Manado, Alasannews.com- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, Komjen Pol Firli Bahuri meminta dunia kampus harus jadi agen perubahan menggalakkan budaya anti korupsi politik uang.
"Saya minta kepada ribuan mahasiswa, ribuan dosen di kampus ini harus jadi agen perubahan tidak ada yang terjebak dengan jual beli suara. Karena kalau itu terjadi, korupsi tidak bisa kita hentikan," jelas mantan Kapolda NTB ini .
Didampingi Rektor Unsrat, Prof Dr Ir Oktovian BA Sompie MEng IPU, Ketua KPK Firli memberikan materi Pendidikan Antikorupsi dihadapan ratusan dosen dan mahasiswa Universitas Sam Ratulang (Samrat) Manado Sulawesi Utara berlangsung di Law Tower, Fakultas Hukum Unsrat Manado, Jumat (28/07/2023).
Sesuai landasan kata Firli ideal demokrasi Indonesia, rakyat sebagai pemilik suara adalah pemilik kekuasaan tertinggi. Termasuk tidak ada intimidasi dalam menyalurkan hak politiknya.
Menurut Firli, paham Vox Populi Vox Dei maknanta sangat mulia. Artinya, suara rakyat suara Tuhan.
"Suara rakyat suara Tuhan tapi tidak sadar kita memperjual belikan suara itu. Kalau paham konsep Vox Populi Vox Dei, caleg dan parpol tidak akan membeli suara rakyat," jelas Firli.
Ia mengungkapkan, politik uang terjadi karena besarnya biaya politik. Termasuk persaingan memperebutkan suara.
"Indonesia kini punya 26 parpol, 20 parpol nasional, enam partai lokal. Sementara pemilih tidak bertambah signifikan," kata Firli.
Ia memberi contoh hitung-hitungan logis betapa buruknya politik uang. Misalnya satu suara dibayar Rp 200 ribu saat Pemilu.
"Dibagi lima tahun, hanya Rp 40 ribu setahun dan Rp 109 upiah per hari. Sungguh miris, suara sebegitu murahnya kita menggadaikan suara kita. Menolak jual beli suara, politik uang juga adanya serangan fajar," kata Firli***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar