Ketapang KALBAR , Alasannews.com - Peletakan Batu Pertama Pembangunan Rumah Adat Dayak di Kecamatan Nanga Tayap Oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang KAL-BAR, Alexander Wilyo, S.,STP., MSi, (10/07/23) tempo lalu, tlah diberikan nama rumah adat Kayong, yang tercatat letaknya tepat di tajok Kayonk, yaitu sekitaran 6 kilometer jarak dari Kecamatan Nanga Tayap.
Peletakan Batu Pertama Pembangunan Rumah Adat Dayak Kayong, dilakukan sesuai acara pembukaan gawai adat dayak tahun 2023, di lapangan sepak bola Nanga Tayap.
Adapun pembukaan diawali dengan ritual yang dipimpin oleh Asmara seorang Dukun Kampung setempat, dan Diman (Dukun Duwate), Kotoi dukun Pembayun, serta Hadat pebayu dukun.
Setelah selesai ritual, berlanjut acara peletakan batu pertama oleh Sekda Ketapang, yang hadir dalam acara sebagian perusahaan besar PT.Sinarmas Ketapang, PT.Alas Kusuma Group, BGA Group, Sekertaris MABM Kecamatan Nanga Tayap, Ketua DAD Prov.Kalbar, Raja Hulu Aik ke-51, Ketum DAD Ketapang, ketua harian DAD, Kabid Budaya, Ketua DAD Kecamatan Nanga Tayap, Kabag Tapem, beberapa perwakilan anggota DPRD Dapil-02 Ketapang.
"Sekda Ketapang mengatakan, pembangunan rumah adat Kayong ini dalam rangka mengakomodir usulan masyarakat Adat Dayak di Kecamatan Nanga Tayap, untuk membangun rumah adat Dayak yang representatif, sebagai pusat pelestarian budaya dayak di daerah Kabupaten Ketapang (KAL-BAR) Kalimantan barat, oleh karena itu, saya berharap rumah adat Kayong ini dapat segera rampung, sesuai target terselesaikan, serta berjalan dengan lancar, sesuai harapan masyarakat Adat Dayak Kayong", ucapnya Sekda.
"Adapun gambarannya rumah adat Dayak Kayong ini, akan dibentuk agak sedikit panjang dengan tiang-tiang yang tinggi, yang nantinya rumah adat ini akan kita fungsikan untuk acara adat Dayak, upacara adat lainnya, serta musyawarah - musyawarah, dan lain sebagainya", ujar Sekda.
Lanjutnya, " Rumah Adat sangatlah penting dikehidupan masyarakat, sebagai lambang ciri khas suku bangsa, keanekaragaman seni budaya Indonesia yang harus kita jaga dan terus tetap kita lestarikan hingga akhir hayat, secara turun temurun kepada anak cucu kita nanti, sebab juga pentingnya rumah adat dalam pengembangan solidaritas sosial dan tradisi", imbuhnya.
"Lebih lanjut, " Harapan Sekda, rumah adat harus memiliki filosofi mengedepankan musyawarah mufakat, kesejahteraan, kejujuran, kesetiaan yang hingga kini filosofi tsb masih menjadi panutan, serta pedoman hidup suku bangsa, seperti halnya suku Dayak Kalimantan yang masih memegang nilai-nilai tersebut", jelasnya Sekda kembali.
Adapun tambahannya yaitu, " selain itu rumah Adat berdasarkan simbol pandangan masyarakat Dayak, tentang kehidupan, kesejahteraan, makrokosmos dan mikrokosmos, hidup akan seimbang jika hubungan antara manusia dan kepada sang pencipta, hubungan antara sesama manusia, serta alam semesta dijaga dengan baik".
"Adapun yang lainnya, filsapah rumah panjang/Betang merupakan salah satu kekayaan intelektual lokal asli suku Dayak, dan memiliki nilai luhur (Seperti Kesetaraan sesama Manusia)?, Diperkuat dengan kebersamaan, kekompakan, kekeluargaan/persaudaraan, persatuan, yang taat kepada hukum adat", tukasnya.
Adapun tambahan, secara sudut pandang kacamata tim media alasannews.com dan masukan dari beberapa tokoh masyarakat kepada tim media yang ditemui di lapangan, " nilai-nilai budaya adat Dayak, dan keberagaman suku bangsa Indonesia yang memiliki ciri khas masing-masing Seni budaya suku bangsa tetap satu dengan nilai Pancasila Bhinnika tunggal Ika yang memang harus kita pertahankan dan pelihara, jangan sampai kita rusak nilai leluhur, pentingnya , " (jaga nilai kepercayaan serta jangan sampai nilai kepercayaan sepeninggalan leluhur kita terpecah belah dari rasa keangkuhan keegoisan antar sesama, semoga nilai-nilai budaya adat istiadat tradisi kita selalu jaya dan terpelihara.
Teguh
Editor : Gugun