Pangkalpinang, Alasannews.com,- Fron Jaga Babel (FJB) melalui Sekretaris Jenderal FJB Dedi Hidayat membantah bentrok fisik lantaran JD yang mengaku anggota Ormas PP bersama rekan dikeroyok anggota FJB di pusat parkiran Ramayana Kota Pangkalpinang, Kamis (6/04/2023).
Menurut keterangan Dedi, sebelumnya JD diketahui salah satu debt colektor dari perusahaan Adi Pati beralamat di jalan Gabek, dan bersama rekannya mendatangi area parkiran motor Ramayana mau mengambil paksa sebuah motor didalam area parkiran yang dikelola oleh Abie Acik Ketua FJB.
Saat itu, terlihat seorang perempuan sedang cekcok mulut dengan pelaku debt colektor di area parkiran Ramayana.
Kemudian, perempuan itu mendatangi Abie Acik bermaksud meminta tolong agar motornya tidak ditarik paksa oleh debt colektor bersama rekannya.
Abi Acik punbmenghampiri JD dan rekannya secara baik-baik menasihati dan melarangnya, agar tidak mengambil paksa motor yang sedang terparkir, karena motor yang terparkir dan terkunci dalam saat terparkir masih dalam tanggung jawabnya.
Usaha JD dan bersama rekannya debt colektor tidak berhasil mengambil paksa motor perempuan tersebut, dan akhirnya meninggalkan lokasi area parkiran Ramayana.
Namun, tidak beberapa lama, JD pelaku penyerangan membawa sejumlah 4 orang mendatangi kembali ke area Ramayana dengan maksud menantang Abi Acik yang telah melarang JD dan rekan debt colektornya menarik paksa motor yang terparkir di Ramayana.
Tantangan dari JD pelaku penyerangan bersama rekannya dilayani oleh Abie Acik seorang diri, sayangnya JD dan pelaku penyerangan kalah dalam bentrok fisik perkelahian tersebut.
"Saat bentrok fisik antar dua orang Debt Colektor dari perusahaan Adi Perkasa tidak ada anggota FJB di Ramayana Abi Acik seorang diri, justru kak Cik (Abi Acik-red) korban pengeroyokan dari oknum anggota dari Ormas PP (Pemuda Pancasila-Red),"ungkap Dedi.
Kemudian, tidak puas disitu justru JD bersama sejumlah rekannya membawa senjata tajam kembali mendatangi dan menyerang Abie Acik di area Ramayana.
Untuk menghindari tidak adanya korban dari pihak masyarakat atau pengunjung yang tidak tahu menahu persoalan antar JD dan pelaku lainnya, sebab JD bersama pelaku lainnya sempat mengayunkan senjata tajam (satam) kepada siapa saja yang berusaha melerai mereka saat itu.
Abie Acik memilih meninggalkan lokasi parkiran Ramayana.
Kekesalan para pelaku penyerangan yang tidak tersampaikan terhadap Abie Acik, akhirnya JD bersama Debt Colektor dan oknum anggota Ormas Pemuda Pancasila (PP) melakukan pengerusakan terhadap mobil Nisan X-trail milik Abie Acik.
"Jadi tidak ada kami melakukan pengeroyokan terhadap anggota PP, itu salah, berita menyesatkan, dan kami minta kepada pihak kepolisian mengambil tindakan tegas terhadap oknum warga yang telah melakukan penyerangan dan membawa senjata tajam dan debt colektor yang mengaku sebagai oknum anggota Ormas PP ditindak tegas sebagai biang keributan di Kota Pangkalpinang,"tegas Dedi.
Ditegaskan, Dedi penyerangan terhadap Ketua FJB bukanlah bentrok antar organisasi Front Jaga Babel (FJB) dan Ormas Pemuda Pancasila (PP) namun ulah oknum Debt Colektor membawa nama organisasi Pemuda Pancasila untuk melegalkan segala cara dalam berusaha dengan menggunakan cara intimidasi dan kekerasan.
"Kepada sahabat pimpinan media mohon kiranya dengan situasi seperti ini janganlah kita terkesan menjadi provokator yang dimanfaatkan oleh orang lain untuk membuat Babel tidak kondusif, katanya Kita Cinta Pancasila dan NKRI semoga hanya slogan saja"pungkasnya. (Tim KBO Babel)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar