KETAPANG, Alasannews.com - Sekda Ketapang (KAL-BAR) Alexander Wilyo, S.STP., M.Si yang juga merupakan Patih Jaga Pati Desa Sembilan Domong Sepuluh Kerajaan Hulu Aik bergelar Raden Cendaga Pintu Bumi menutup musyawarah adat (Musdat) 1 Kengkubang 3 pada (13/05/2023) bertempat di Jelayan Kecamatan Tumbang Titi, dan adapun pembahasannya pada musda perdana Kengkubang 3 ini diantaranya : seputar adat- istiadat, tradisi, hak-hak masyarakat adat, tanah adat dan hukum adat, terdiri dari : plus Desa Jelayan, Desa Natai panjang, Tanjung Maloi, Sukadamai, jelavan, dan kemudian dikenal dengan Kengkubang 3 Jelayan, serta kegiatan ini berlangsung 3 hari, sejak 25 mei 2023, kemudian selesai Musdat, acara dilanjutkan dengan upacara adat tentobus, atau nyapat tahun, dan upacara ini merupakan ucapan syukur atas panen serta mohon berkat kepada duata perimbang alam bumi tanah arai/air untuk alam berikutnya.
"Sekda mengatakan, di dalam kesempatan ini masyarakat Desa Jelayan, Kengkubang 3 masih kuat menjaga adat jalan jamban titi sejak karosek mulai tumbuh tanah mula menjadi, dan semoga melalui Musdat ini masyarakat adat akan semakin maju dan berkembang, untuk demikian masyarakat adat akan bisa berdaulat secara budaya dalam artian masih menjunjung, memelihara, menegakkan jalan jamban titi, sejak karosek mulai tumbuh tanah mula menjadi, dan masyarakat adat harus tetap teguh memegang nilai-nilai adat tradisi agar tetap memiliki harga diri sebagai suku bangsa, dan itu tidak boleh kita tinggalkan, jika itu ditinggalkan maka identitas kita akan hilang, jika identitas itu hilang, maka harga diri kitapun akan hilang", ucapnya Sekda.
"Harapan Sekda ke depannya, acara tentobus ini masih tetap dilakukan sampai diwariskan keanak cucu, tak peduli semaju apapun jaman kita nanti, menggenang nilai budaya adat-istiadat, tradisi sungguh sangatlah penting, sebab inilah jati diri kita, dan untuk tahun depan saya masih akan tetap berharap agar Musdat tetap dilanjutkan dengan melibatkan Desa-desa dan wilayah lain, tidak hanya Kengkubang 3 saja, juga pentingnya pesan saya agar masyarakat adat Kengkubang 3 menjaga serta merawat kelestarian hutan yang masih tersisa, karena kita tidak bisa lepas dari hutantanah air kita, untuk sisakan buat anak cucu kita", ujarnya.
"Lebih lanjut, selain itu Sekda juga menegaskan kepada Kepala Desa agar memperhatikan Domong adat, sebab Domong adat merupakan orang-orang pilihan dan tidak semua orang bisa menjadi Domong adat, untuk itu harapan saya jangan sampai ada Kepala Desa memecat Domong adat, karena bedanya pilihan", tukasnya Sekda.
Teguh
Wipimred : Gugun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar