Palu, AlasanNews.com,-
Sekitar pukul 11.00 Wita sejumlah anggota DPRD Kota Palu melakukan rapat dengar pendapat, dengan puluhan warga penyintas pasca Gempa dan likuifasi Palu tahun 2018 silam. Yang hingga sekarang ini belum memiliki tempat tinggal tetap itu.
RDP siang itu dipimpin langsung Moh.Syarif dari partai gerindra yang juga selaku ketua rehaprekon warga kota Palu.Turut mendampngi pada acara tersebut dari praksi Golkar serta Hanura.
Selain anggota DPR yang hadir rapat dengar pendapat dihadiri pula. Kepala Dinas Sosial kota beserta jajarannya, Lurah Tondo dimana saat ini mwarga penyintas tinggal untuk sementara.
Kehadiran 60 warga penyintas di DPRD kota Palu. Akibat keseluruhan warga tersebut menyisakan waktu hanyac2 bulan saja. Dilokasi yang mereka.tinggali. Disekitaran pergudangan Layana. "Itulah sebabnya kami meminta perhatian anggota DPRD tentang nasib kami ini pa." Ungkap warga kepada Alasannews saat berlangsung rapat.
Lebih jauh ia mengungkapkan. Kami tinggal di lahan seluas 1 Ha. Dan baru kami panjar 5 juta rupiah. Sisanya sekitar Tigaratusan juta lebih harus dibayarkan selama 6 bulan kedepan.
Menanggapi persoalan itu Moh. Syarif selaku pimpinan rapat siang itu.Kepada media ini mengatakan. Mungkin solusi yang dapat kami berikan adalah mengedarkan list bantuan sukarela kepada seluruh anggota dewan Kota.
Serta menjalankan profosal bantuan kepada sejumlah donatur yang pernah menjanjikan ketika mereka temui dulu. Karena kami tidak mungkin melakukan upaya lain.
Apalagi mengganggu mata anggaran lain. Yang sudah selesai ditetapkan tahun 2023 ini. Sementara itu kadis Sosial yang ikut pada rapat tersebut merasa yang disampaikan pimpinan sidang sudah tepat.
Hanya itu yang bisa kita upayakan. Dan seberapa kekurangannya. Itu tinggal upaya warga yang tinggal ditempat tersebut. Karena masih ada warga penyintas lain di kota Palu yang juga butuh bantuan serta penanganan berbeda.(Agus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar