Notification

×

Iklan

 


Iklan

 


Indeks Berita

Tag Terpopuler

Masa Jabatan Kades Sembilan Tahun Menghambat Demokrasi Sirkulasi Kepemimpinan Desa Bertendensi Politik Tercipta Oligarki Kekuasaan

7/09/2023 | 18:17 WIB | 0 Views Last Updated 2023-07-09T11:17:17Z

prof
Prof Dr Slamet Riadi Cante M.Si

Palu, Alasannews.com- Masa jabatan Kepala Desa (Kades) yang awalnya hanya 6 tahun kini bertambah menjadi 9 tahun dan dapat di pilih kembali dalam satu priode. Perpanjangan masa jabatan Kades ini, terkesan penuh kepentingan politik yang  akan menghambat sirkulasi kepemimpinan di tingkat desa.Terciptanya oligarki Kekuasaan dapat dimanfaatkan kepentingan politis pihak tertentu

Pengamat Kebijakan Publik Prof Dr Slamet Riadi Cante M.Si mengatakan pada hal idealnya pada level desa harus menjadi barometer proses pengembangan demokratisasi yang lebih berkualitas. 

"Jika masa jabatan  kepala desa 9 tahun dapat tercipta oligarkhi kekuasaan di desa dan terkesan menutup ruang bagi figur yang memiliki  kapasitas untuk menjadi kades" kata Prof Dr Slamet Riadi Cante M.Si kepada Alasannews.com Minggu (9/7/2023) lewat pesan WhatsApp. 

Seharusnya menurut Guru Besar Fisipol Universitas Tadulako (Untad) Palu ini, perumus kebijakan bercermin dengan masa jabatan Presiden, Gubernur dan Bupati/ Wali kota yang hanya 5 tahun, kemudian turunannya juga untuk masa jabatan  kades cukup 5 tahun agar terjadi harmonisasi masa jabatan.

"Saya kira alasan perpanjangannya karena sebagian waktu Kades itu digunakan untuk konsolidasi cenderung kurang realistis dan justru terkesan kental penuh tendensi politik, Kenapa? Karena para kades memiliki basis massa yang kuat yang bisa dapat dimanfaatkan secara politis untuk kepentingan pihak tertentu" ujar Slamet Riadi Cante.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update