan. Dan saya dapat info, salah seorang konsultan pengawas jalan Momunu Air itu sudah angkat kaki Karena tidak mau ambil resiko melihat kondisi pekerjaan tersebut" terangnya
TOLITOLI, Alasannews.com- Badan Riset dan Inovasi Daerah Kabupaten Tolitoli Melakukan seminar kajian pemamfaatan Aplikasi Smart stunting detection dan intervensi untuk percepatan penurunan stunting bekerja sama dengan Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (LPPM) Universitas Tadulako (Untad). Kegiatan tersebut digelar sehari di salah satu hotel pada (Senin, 11-09/23).

Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Syafrudin.ST. M.Eng mengatakan," Sebagai OPD yang memiliki fungsi melakukan kajian kebijakan pemerintah daerah dalam rangka mendukung dan ikut serta mewujudkan Visi dan Misi Bupati Tolitoli sebagaimana kita ketahui bahwa percepatan penurunan stunting merupakan agenda Nasional dan program prioritas Bapak Presiden Republik Indonesia, melalui peraturan Presiden No 72 tahun 2021 tentang penurunan stunting mengamanatkan bahwa kegiatan percepatan penurunan stunting harus dilakukan secara kolaboratif dan terintegrasi,melalui koordinasi bersinergi dan mengkonsolidasikan program, baik program pusat,daerah sampai dengan program desa serta kelurahan," Kata Syafrudin.

Lanjut Kaban," Salah satu upaya percepatan adalah dengan menemukan akar permasalahan yang menjadi penyebab timbulnya stunting Dil masyarakat kita. Sebagaimana kita ketahui stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada Anak," Jelasnya.

Ditempat terpisah Sekertaris Guru Besar Universitas Tadulako ( Untad) Prof,DR Rosmala Nur yang dilibatkan sebagai narasumber dalam kegiatan itu mengatakan," Dia bersama 7 orang lainnya akan melakukannya intervensi sekaligus mencari tahu penyebabnya terjadinya kasus stunting di Kabupaten Tolitoli, pasalnya Kabupaten Tolitoli masuk dalam rangking ke 6 dalam angka stuntingnya.
Kami bersama kawan-kawan akan bekerja selama seminggu turun ke Tiga Kecamatan dan Enam desa di Tolitoli guna mencari tahu penyebab stunting.

Dikatakan setelah seminggu berkeliling ke 3 Kecamatan dan 6 desa hasilkan akan di sampaikan kepada pemerintah daerah.Adapun Tiga Kecamatan yang akan menjadi sampel penelitian adalah Kecamatan Dampal selatan, Kecamatan Baolan dan Kecamatan Dako Pemean sementara Enam Desa itu diantaranya Desa Galumpang dan desa dadakitan," Tutup Ibu Prof Rosmala..*** WAHYU ***
×
Berita Terbaru Update