Penulis: Jacob Ereste
Pengakuan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Prof. Machfud MD, saat ini banyak pelanggaran etika dan moral yang terjadi dalam masyarakat. Mereka yang melakulan, merasa tidak malu bahkan tidak merasa takut sama sekali, bukan hanya pada cercaan warga masyarakat. Tapi juga tidak takut kepada Tuhan, seperti yang sudah dikatatan berulang kali oleh Prof. Salim.Said.
Ulasan Prof. Denny Indrayana menggugat etika politik dan netralitas Presisen Joko Widodo, sehingga dia merasa perlu mengutif sergahan Manuel L. Quezon yang mengatakan "My loyality to my partuly and where my loyality to my country begins."
Tulisan ini katanya berniat mengingatkan Prediden Jokowi untuk menjunjung tingggi etika berpolitik dan melaksanakan perintah konstitusi untuk menjadi wasit yang netral dalam Pemilu. (Ceknricek.com, 5 Mei 2023). Jauh sebelumnya itu, pertanyaan kritis sudah bertebaran di media sosial, "Sungguh Kah Seorang Presiden Mendukung Calon Presiden. Dan Seorang Menteri Menteri (Zukifli Hasan dari PAN) Minta Presuden Mengunpulkan Koalisi Pemerintah. (Jacob Ereste, 27 April 2023).
Tapi yang miris, Menko Polhukan Machfud MD yang angkat bicara juga soal dugaan anak Menhumham Prof. Yasonna Laoly memonopoli bisnis do Lapas (Lembaga Pemasyarakatan) itu cukup penjelasan dari Yasonna Laoly. Ia justru menilai masalah itu sederhana saja, seakan tidak terkait dengan etika dan sikap kepatutan. Padalah, kalau pun tidak terkait dengan bisnis narkoba di Lapas, toh kolusi dan nepotisme dalam bisnis terkait jabatan dan otoritas, sangat kental dan patut ditelusuri dan diungkapkan.
Hebohnya pemberitaan di media sosial yang menyebutkan dugaan keterlibaran anak Menkumham Yasonna Laoly, yaitu Yamitema Tirtajaya Laoly dalam bisnis di Lapas bahkan juga beraroma narkoba itu seperti diungkap dari wawancara Uya Kuya dengan nara sumbernya, Tio Pakusadewo.
Banten, 7 Mei 2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar