Notification

×

Iklan

 


Iklan

 


Indeks Berita

Tag Terpopuler

Wabub Sebut Penananganan Stunting Merupakan Tanggung Jawab Bersama

5/18/2023 | 16:57 WIB | 0 Views Last Updated 2023-05-18T09:57:28Z

Prokopim KETAPANG , Alasannews.com - Wakil Bupati Ketapang H.Farhan, SE.,M.Si buka kegiatan Rembuk stunting dengan tema "Bebaskan Keluarga Dari Stunting Menuju Generasi Ketapang Yang
Sehat, Cerdas dan Produktif Tahun 2023 di
Kabupaten Ketapang (KAL-BAR) Kalimantan barat, pada Rabu (17/05/2023) bertempat di Hotel Grand Zuri Ketapang.

Terselenggaranya kegiatan ini untuk membangun komitmen bersama dalam upaya
mengatasi stunting di Kabupaten Ketapang, dan kita semua tentunya sudah mengetahui bahwa stunting adalah permasalahan serius yang harus segera ditangani dalam pembangunan sumber daya manusia indonesia saat ini dan kedepannya.

"Menurut H.Farhan Wakil Bupati masalah stunting
tidak bisa diabaikan penanganannya karena
dampaknya jangka panjang sehingga tidak
bisa diukur dalam jangka waktu yang seketika, oleh karena itu, dalam penanganan stunting ini
harus melihat banyak aspek, seperti aspek
kesehatan, aspek keluarga maupun aspek
perilaku, dan artinya bahwa pengentasan stunting harus dilakukan secara terpadu serta butuh komitmen dari semua pihak untuk mewujudkan generasi tangguh, sehat dan cerdas", ujarnya.

"Lanjutnya kembali saat ini data prevalensi Ketapang di tahun 2022, berdasarkan data studi status gizi indonesia (SSGI) adalah sebesar 22,3% turun 1,3% dari tahun 2021 (23,6%), dan sedangkan target nasional
sampai dengan tahun 2024 adalah sebesar
14%, hal tersebut tentu menjadi tanggung jawab
berat bagi Kabupaten Ketapang yang tertinggal
1 tahun lebih untuk menurunkan angka
prevalensi stunting sebesar 8,3%," terangnya, lebih lanjut.
  
"Walaupun demikian, kita jangan pernah intervensi program dan kegiatan penurunan angka stunting harus tetap dijalankan secara berkelanjutan sampai kepada kelompok
keluarga baik di Desa maupun di Kota, serta tidak hanya itu, untuk penanganan stunting juga harus memerlukan tanggung jawab bersama,
bukan hanya pemerintah Desa sebagai penggerak program, pemangku kepentingan yang lain juga seperti dunia usaha, organisasi masyarakat, media massa dan akademisi di
tingkat lokal juga harus", imbuhnya.

"Pada hari ini, seluruh stakeholder kita hadirkan,
dengan tujuan agar kita dapat menyamakan persepsi, membuat rencana kerja serta rencana aksi yang lebih tepat dan terukur dalam upaya penurunan angka stunting di Kabupaten
Ketapang, ditegaskan kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Ketapang untuk menyusun program dan strategi pendampingan Kecamatan dan Desa yang prevalensi stuntingnya tinggi, khususnya untuk 27 Desa lokus tahun 2023, dan 14 Desa lokus tahun 2024 menjadi perhatian
serius bagi perangkat daerah, Desa/Kelurahan
maupun stakeholder lainnya untuk mendukung
pelaksanaan di masing-masing lokus tersebut, beliau juga mengingatkan agar para peserta memberikan keakuratan serta keterpaduan data dalam sistem pelaporan sehingga dapat
merencanakan program dan kegiatan yang lebih efektif, tepat sasaran, dan rembuk stunting pada hari ini akan menjadi acuan untuk rapat koordinasi TPPS Ketapang, maksimalkan pertemuan ini untuk menggali dan merumuskan hal-hal yang strategis," tutup Wakil Bupati.

Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan
penandatanganan komitmen bersama dalam
rangka percepatan pencegahan dan penurunan stunting secara teratur, terarah melalui kerja nyata, tuntas, cerdas dan berkualitas.

Turut hadir Forkopimda Ketapang, Asisten Sekda Pemerintahan dan Kesra Ketapang, Kepala OPD terkait, PKK Kabupaten Ketapang, dharma wanita, Bhayangkari Ketapang, para Camat, IBI, IDI, perwakilan perusahaan dan lain sebagainya.



Teguh
Editor : Gugun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update