BUOL, alasannews, com.-
Meski masih usia mudah tapi kaya pengalaman dan prestasi yang gemilang.
Itulah yang tergambar dari Sosok H Risharyudi Tribowo MM yang lebih akrab disapa Bowo Timumun.
Pria kelahiran Sentani Jayapura 3 Mei 1975 adalah putra ketiga dari enam bersaudara dari pasangan Drs. H. Idris Rachman Timumun dan Hj Sri Hartati, SH.
Drs.H Idris Rachman Timumun (Almarhum) yang merupakan ayah kandung dari mas Bowo ini adalah putra Buol Sulawesi Tengah yang lahir dari pasangan H. Abdurahman Timumun asal Buol dan Hj. Aslin Mongi asal Tawaili Palu Sulteng, dan kakek nenek dari mas Bowo itu juga keduanya sudah wafat
Sementara untuk diketahui, Ayah kandung mas Bowo, mendiang Drs H. Idris Rachman Timumun adalah salah seorang pejuang Tiga Komando Rakyat ( Trikora ) Operasi Militer masa pemerintahan Presiden Sukarno tahun 1961 yang misinya untuk merebut kembali Irian Barat dari Belanda.
Dan selanjutnya mendiang kakek mas Bowo H. Abdurahman Timumun yang dikenal sebagai Mantri Timumun di sepanjang wilayah pesisir pantai timur Kabupaten Parigi Moutong, tepatnya di Desa Maninili Kecamatan Tinombo Selatan. Dan Almarhum kakek dari mas Bowo wafat era tahun 60 an.
Sementara untuk melanjutkan cita cita dan perjuangan Almarhum ayah kandung Drs H Idris Rachman Timumun, putranya Risharyudi Tribowo hingga kini terus berkiprah dan berkarya untuk membangun Daerah Sulteng pada tingkatan level Nasional sebagai staf khusus Kementerian, mulai dari Kementerian Desa hingga pada posisi saat ini sebagai stap khusus Kementrian Tenaga Kerja.
Sejak mendapat kepercayaan pada posisi strategis sebagai staf khusus pada dua Lembaga Kementerian tersebut, keberadaan Bowo Timumun cukup banyak memberi kontribusi pemikiran serta sumbangsinya dalam mendorong peningkatan pembangunan di Daerah Sulawesi Tengah melalui program, baik program pada sub sektor pertanian maupun program insfraktur lainnya yang menyentuh langsung pada peningkatan ekonomi masyarakat Sulteng pada umumnya dan bil khusus kepada masyarakat di Kabupaten Buol dan Toli Toli.
Selanjutnya untuk lebih memaksimalkan potensi kemampuan serta pengalaman yang dimilikinya selama ini, kini mas Bowo terus berupaya berkiprah dan berkarya demi untuk peningkatan pembangunan daerah Sulawesi Tengah melalui jalur politik.
Dimana pada penyelenggaran pemilu 2024 mendatang ia akan maju sebagai salah satu calon Anggota DPR RI bersamaan beberapa calon lainnya dari Dapil Sulteng lainnya.
Dalam proses pencalonan nanti mas Bowo sebagai salah satu calon yang akan diusung Partai Kebangkitan Bangsa. Tak heran, karena dalam komposisi kepengurusan partai PKB pada tingkat Nasional dibawah kepemimpinan Ketua Umum Muhaimin Iskandar, mas Bowo tercatat menduduki jabatan sebagai Wakil Sekretaris Jenderal PKB
" Saya sudah 9 tahun hidup di Jakarta dan bergaul dengan para politisi di Senayan. Nah dari pergaulan itu, banyak manfaat yang bisa dibawa ke Sulteng jika kita memiliki political will. Dan jabatan saya di PKB saat ini sebelumnya telah melalui tahapan, mulai dari Ketua di Kabupaten dan Provinsi. Karena semua tahapan sudah dilalui maka sudah selayaknya pula untuk berkiprah di DPR RI Pusat. Jadi itu salah satu yang memotivasi saya untuk maju bertarung pada pemilihan calon anggota DPR RI" ujar Bowo kepada media melalui chat Watshafnya.
Dan salah satu alasan mendasar hingga dirinya maju dari Dapil Sulteng adalah pertama karena Almarhum ayahnya Drs H Idris Rachman Timumun Asli orang Sulteng dan kakeknya Almarhum H. Abdurahman Timumun asal Buol serta neneknya almarhumah Hj Aslin Mongi asal Tawaeli Palu Sulteng. Menyusul adanya titipan wasiat ayahnya sebelum wafat kepada dirinya dan kakak kandungnya Haris Julianto
" Sebelum wafat, ayah sudah berpesan kepada kami. Bahwa saya bersama kawan kawan sudah membangun Papua. Dan selanjutnya bantu saya melalui kiprah kalian sebagai anak anaku untuk membangun Sulteng. Sukses itu bukan karena tingginya jabatanmu atau banyaknya hartamu atau senangnya hidupmu. Tapi sukses itu buat Bapak, berapa banyak saudaramu dari Sulteng yang mampu kalian sukseskan dan bahagiakan" tutur Bowo menirukan ungkapan pesan sang ayah
Selanjutnya dalam menghadapi penyelenggaraan pemilihan umum 2024 mendatang, ia berharap agar masyarakat Buol dan Toli Toli segera merapatkan shaf untuk cerdas memilih. Karena kesempatan ini 5 tahun sekali untuk memilih perwakilan dan pemimpin.
Jika yang dipilih amanah, dan memiliki tanggung jawab dan mengerti kebutuhan daerah lalu memperjuangkan dan punya political will yang mutualisme, Insya Allah daerah akan banyak mendapatkan manfaat. Dan sebaliknya jika memilih hanya karena fanatisme sempit / bendera partai/ komunitas kekerabatan/faktor kedaerahan/ apalagi kalau transaksional)
" Nah jika sebaliknya itu tejadi, maka tentunya 5 tahun kita hanya jadi penonton. Masalah tetap masalah dan tentunya kita sendiri yang memikul masalah tersebut" ujar Bowo
Penulis : Suleman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar